Suara.com - Italia semestinya punya banyak talenta muda untuk mengarungi kompetisi-kompetisi di masa mendatang, salah satu talenta muda itu salah satunya bisa jadi adalah seorang bernama Alessandro Arlotti.
Namun, harapan Italia untuk mendapatkan sumbangan tenaga dari Arlotti nampaknya harus dipendam sementara waktu. Arlotti sendiri sudah memutuskan dengan bulat untuk pensiun sebagai pesepak bola profesional di usianya yang baru menginjak 18 tahun.
Keputusan ini diambil Arlotti karena dirinya diterima berkuliah di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Padahal, hingga Oktober tahun lalu ia masih bermain untuk Pescara Primavera.
Lahir di Prancis pada 2002, Arlotti berasal dari keluarga keturunan Italia-Prancis. Ia memulai meniti karier sebagai pesepakbola di Prancis dengan bergabung bersama akademi AS Monaco di usia 7 tahun.
Di akademi yang melahirkan banyak pemain hebat macam Thierry Henry, Kylian Mbappe, hingga Emmanuel Petit itu, Arlotti bahkan menjadi kapten tim U-19 pada 2019. Berposisi sebagai penyerang tengah, dia sempat dinobatkan sebagai siswa terbaik di akademi pada 2019.
Bakatnya yang harum itu tercium hingga ke Italia, sampai akhirnya Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) memanggil Arlotti untuk memperkuat Timnas Italia di Piala Dunia U-17 2019. Namun, skuat muda Gli Azzurri kala itu terhenti di perempat final.
Kemudian perjalanan karier membawanya ke Pescara untuk berlaga di Serie B pada September 2020 namun setelah beberapa bulan berpetualang dengan tim berjuluk Lumba-Lumba tersebut, dia mengambil keputusan untuk terbang ke Amerika Serikat untuk belajar di Harvard.
"Saya pikir itu keputusan terbaik yang bisa saya buat. Tidak mudah untuk berlatih dan belajar," jelas Alessandro Arlotti kepada Sportbible.
"Tapi, sekali lagi, saya harus berterima kasih kepada Monaco. Mereka adalah salah satu klub paling terorganisir di dunia sepakbola. Mereka memiliki sekolah (formal) di akademi itu sendiri yang membantu kami sebagai pemain untuk melanjutkan pendidikan dan kemajuan akademik kami. Saya pikir itu luar biasa dan itu sangat membantu saya," tutur Arlotti.
Baca Juga: 5 Top Bola Sepekan: Nasib Malang Eder Sang Pembawa Piala di Final Euro 2020
"Bermain untuk negara adalah salah satu perasaan terbaik di dunia. Saya akan selalu mengingat debut saya dengan tim nasional. Saya menyanyikan lagu kebangsaan dan ayah saya ada di tribun. Saya melihatnya menangis dengan bangga, dengan tangan di jantungnya. Saya tidak akan pernah melupakan momen itu," ujarnya.
Keputusan untuk bersekolah di kampus paling sulit sejagat itu bukan hal mudah bagi Arlotti. Keputusan ini diambil saat ia sudah berada di Pescara, sementara saat masih di Monaco, Arlotti hanya punya satu cita-cita: bermain sepak bola di level klub dan tim nasional.
Alessandro Arlotti memang tidak sepenuhnya menggantung sepatu karena dia sekarang diminta untuk bergabung dengan tim sepak bola universitas itu, Harvard Crimson.
(Kontributor: Aditia Rijki)
Berita Terkait
-
Hadapi Irlandia Utara, Gennaro Gattuso Pesimis Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Dino Zoff Bongkar Penyebab Italia Harus Susah Payah ke Play Off Piala Dunia 2026
-
Timnas Italia Terseok-seok, Paolo Maldini Berdoa Nerrazzuri Lolos Piala Dunia 2026
-
10 Pemain Tambahan yang Berpeluang Dipanggil Gattuso untuk Play-off Piala Dunia 2026
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
PSSI Kirim Utusan ke Eropa Temui Calon Pelatih Timnas Indonesia, Siapa?
-
Satu Permata Terlewatkan di Belanda Saat Timnas Indonesia U-22 Berjuang Keras Jelang SEA Games 2025
-
Persib Susah Payah Kalahkan Dewa United, Thom Haye Angkat Topi
-
Timur Kapadze Akui Timnas Indonesia Berkembang Pesat: Saya Mempelajari Siapa Saja Pemainnya
-
Persija Pulang ke GBK! Laga Kontra PSIM Sekaligus Rayakan HUT ke-97
-
Kronologi Beckham Putra Dikartu Merah, Sebut Pemain Dewa United 'Tekan' Wasit
-
Dipermalukan Nottingham Forest, Liverpool Setara Tim Zona Degradasi
-
2 Fakta FIFA Series 2026, Turnamen Global yang Bakal Digelar di Indonesia
-
Tak Sesuai Prosedur! Waketum PSSI Protes Nova Arianto Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-20
-
Sumardji Dikirim PSSI ke Eropa Temui Kandidat Pelatih Timnas Indonesia