Suara.com - Mengupas kisah empat pemain Timnas Indonesia yang kariernya meredup akibat tindakan indisipliner yang mereka lakukan.
Indonesia tak pernah kehabisan bakat-bakat atau talenta dalam sepak bola. Setiap tahunnya, setidaknya ada satu pemain muda yang mampu menarik perhatian.
Para talenta sepak bola dalam negeri ini pun banyak dipuja-puja karena performanya selama merumput di lapangan hijau.
Namun, karena puja-puji ini lah beberapa talenta muda Indonesia harus layu sebelum berkembang dengan baik.
Tak hanya karena puja-puji, sindrom sebagai bintang atau Star Syndrom juga membuat karier para talenta terbaik di Indonesia ini harus usai.
Adanya Star Syndrom di kalangan pemain terkadang membuat pemain tersebut lupa diri hingga melakukan tindakan indisipliner.
Tindakan-tindakan indisipliner ini malah bisa mematikan karier mereka sendiri yang sempat digadang-gadang akan menjadi tulang punggung Timnas Indonesia.
Kasus pemain Indonesia yang kariernya hancur karena tindakan indisipliner pun bukanlah barang baru di kancah sepak bola dalam negeri.
Dari beragam kasus yang ada, berikut empat kisah pemain Indonesia yang kariernya meredup karena tindakan indisipliner.
Pada medio 2020 hingga 2021, nama Yudha Febrian mungkin menjadi nama yang sering diperbincangkan para pendukung tim nasional Indonesia.
Namanya diperbincangkan bukan karena penampilannya, melainkan tindak-tanduknya di luar lapangan yang banyak membuat orang geram.
Tindak-tanduk Yudha yang membuat geram pertama kali diketahui saat dirinya kedapatan dugem hingga telat latihan saat TC Timnas Indonesia U-19. Hal ini membuat Shin Tae-yong murka dan langsung mencoretnya.
Karena tindakan itu, Yudha sempat dimasukkan ke dalam pesantren oleh klubnya, Barito Putera. Namun, lagi-lagi ia membuat onar dengan melakukan aksi pelecehan seksual.
Alhasil ia pun dicoret dari Barito Putera. Sempat bergabung Persik Kediri pada Liga 1 2021-2022, Yudha pun akhirnya dicoret dan dipecat.
Berita Terkait
-
Miliki Aura Pemimpin, Jay Idzes Disebut Bakal Jadi Kapten Tim Sassuolo?
-
Gaji Rp670 Juta Per Bulan, John Herdman Langsung Bilang Yes Latih Timnas Indonesia
-
Arsitek di Balik Bayang-Bayang: Menakar John Herdman untuk Timnas Indonesia
-
Jadi Kandidat Kuat Latih Ole Romeny Cs, John Terry Kantongi Lisensi UEFA Pro
-
Here We Go! John Terry Calon Kuat Pelatih Pilihan Erick Thohir Latih Ole Romeny Cs
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Popularitas Ala Cristiano Ronaldo? Exposure Jay Idzes di Serie A Makin Meroket
-
Detik-Detik Mencekam Ian Rush Saat Melawan Maut Akibat Serangan Super Flu
-
John Herdman In, Jordi Cruyff Out dari Timnas Indonesia
-
Jangan Berhenti Mencari, Pesan Haru Keluarga Pelatih Valencia yang Hilang di Labuan Bajo
-
Profil Lengkap Fernando Martin, Pelatih Valencia yang Alami Kecelakaan Tragis di Labuan Bajo
-
Erling Haaland Ejek Donnarumma Usai Man City Menang Dramatis
-
Selisih 3 Poin dari Arsenal, Unai Emery Malah Bilang Aston Villa Bukan Penantang Gelar
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Chelsea Double Combo! Dipermalukan Aston Villa Plus Berpotensi Kena Sanksi Gegara Botol Terbang
-
Antoine Semenyo Bikin Sakit Hati MU, Lebih Pilih ke Etihad Dibanding Old Trafford