Suara.com - Desakan agar pengurus PSSI segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai imbas dari Tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa mendapatkan perhatian dari mantan Komite Etik FIFA asal Indonesia, Dali Tahir.
Menurut pria yang ikut mendirikan klub Arseto Solo itu, saat ini KLB bukanlah solusi. Pasalnya, bila menilik pengalaman pada hasil KLB di masa lalu justru tidak membuat PSSI menjadi lebih baik.
Justru hal tersebut bisa berdampak negatif jika hanya didasari dengan emosi.
"Saya menghargai pandangan tersebut. Tetapi maaf, Ali Sadikin yang di KLB 1980-an awal, tidak membuat PSSI menjadi lebih baik. Nurdin Halid digempur, didemo selama delapan bulan, juga tidak membuat PSSI menjadi baik. Mengapa? Karena dasar penggulingan itu emosi yang berlebih," ucap Dali dalam rilis yang diterima Suara.com, Jumat (28/10/2022).
Dali pun mengingatkan bahwa PSSI sebagai sebuah organisasi tunduk pada aturan dan hukum sepak bola, yakni statuta FIFA dan PSSI.
Perlu diketahui untuk mengelar KLB, PSSI diharuskan melewati beberapa tahapan. Komite Pemilihan harus dibentuk, penyaringan kandidat, lalu mengirim undangan kepada para voters.
KLB juga harus diusulkan oleh 2/3 pemilik suara PSSI.
"Ada hukum sepak bola yakni statuta FIFA dan PSSI. Di sana diatur cara bagaimana mekanisme KLB. Taati itu dengan baik dan simpan emosi serta kemarahan di dalam saku," cetus Dali.
Pria yang pernah menjabat sebagai chairman klub Australia, Brisbane Roar FC ini juga mengingatkan bahwa KLB juga berpotensi besar menjadi alasan bagi FIFA untuk kembali menghukum Indonesia karena ada intervensi dari pihak ketiga.
Baca Juga: Akmal Marhali: Dirut Arema FC yang Paling Bertanggung Jawab soal Tragedi Kanjuruhan
"Sanksi terberat biasanya, bisa saja Indonesia di-banned lagi, yang artinya Indonesia tidak boleh menyelenggarakan pertandingan internasional lagi," tutur Dali.
“Ingat, kita pernah dihukum FIFA karena nafsu sekelompok orang, lalu melahirkan PSSI tandingan, melahirkan kompetisi tandingan. Jangan sampai para separatis itu kembali menunggangi tragedi ini untuk mencapai tujuan mereka merebut kekuasaan."
Fokus Pembenahan
Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada awal Oktober 2022 meminta banyak korban karena situasi panik karena chaos hingga ada yang terinjak-injak.
Namun secara medis, penyebab kenapa banyak yang meninggal di Stadion Kanjuruhan diduga karena sesak napas akibat tembakan gas air mata.
Situasi ini juga diperparah karena jumlah penonton melebihi kapasitas Stadion Kanjuruhan, Malang. Setidaknya ada 4.000 orang yang tidak kebagian tempat duduk.
Berita Terkait
-
Tragedi dan Takdir: Kilas Balik Roller Coaster Timnas Indonesia Sepanjang 2025
-
John Herdman Bakal Sibuk, Jadwal Timnas Indonesia Sepanjang 2026 Padat
-
Singgung Karir Patrick Kluivert, Striker Timnas Peringatkan John Herdman
-
Sebelum Resmikan John Herdman, PSSI Masih Pertimbangkan Giovanni van Bronckhorst
-
Jelang Tunjuk John Herdman, PSSI Disindir Media Kanada Sering Gonta-Ganti Pelatih
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Sepak Bola Italia di Titik Nadir, Roberto Baggio Kasih Solusi Konkret
-
Ada Kabar Baik di 2026 untuk Mees Hilgers, Apa Itu?
-
Rapor Merah Setan Merah Sepanjang 2025: Dua Pemain Manchester United Dapat Nilai Jeblok
-
Cerita Kocak Eks Arsenal, Tolak Pinangan Manchester United Saat Asyik Nonton Sinetron
-
Pakai Dokumen Palsu dan Joki Ujian, Eks Pemain Premier League Dihukum Kerja Paksa
-
Breaking News! Bos Sassuolo Pastikan Inter Serius Dekati Bek Mereka, Jay Idzes?
-
Takut Dikudeta Pemain? Xabi Alonso Ubah Gaya Pendekatan ke Mbappe Cs
-
Real Madrid Tutup Tahun 2025 dengan Kabar Buruk, Xabi Alonso Dituntut Ambil Keputusan Cepat
-
Bursa Transfer Serie A: AS Roma Bermimpi Pulangkan Salah ke Olimpico
-
Tragedi dan Takdir: Kilas Balik Roller Coaster Timnas Indonesia Sepanjang 2025