Suara.com - Pelatih Villarreal Unai Emery memuji para pemainnya usai mengalahkan Manchester United di final Liga Europa, Kamis (27/5/2021) dini hari WIB.
Villarreal memenangkan adu penalti 11-10, setelah bermain imbang 1-1. Kiper Geronimo Rulli mencetak gol ke-11 untuk tim Spanyol tersebut sebelum melakukan penyelamatan yang menentukan, menghentikan tendangan penalti penjaga gawang United David de Gea.
Trofi Liga Europa tersebut merupakan yang keempat bagi Unai Emery sebagai pelatih, setelah memenangkan kompetisi itu tiga kali bersama Sevilla. Namun, ini adalah trofi besar pertama bagi Villarreal.
"Di Liga Europa kami benar-benar tanpa cela. Sejak momen pertama. Beberapa hari kami datang pukul 6 pagi ke stadion untuk mempersiapkan pertandingan pada Minggu. Semua ini membuat perjalanan (berharga)," kata Emery dalam sebuah konfrensi pers usai pertandingan, yang dikutip Antara dari Reuters.
"Kami berbicara tentang menikmati momen-momen ini. Pada akhirnya Anda bangga meraih gelar (penentu) tetapi bila Anda tidak menang, Anda sedih."
"Menang adalah langkah lain, langkah penting ke depan. Kami melakukan profesi ini untuk ini momen. Kami telah mampu memberikan kegembiraan kepada banyak orang."
Emery bergabung dengan Villarreal pada Juli 2020, sembilan bulan setelah ia dipecat oleh Arsenal menyusul rentetan hasil buruk.
Pelatih asal Spanyol itu menyingkirkan mantan klubnya dari Liga Europa musim ini di semifinal sebelum mengalahkan United. Ia bersikeras bahwa pencapaian itu bukanlah kemenangan pribadi melainkan upaya tim.
"Saya bersikeras ini sama sekali bukan balas dendam olahraga. Saya mencoba menikmati setiap momen, menang dan kalah. Saya mencoba menciptakan keadaan baru, jadi di mana pun saya berada, bahkan di Inggris di Arsenal, saya telah belajar banyak, bertemu banyak orang, budaya lain dan sepak bola," katanya.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Villarreal Juara Liga Europa Usai Kalahkan MU di Final
"Di akhir cerita itu adalah frustrasi profesional, tetapi beberapa pintu lain terbuka saat itu. Menang hari ini adalah kepuasan, tetapi untuk klub saya hari ini, seperti ketika saya berada di Sevilla."
"Ketika saya berada di Arsenal, kami bermain di final Liga Europa dan tidak bisa menang, tetapi itu adalah proses, dari pertandingan itu saya belajar banyak untuk memenangkan pertandingan ini."
Berita Terkait
-
Ruben Amorim Balas Sindiran Cristiano Ronaldo, Ingatkan Kesalahan di Masa Lalu
-
Unai Emery Puas Aston Villa Hancurkan Klub Israel Maccabi Tel Aviv
-
2 Pemain Kunci di Balik Kebangkitan Manchester United Menurut Ruben Amorim
-
Cristiano Ronaldo: David Beckham Tampan, tapi Saya Sempurna
-
Prediksi Tottenham Hotspur vs Manchester United, Misi Incar Posisi Tiga Besar
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Baru 17 Tahun! Cucu Orang Jakarta Ini On Fire di Klub Besar Belanda
-
Rincian Sanksi FIFA ke PSSI dan Pemain Keturunan Timnas Indonesia
-
Ruben Amorim Balas Sindiran Cristiano Ronaldo, Ingatkan Kesalahan di Masa Lalu
-
Prediksi Parma vs AC Milan: Pasukan Allgeri Siap Libas Gialloblu
-
Link Live Streaming Nonton Timnas Indonesia U-17 Vs Brasil
-
Pelatih Emil Audero Mau Pecahkan Rekor di Kandang Pisa, Tapi Kayaknya Sulit
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Ini Bisa Sangat Cocok dengan Simon Tahamata
-
Prediksi Juventus vs Torino: Ujian Luciano Spalletti di Derby della Mole
-
Garudayaksa Tumbang untuk Pertama Kalinya di Championship, Begini Alasan Pelatih
-
Kenapa Pertandingan Timnas Indonesia di FIFA Matchday November 2025 Tak Dihitung Ranking?