Suara.com - Manajemen PSIS Semarang berharap PT Liga Indonesia Baru (LIB) di bawah kepengurusan yang baru segera bekerja menyelamatkan kompetisi Liga 1 2022/2023 yang saat ini tengah terhenti imbas Tragedi Kanjuruhan.
"Tugas terdekat dari PT LIB adalah melanjutkan kembali kompetisi BRI Liga 1. Karena kompetisi harus diselamatkan dan diselesaikan sesuai dengan rencana awal pada April tahun depan," kata CEO PSIS Yoyok Sukawi dikutip Antara dari laman resmi klub, Rabu (16/11/2022).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB telah dilaksanakan pada Selasa (15/11) kemarin, dan perwakilan 17 klub dari 18 klub Liga 1, termasuk PSIS hadir pada acara yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta itu.
Salah satu poin penting pada RUPS tersebut, yakni adanya kepengurusan baru di PT. LIB yang diharapkan mampu untuk segera menyelamatkan kompetisi BRI Liga 1 2022/2023.
Para pemegang saham sepakat menunjuk Ferry Paulus untuk menempati Direktur Utama. Selain Ferry Paulus, jajaran direksi juga diisi oleh Munafri Arifuddin dan Irjen (Purn) Sudjarno yang tetap menjadi direktur operasional.
Perubahan juga ada di jajaran komisaris, dengan komisaris utama tetap dijabat oleh Juni Rachman. Lalu, sebagai komisaris ada Yabes Tanuri (Bali United), Ponaryo Astaman (Borneo FC), Ardian Satya Negara (Dewa United), dan Roofi Ardian (RANS Nusantara).
Klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu, sebagai salah satu pemilik saham di PT LIB bersama klub lainnya, kata Yoyok, menaruh harapan baru di kepengurusan baru operator liga.
"Direksi dan komisaris PT. LIB hasil RUPS kemarin sudah ditetapkan. Ini sesuai harapan dari klub-klub selaku pemegang saham supaya direksi dan komisaris yang juga berasal dari klub bisa bekerja memperjuangkan apa yang selama ini menjadi keluh kesah klub," katanya.
"Dengan komposisi yang baru dari perwakilan klub tersebut diharapkan PT LIB ke depannya bisa lebih mendepankan kepentingan pengembangan ekosistem klub-klub Liga Indonesia," kata Yoyok.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia U-19 di Costa Calida Region de Murcia Football Week, Live Indosiar
Dengan berkembangnya ekosistem klub-klub sepak bola di Indonesia, kata dia, dengan sendirinya akan menciptakan iklim kompetisi yg baik untuk persepakbolaan Indonesia ke depannya.
Berita Terkait
-
Siapa Datu Nova Fatmawati? Bos Baru PSIS Semarang, Istri Bos Persela Lamongan
-
Ikat Rizky Ridho Sampai 2028, Bos Persija: Kami Dukung ke Luar Negeri
-
Manchester United Kehilangan Sponsor Rp 400 Miliar per Tahun, Terancam Bangkrut?
-
Fabio Lefundes Lebih Cocok Latih Timnas Indonesia Dibanding Timur Kapadze?
-
Jadwal BRI Super League Pekan ke-11 Besok: Persija Main!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Awal Tahun Target Comeback Donny Warmerdam, PSIM Yogyakarta Kian Kuat!
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Batal Turun Peringkat Meski Tak Tanding, Kenapa?
-
Akhirnya Bikin Gol Lagi, Rafael Struick Semringah Jelang Misi Pertahankan Emas SEA Games 2025
-
Persija Jakarta Incar Lima Kemenangan Beruntun Saat Tantang Persik di Manahan
-
Kapten Timnas Vietnam U-22 Putus Ligamen, Dipastikan Absen di SEA Games 2025
-
Erick Thohir Jadi Pemilik Mutlak Oxford United, Nasib Ole Romeny dan Marselino Ferdinan Aman?
-
Ruben Amorim Pesimis Lagi? Manchester United Jauh dari Kata Sempurna
-
Arsenal Mau Juara Premier League Musim Ini? Syaratnya Declan Rice Haram Absen
-
17 Tahun, 1,88 Meter, Masa Depan Cerah Pemain Berdarah Medan Juwensley Onstein
-
Pemain Keturunan Indonesia Laurin Ulrich: Bangga Rasanya Jadi Kapten Timnas