Suara.com - Presiden Juventus Andrea Agnelli mengatakan Liga Super Eropa bukanlah kudeta melainkan salah satu cara dalam menyelamatkan industri sepak bola yang secara dramatis terpukul pandemi Virus Corona.
"Liga Super itu bukan kudeta, melainkan pekikan peringatan setengah mati terhadap sistem yang diakui atau tidak, tengah menuju kepada kebangkrutan," kata Agnelli dalam konferensi pers yang diadakan sebagai perpisahan untuk Direktur Olahraga Juventus Fabio Paratici, Jumat (4/6/2021).
"Selama bertahun-tahun saya berusaha mengubah kompetisi Eropa dari dalam, karena petunjuk adanya krisis itu jelas sekali bahkan sebelum pandemi," tambah Agnelli seperti dikutip Antara dari Reuters.
Juventus, Barcelona, dan Real Madrid menjadi tiga dari 12 klub yang masih bertahan.
Ke-12 klub adalah klub-klub yang menandatangani proyek liga sempalan tersebut pada April lalu. Akan tetapi proyek tersebut langsung kandas setelah enam klub Inggris ditambah Inter Milan, AC Milan, dan Atletico Madrid mengundurkan diri.
Tidak seperti Liga Champions di mana semua tim harus lolos dari liga domestik, tim-tim pendiri Liga Super Eropa memastikan tempatnya tak terjamah setiap tahun dalam kompetisi baru itu.
Liga Super Eropa sesumbar bahwa liga ini akan mengerek pendapatan klub-klub top, untuk kemudian membuat mereka bisa menyalurkan keuntungan kepada yang lainnya.
Namun demikian badan-badan sepak bola, klub-klub lain dan kelompok-kelompok suporter menyanggahnya, dengan menyatakan format tersebut hanya akan memperkuat kekuasaan dan kekayaan klub-klub elite Eropa.
Selain itu, secara parsial, Liga Super Eropa akan memutus struktur liga yang berlawanan dengan model yang sudah bertahan lama dalam sepak bola Eropa seperti halnya Liga Champions.
Baca Juga: Pertandingan Euro 2020 di Allianz Arena Boleh Dihadiri Penonton
UEFA membuka penyelidikan disiplin terhadap Real Madrid, Barcelona dan Juventus bulan lalu, dan hal itu mendorong ketiga klub tersebut bersumpah tidak akan tunduk pada tekanan UEFA.
"Bukan karena jenis perilaku ini sepak bola direformasi di tengah krisis ini. Sayang, saya tahu tidak semua orang di UEFA yang merasakan hal yang sama. Walaupun demikian, hasrat untuk berdialog tetap tak berubah," kata Agnelli.
"Juventus, Barcelona, dan Real Madrid bertekad mencapai reformasi tuntas kompetisi ini dan di atas itu semua, untuk memperlihatkan jika kami tidak takut terhadap situasi saat ini."
Berita Terkait
-
Legenda Belanda Klaim Lamine Yamal Bisa Lampaui Lionel Messi
-
Real Madrid Incar Dua Bintang Premier League: Pemain Jenius Chelsea dan Motor Liverpool
-
Tak Betah di Penjara Artis, Eks Real Madrid Robinho Merengek Minta Pindah
-
Merendah, Bintang Muda Real Madrid Puji Setinggi Langit Lamine Yamal
-
Janji Kampanye Calon Presiden Barcelona: Erling Haaland Bakal ke Nou Camp
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bebas Sanksi, Pulga Vidal Siap Mati-matian untuk PSIM Yogyakarta
-
Butuh 8 Tahun untuk Arsenal Sadar, Putus Kerja Sama dengan Sponsor Bermasalah
-
Viral! Belum Kick-Off, Skuat Jepang U-17 Sudah Dipukuli Pemain Korea Utara
-
Gagal Transfer, Cedera Setahun, Twente Kini Ingin Damai dengan Mees Hilgers
-
Bojan Hodak Nilai Dewa United Tim Kuat
-
Eks Bintang Liverpool Terancam Bangkrut Usai Diterpa Badai Masalah: Bisnis Gagal hingga Konflik
-
Sindiran atau Sadar Diri? Harry Kane Tak Yakin Bisa Raih Ballon d'Or Meski Cetak 100 Gol
-
Legenda Belanda Klaim Lamine Yamal Bisa Lampaui Lionel Messi
-
Air Mata Andy Robertson Kenang Diogo Jota Usai Antar Skotlandia Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Arsenal Terancam Kehilangan Gabriel Magalhaes Dalam Waktu Lama, Arteta Bakal Lakukan Apa?