Suara.com - Presiden Asosiasi Pelatih Sepak Bola Malaysia, B. Satiananthan kesal dan malu dengan kegagalan Malaysia melaju ke semifinal Piala AFF 2020. Dia meminta PSSI-nya Malaysia, FAM, bertanggung jawab.
Timnas Malaysia tersingkir dari Piala AFF 2020 setelah dipecundangi timnas Indonesia dalam laga hidup mati di matchday terakhir Grup B, Minggu (19/12/2021) malam WIB.
Dalam pertandingan di Stadion Nasional Singapura itu, Harimau Malaya dihancurkan Skuad Garuda dengan skor telak 1-4, meski sempat memimpin lebih dulu pada menit ke-13.
Kekalahan ini membuat timnas Malaysia mengakhiri penyisihan Grup B di posisi ketiga dengan enam poin, dan dipastikan gagal melaju ke fase knock-out.
Ini merupakan kali pertama timnas Malaysia tak sanggup melaju ke semifinal Piala AFF sejak 2016 silam.
"Orang-orang di komite harus merencanakan dengan baik, ketika mereka tidak melakukannya, siapa yang bertanggung jawab?" kata Satiananthan dikutip dari New Straits Times, Selasa (21/12/2021).
"Fungsi mereka adalah membantu merencanakan turnamen, pertandingan internasional, dan apa pun yang dibutuhkan pelatih, mereka harus membantu."
Satiananthan pun menjabarkan karakter buruk Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang dia anggap sulit bertanggung jawab saat tim nasional mendapat hasil buruk.
"Ketika kami menjadi juara, semua orang menginginkan penghargaan," kata Satiananthan.
Baca Juga: Kesombongan Safee Sali dan Kenyataan Pahit Malaysia di Piala AFF 2020
"Sekarang kita telah gagal, seluruh komite telah gagal. Jadi, lakukan evaluasi," tambahnya.
FAM sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan pasca kegagalan Malaysia melaju ke semifinal Piala AFF 2020. Mereka akan bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi.
Presiden FAM Datuk Hamidin Amin telah memerintahkan manajemen tim nasional untuk melakukan evaluasi atas penampilan Harimau Malaya.
Laporan tersebut akan dibahas pada pertemuan komite eksekutif FAM berikutnya.
Menurut laporan New Straits Times, persiapan Malaysia menuju Piala AFF 2020 memang tidak maksimal. Pelatih Tan Cheng Hoe kesulitan memanggil para pemain terbaik karena terbentur jadwal kompetisi domestik yang baru berakhir pada 30 November lalu.
Pada akhirnya, Cheng Hoe hanya bisa memiliki 24 pemain dari daftar 30 orang.
Dan di Singapura, empat pemainnya dinyatakan positif Covid-19 sementara beberapa lainnya mengalami cedera.
Meski demikian, Satiananthan mengatakan hal itu tak bisa menjadi alasan. Setiap negara disebutnya punya masalah yang sama, tetapi Malaysia jelas gagal mencari solusi.
"Ini seharusnya direncanakan lebih baik karena tim lain mampu mempersiapkan dengan baik," tegas Satiananthan.
“Kalau kita bilang Covid-19 (sebagai alasan), masalah ini tidak hanya menimpa Malaysia tapi juga negara lain."
"Jadi, siapa yang menentukan liga dan kalender domestik?"
"Kalender FIFA diputuskan dua tahun sebelumnya. Tapi kalender domestik ada dalam kendali kami, jadi saya pikir kami harus menyesuaikannya," tambah mantan pelatih timnas Malaysia tersebut.
Berita Terkait
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Singapura, Tim Garuda Jauh Lebih Superior
-
5 Pemain Timnas Putri Indonesia Dipulangkan, Salah Satunya Sabreena Dressler
-
Jelang Semifinal Piala AFF 2020 Kontra Thailand, Vietnam Merasa Hak Dirampas Panitia
-
Indra Sjafri Beri Bocoran Egy Maulana Vikri segera Gabung Timnas Indonesia
-
Pelatih Thailand Terkejut Indonesia Bisa Jadi Juara Grup B Piala AFF 2020
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Prediksi Alan Shearer: MU vs Chelsea Panas, Arsenal Tahan Man City?
-
Jelang Lawan Chelsea, Manchester United Dapat Suntikan Tenaga Baru
-
Arne Slot Masih Bungkam, Alexander Isak Turun di Derby Merseyside?
-
Kontrak Mandek, Tak Masuk Skuat, Mees Hilgers Makan Gaji Buta?
-
Messi, Neymar, Yamal? Semua Disebut Mirip JJ Gabriel, Anak Ajaib Manchester United
-
3 Pemain Arab Saudi yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Prahara Klub Kevin Diks: Jalan Borussia Milik Roland Virkus Dipertanyakan
-
Football Institute Rilis Survei Kepuasan Suporter dengan PSSI Erick Thohir, Hasilnya Bikin Kaget
-
Phil Foden: Napoli Tim Menyebalkan, De Bruyne Tetap Raja Etihad
-
Bau Busuk Ma Ning Wasit Timnas Indonesia vs Irak: Daftar Hitam PSSI-nya China