Suara.com - Status Alfredo Di Stéfano dalam sejarah klub Real Madrid tak perlu dipertanyakan lagi. Meski demikian, penyerang asal Argentina ini juga menjadi legenda di klub LaLiga lainnya.
Banyak penggemar LaLiga di seluruh dunia yang tahu tentang kontroversi kepindahan Di Stéfano ke Eropa pada tahun 1953, dan banyak pula yang tahu bahwa La Saeta Rubia (Sang Anak Panah Pirang) memenangi lima kejuaraan Eropa dan delapan gelar LaLiga dalam 11 musim bersama Real Madrid.
Namun, tidak banyak yang tahu bahwa Di Stéfano juga mencatatkan kesuksesan dalam tiga periodenya sebagai pelatih Valencia, dan masih memegang rekor sebagai pelatih dengan pertandingan LaLiga terbanyak dalam sejarah Los Che, demikian seperti dilansir dari rilis LaLiga.
Pertandingan pertama Di Stéfano sebagai pelatih Valencia patut dikenang, yakni kembali ke Santiago Bernabeu di pertandingan pertama musim 1970-71. Real Madrid menang 2-0 saat itu, dan dua gol tersebut dicetak mantan rekan Di Stéfano, Pirri.
Namun, tim asuhan Di Stéfano tak kenal menyerah, ditambah bek Juan Sol dan gelandang Jose Claramunt cepat beradaptasi, membuat Valencia perlahan naik ke papan atas. Mereka menang 1-0 di pertemuan kedua melawan Madrid, pada bulan Januari, dan berhasil mengakhiri musim dengan trofi LaLiga pertama sejak tahun 1946, unggul atas Barcelona dalam torehan gol, yakni hanya kebobolan 19 gol dari 30 pertandingan.
Dua musim berikutnya, Di Stéfano berhasil membawa Valencia menembus final Copa del Rey, tapi harus kalah 4-3 dari Barcelona, dan 2-1 dari Atlético de Madrid. Setelah Valencia menyelesaikan musim 1973/74 di peringkat 10 klasemen LaLiga Santander, kedua belah pihak setuju untuk mengakhiri kerjasama.
Reputasi Di Stéfano tetap tinggi, membuat Valencia kembali memanggilnya di musim panas 1979, dan musim pertamanya kembali berakhir dengan sukses besar. Tim Valencia yang saat itu diperkuat Mario Kempes, Rainer Bonhof, dan Javier Subirats, berhasil melaju ke final Piala Winners Eropa melewati rival-rival, termasuk Glasgow Rangers dan rival LaLiga, Barcelona.
Valencia bermain imbang 0-0 di final melawan Arsenal di Stadion Heysel, tapi Los Che berhasil mengangkat trofi setelah kiper Carlos Pereira menggagalkan penalti Liam Brady dan Graham Rix. Di Stéfano lalu mengundurkan diri setelah kesuksesan tersebut.
Di Stéfano kembali lagi ke Valencia untuk terakhir kalinya pada musim 1985-86, ketika ia dipanggil untuk membawa Valencia promosi ke LaLiga setelah mengalami degradasi. Di Stéfano membangun kembali tim tersebut dengan memberi kesempatan bagi beberapa pemain muda, termasuk Quique Sánchez Flores, Francisco Giner, dan Salvador 'Voro' Gonzalez yang langsung naik level LaLiga Santander di akhir musim tersebut.
Baca Juga: Prediksi Valencia vs Real Madrid di Liga Spanyol
Keberhasilan tersebut membuat Di Stéfano, yang meninggal dunia pada tahun 2014 dalam usia 88 tahun, akan dikenang oleh kedua belah pihak ketika Valencia menjamu Madrid di Mestalla pada Minggu malam dan, melihat lebih jauh ke depan, untuk pertandingan kedua pada bulan Februari di tempat latihan Real Madrid yang dinamakan dengan namanya.
Berita Terkait
-
Manchester City Sodorkan Rp1,7 Triliun untuk Arda Guler, Real Madrid: Gak Dijual!
-
Arsenal Wajib Kejar Bakat Besar yang Disia-siakan Real Madrid, Bisa Ditebus Rp1,54 T
-
Toni Kroos Tegas: Arda Guler Bukan Penerus Saya di Real Madrid
-
Rizky Ridho Masuk Nominasi! Ini Sosok di Balik Nama Puskas Award
-
Kandas! Akui Tak Bisa Bahasa Inggris, Zinedine Zidane Tak Mungkin Latih Liverpool
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
32 Negara Sudah Lolos! Peta Persaingan Tiket Piala Dunia 2026 Makin Panas
-
Rp288 Miliar! Harga yang Dibayar Neymar untuk Kuasai Nama Pele
-
Kadek Arel: Timnas Indonesia U-22 Penuh 'Lubang' Usai Dibantai Mali, Apa Perbaikannya?
-
Cara Ruben Amorim Bikin Harry Maguire Muak dan Ingin Cabut dari Old Trafford
-
Liverpool Resmi Ditinggal Mohamed Salah pada Desember 2025
-
Erling Haaland Buka Suara Soal Duel Panas Lawan Mancini: Dia Bikin Kesal!
-
Bakat Muda Jawa-Belanda, Pemain Keturunan Indonesia Ikai Muhamad Torehkan 12 Gol!
-
Jurgen Klopp Comeback: Punya Pekerjaan Baru di Piala Dunia 2026
-
Apa Rahasia Timnas Norwegia Bisa Lolos ke Piala Dunia Setelah Absen 27 Tahun?
-
Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026, Pelatih Timnas Nigeria Klaim Kongo Pakai Ilmu Santet