Suara.com - Pengusaha dan miliarder Rusia, Roman Abramovich yang memiliki klub Liga Inggris Chelsea, sudah menyanggupi permintaan Ukraina agar membantu merundingkan pengakhiran perang di Ukraina. Demikian seperti diungkapkan juru bicara Abramovich seperti dikutip Reuters.
Kabar tentang keterlibatan Abramovich dalam pembicaraan itu pertama kali diberitakan Jewish News yang mengatakan Kiev telah menghubunginya melalui kontak-kontak Yahudi guna meminta bantuan sang pemilik Chelsea.
"Saya bisa memastikan Roman Abramovich telah dihubungi pihak Ukraina untuk dukungan dalam mencapai resolusi damai, dan bahwa sejak itu dia sudah berusaha membantu," kata sang juru bicara pihak Abramovich.
Namun, belum ada komentar langsung dari pemerintah Ukraina.
Abramovich yang seorang Yahudi dan juga berkewarganegaraan Israel, adalah salah satu pengusaha paling berpengaruh yang memperoleh kekayaan setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991. Forbes menyebut kekayaan bersihnya mencapai 13,3 miliar dolar AS.
Mantan trader komoditas yang menanjak selama kekacauan 1990-an pada era Presiden Boris Yeltsin itu mengakuisisi saham di perusahaan minyak Sibneft, produsen aluminium Rusal dan maskapai Aeroflot yang kemudian dijualnya.
Di bawah Presiden Rusia Vladimir Putin, Abramovich menjabat gubernur wilayah terpencil Arktik di Chukotka di bagian Timur Jauh Rusia.
Tidak segera jelas peran apa yang akan dimainkan Abramovich dalam pembicaraan antara Rusia dan Ukraina yang dimulai Senin kemarin di perbatasan Ukraina-Belarus.
Sebelumnya, kantor kepresidenan Ukraina mengatakan tujuan Ukraina berunding adalah gencatan senjata segera dan penarikan pasukan Rusia dari Ukraina. Kremlin belum mengatakan secara eksplisit apa tujuannya dalam perundingan ini.
Baca Juga: Buntut Invasi Rusia, Roman Abramovich Serahkan Perwalian Yayasan Chelsea
Abramovich yang berusia 55 tahun mengatakan Sabtu lalu bahwa dia sudah memberikan wali kepengurusan Chelsea.
Dalam beberapa hari terakhir, dua miliarder Rusia lainnya, Mikhail Fridman dan Oleg Deripaska, telah menyeru pemerintah Rusia guna mengakhiri perang.
Pada 24 Februari lalu Putin memerintahkan "operasi militer khusus" menindak Ukraina hanya tiga hari setelah dia mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina dukungan Rusia.
[Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Barcelona Dipermalukan Sevilla 4-1, Hansi Flick Marah Tapi Bangga
-
Alessandro Del Piero Sindir AC Milan Usai Gagal Kalahkan Juventus
-
Arsenal dan Man City Saling Sikut Dapatkan Bintang Muda PSG Warren Zaire-Emery
-
Manchester United Buru The Next Chicharito, Saling Sikut dengan Real Madrid dan City
-
Calvin Verdonk Tiba, Skuat Timnas Indonesia Lengkap! Siap Gebuk Arab Saudi
-
Chelsea Siapkan Tawaran Fantastis Rp1,6 T untuk Bintang Baru Premier League
-
Pasukan Graham Arnold Siap Tempur! Eks Pelatih Irak: Kami Tak Takut Indonesia
-
Xabi Alonso Ketar-ketir! Kylian Mbappe Putuskan Tinggalkan Real Madrid
-
Kevin Diks Bela Timnas Indonesia dengan Kondisi Tak Stabil?
-
Persija Siap Berbenah Di Dua Laga Tandang Selanjutnya