Suara.com - Timnas Indonesia U-22 mampu menyapu bersih poin di semua pertandingan fase grup SEA Games 2023 dengan kemenangan. Hal ini sama dengan sepak terjangnya pada SEA Games 1991 saat meraih medali emas.
Timnas Indonesia U-22 dipastikan lolos ke semifinal cabang olahraga (cabor) sepak bola putra SEA Games 2023 dengan status juara Grup A.
Keberhasilan ini didapatkan setelah tim besutan Indra Sjafri itu berhasil membungkam tuan rumah Kamboja di laga terakhir grup A, Rabu (10/5) malam WIB.
Dalam laga tersebut, skuad Garuda Muda mampu menundukkan Kamboja yang bermain di hadapan pendukungnya sendiri dengan skor 2-1.
Kemenangan 2-1 itu memberikan tiga poin bagi Timnas Indonesia U-22, sekaligus membuat perolehan poin tim Merah Putih menjadi 12 poin.
Raihan 12 poin itu membuktikan bahwa Timnas Indonesia U-22 mampu menyapu bersih empat pertandingan yang ada di grup A dengan kemenangan.
Selain menang atas Kamboja, Timnas Indonesia U-22 juga menang atas Filipina (3-0), Myanmar (5-0), dan Timor Leste (3-0).
Hebatnya lagi, dari empat pertandingan itu Timnas Indonesia U-22 mampu mencetak 13 gol dan kebobolan 1 gol saja, sehingga mendapat status tim paling produktif dan paling sedikit kebobolan di SEA Games 2023.
Siapa sangka, laju apik Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023 ini ternyata mirip dengan laju tim Merah Putih kala memenangi medali emas di cabor sepak bola putra pada SEA Games 1991 lalu.
Baca Juga: Sepak Bola SEA Games: Tersingkir Dini, Malaysia Ngamuk Cukur Singapura 7-0
Bakal Ulangi Memori SEA Games 1991?
Pada SEA Games 1991 yang berlangsung di Filipina, Timnas Indonesia mampu meraih medali emas. Ironisnya, itu medali emas terakhir yang didapatkan tim Merah Putih di cabor sepak bola hingga 2023 ini.
Saat SEA Games 1991 itu, Timnas Indonesia digawangi para pemain muda seperti Rochy Putiray dan Widodo C Putro, persis seperti skuad Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023 ini yang penuh talenta muda.
Di SEA Games 1991 itu, Timnas Indonesia juga punya laju apik, terutama di fase grup, dengan menyapu bersih poin di semua laga Grup B.
Sebagai informasi, saat itu Timnas Indonesia arahan Anatoli Polosin tergabung di grup B bersama Filipina selaku tuan rumah, Malaysia, dan Vietnam.
Dari tiga pertandingan di grup B itu, Timnas Indonesia mampu menyapu bersih seluruh laga Grup B dengan kemenangan dan meraih 6 poin (saat itu kemenangan dihitung dua poin).
Timnas Indonesia mampu menaklukkan Malaysia di laga pertama dengan skor 2-0, lalu mengalahkan Vietnam dengan skor 1-0, dan menang atas Filipina selaku tuan rumah di laga terakhir dengan skor 2-1.
Karena berhasil lolos sebagai juara grup, Timnas Indonesia pun melaju ke semifinal SEA Games 1991, dan berhasil lolos ke final serta meraih medali emas lewat drama adu penalti.
Laju Timnas Indonesia di SEA Games 1991, terutama di fase grup, pun mirip dengan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023 saat ini.
Keduanya sama-sama memiliki kemiripan, yakni menyapu bersih seluruh laga fase grup dengan kemenangan 100 persen.
Lalu kemiripan lainnya terlihat saat kedua tim beda generasi ini mengalahkan tuan rumah di laga terakhir fase grup.
Uniknya lagi, kemiripan juga terlihat di mana Timnas Indonesia di SEA Games 1991 dan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023 sama-sama kebobolan di laga terakhir melawan tuan rumah.
Dengan kemiripan-kemiripan ini, akankah sejarah akan terulang dan Timnas Indonesia U-22 membawa pulang medali emas dari SEA Games 2023 untuk pertama kalinya sejak 1991 silam?
[Penulis: Felix Indra Jaya]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Kabar Baik untuk Timnas Indonesia! Arab Saudi Diterpa Krisis, Pengamat: Bencana
-
Malam Panas di Jakarta: Saat Irak Angkat Trofi di Tengah Perang
-
Mepet Zona Degradasi, Lulinha Ajak Madura United Segera Bangkit
-
Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Arab Saudi Lakukan Manuver Mengejutkan
-
Adu Statitik Ernando Ari vs Nadeo Argawinata, Siapa Cocok Jadi Kiper Utama Timnas Indonesia?
-
Inter Milan vs Slavia Praha: Chivu Siapkan Kejutan, Striker Belia Geser Thuram
-
Resmi! Dewan Kota Setujui Penjualan San Siro ke AC Milan dan Inter
-
AC Milan Pecundangi Napoli, Allegri: Butuh 64 Poin untuk Scudetto
-
Julio Cesar Pastikan Persib Bandung Siap Hadapi Bangkok United