Suara.com - Hampir seluruh pelatih di dunia sepakbola pernah merasakan pahitnya pemecatan. Namun, ada beberapa juru taktik di sepakbola Eropa yang belum atau bahkan tak pernah dilengserkan dari jabatannya.
Pekerjaan sebagai pelatih sepakbola bukanlah pekerjaan mudah. Bayangan pemecatan selalu hadir saat tim yang ditukangi tak mampu berprestasi ataupun tak memiliki performa yang baik.
Hampir di setiap klub-klub besar, pelatih menjadi kambing hitam saat sebuah tim gagal meraih gelar. Tak ayal, banyak pendukung sebuah kesebelasan rela menggalang kampanye agar pelatih yang menukangi timnya dipecat.
Pemecatan terhadap pelatih pun tak melulu soal kegagalan meraih prestasi. Bahkan ada beberapa pelatih yang harus merasakan pemecatan setelah menyumbangkan gelar.
Biasanya, pelatih yang telah menyumbangkan gelar dipecat karena tim yang ditukangi bermain di bawah performa standarnya.
Meski demikian, ada beberapa pelatih yang tak pernah merasakan pemecatan kendati tim yang ia asuh gagal meraih gelar ataupun tak tampil baik di ajang yang diikuti. Hebatnya, para pelatih ini merupakan pelatih top Eropa yang terbiasa menukangi tim-tim besar.
Lantas, siapa saja pelatih top Eropa yang belum pernah merasakan pemecatan itu? Berikut daftarnya.
Pep Guardiola tercatat telah menukangi 3 tim papan atas sepanjang karier kepelatihannya, yakni Barcelona, Bayern Munich dan Manchester City.
Dalam kariernya hingga musim 2021/22 ini, belum pernah sekalipun Guardiola dipecat oleh ketiga klub yang pernah dan tengah ia asuh.
Padahal, Guardiola tercatat pernah gagal membawa timnya meraih gelar yakni pada musim 2016/17 saat pertama kali menukangi Man City. Terlihat kesabaran The Citizens di awal kariernya di Inggris itu berbuah manis hingga saat ini.
2. Jurgen Klopp
Rival Pep Guardiola di Premier League ini juga tak pernah merasakan pemecatan. Kebanyakan Jurgen Klopp mengundurkan diri dari jabatannya ketimbang mendapat surat pemberhentian.
Klopp sendiri telah menukangi tiga klub dalam karier kepelatihannya hingga saat ini, yakni Mainz 05, Borussia Dortmund dan Liverpool .
Terakhir kali Klopp mengundurkan diri yakni saat menukangi Mainz 05 di mana ia mundur di akhir musim 2007/08 atau setahun setelah timnya itu degradasi.
3. Diego Simeone
Pelatih dengan bayaran termahal di dunia sepak bola saat ini ternyata juga belum pernah merasakan pemecatan sepanjang karier kepelatihannya.
Diego Simeone telah menukangi 7 klub berbeda dalam kariernya sebagai juru taktik. Namun, setiap klub yang ia tukangi urung memecatnya.
Malahan, Simeone mampu mengubah wajah Atletico Madrid menjadi tim papan atas dan penghancur dominasi Real Madrid serta Barcelona di kancah domestik.
Dengan kiprahnya itu, wajar jika Atletico Madrid menjadikan Simeone pelatih dengan bayaran termahal di dunia yakni sekitar Rp705 miliar per tahunnya.
4. Didier Deschamps
Pelatih yang berhasil membawa Prancis menjadi juara Piala Dunia 2018 ini juga tak pernah merasakan pemecatan sekalipun.
Padahal Didier Deschamps telah menukangi klub-klub papan atas seperti Juventus, AS Monaco, dan Olympique Marseille.
Rekam jejaknya saat bermain dan sebagai pelatih membuatnya mampu mempersembahkan 10 trofi bergengsi kepada tim yang pernah ia tukangi itu.
5. Zinedine Zidane
Zinedine Zidane dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik di jagat sepak bola saat ini. Dengan minimnya pengalaman, ia mampu membuat Real Madrid mencetak sejarah dengan menjuarai Liga Champion 3 kali berturut-turut.
Dalam karier kepelatihannya, Zidane hanya menukangi Real Madrid sebanyak dua kali. Di klub sebesar Los Blancos yang akrab dengan pemecatan, nyatanya ia tak pernah dipecat.
Dalam dua periode di Real Madrid tersebut, Zidane memilih mengundurkan diri yakni di akhir musim 2017/18 dan akhir musim 2020/21.
Berita Terkait
-
Pep Guardiola Yakin Haaland Bisa Kangkangi Rekor 140 Gol Ronaldo Tapi...
-
Prediksi Susunan Pemain Manchester City vs Napoli: 5 Pemain Terkapar
-
Guardiola Pasang Harapan Besar ke Foden: Kunci Sukses Manchester City Musim Ini
-
Hantam MU 3-0, Guardiola Yakin Derby Jadi Titik Balik Manchester City
-
Rekor Guardiola vs Manchester United: Lebih Banyak Menang, Tapi Banyak Luka
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Derby Roma vs Lazio: Siapa Siap Tempur di Laga Panas Akhir Pekan Ini?
-
Santiago Gimenez Masih Mandul, Eks Bomber AC Milan Kasih Pembelaan
-
Derby della Capitale 2025: Totti Prediksi Zaccagni Jadi Ancaman Lazio
-
Ruben Amorim Buka Suara soal Pertemuan dengan Sir Jim Ratcliffe, Ditawari Kontrak Baru?
-
Kata-kata Berkelas Emil Audero: Ogah Jemawa, Siap Bikin Pemain Parma Frustasi
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
Real Madrid Bidik Wonderkid MU, Digadang Jadi Pengganti Luka Modric
-
Arsenal vs Manchester City: Arteta Bidik Sejarah, Guardiola Dihantui Catatan Buruk
-
Arsenal vs Manchester City: Cedera Lutut Rodri Masih Jadi Misteri
-
Arteta Was-was, Bek Muda Arsenal Rp253 M Bakal Hadapi Raksasa Norwegia