- Kemenangan Irak di Piala Asia 2007 lebih dari sekadar prestasi olahraga
- Gol tunggal Younis Mahmoud ke gawang Arab Saudi tidak hanya memastikan gelar pertama Irak di level Asia
- Sejarah itu menjadi inspirasi bagi Indonesia – menjelang duel melawan Irak dan Arab Saudi di Oktober 2025, kisah heroik Irak di tengah keterpurukan bisa menjadi motivasi bagi Timnas Indonesia
Suara.com - Jakarta, 29 Juli 2007. Stadion Gelora Bung Karno malam itu penuh cerita. Bukan hanya soal sepak bola, tapi juga soal harapan, luka, dan kebanggaan.
Final Piala Asia 2007 menghadirkan duel klasik Irak melawan Arab Saudi, dua negara Timur Tengah yang Oktober 2025 akan jadi lawan Timnas Indonesia.
Bagi Irak, laga ini bukan sekadar perebutan trofi. Mereka datang ke Indonesia dengan status “tim tanpa negara”.
Saat itu, tanah kelahiran mereka porak poranda akibat perang.
Banyak pemain bahkan sudah lama tak pulang ke rumah.
Namun di lapangan hijau, justru mereka menemukan pelarian, sekaligus cara untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Irak masih bisa berdiri tegak.
Kejutan dari Tim “Tanpa Negara”
Sejak fase grup, Irak tampil mengejutkan. Australia yang baru saja gabung ke AFC jadi korban pertama, dibantai 3-1 dalam panasnya Jakarta.
Younis Mahmoud dan kawan-kawan mulai diperhitungkan.
Irak terus melaju. Di semifinal, mereka menyingkirkan Korea Selatan lewat drama adu penalti di Kuala Lumpur.
Baca Juga: Prestasi Manis Indra Sjafri di ASEAN, Kembali Berjaya di SEA Games 2025?
Sayangnya, euforia kemenangan langsung berubah duka.
Saat rakyat Irak merayakan sukses timnasnya, dua bom meledak di Baghdad dan menewaskan puluhan orang.
Sepak bola dan perang berjalan beriringan—ironi yang sulit diterima.
Younis Mahmoud Jadi Pahlawan
Malam final di Gelora Bung Karno berlangsung panas, baik suhu maupun tensi laga. Ribuan penonton lokal memadati stadion.
Meski Indonesia sudah tersingkir, mayoritas suporter mendukung Irak—lebih karena rasa kesal terhadap Arab Saudi yang saat itu punya citra negatif di mata publik Indonesia.
Laga berjalan ketat. Hingga akhirnya, menit 72 jadi momen bersejarah. Younis Mahmoud, kapten sekaligus ikon Irak, menyundul bola ke gawang Saudi.
Berita Terkait
-
Prestasi Manis Indra Sjafri di ASEAN, Kembali Berjaya di SEA Games 2025?
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Kabar Buruk Lagi! Sandy Walsh Cedera di Buriram United Jelang Gabung Timnas Indonesia
-
Jay Idzes Kirim Sinyal Bahaya ke Arab Saudi dan Irak Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Fakta Sedih di Balik Kisruh Mees Hilgers: Difitnah, Dicoret, Diperlakukan Tidak Adil
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sorotan 2026: Arsenal Kejar Gelar Premier League, Inggris Bidik Juara Piala Dunia, CR7 Pensiun?
-
Bursa Transfer Premier League Memanas: Duit Minyak Arab Goda Mohamed Salah
-
Pep Guardiola Bongkar Rahasia Kebangkitan Manchester City di Penghujung Tahun 2025
-
Persib Bandung Bertemu Ratchaburi FC, Umuh Muchtar Ungkap Pesan Ini
-
Mimpi Besar Unai Emery, Ingin Bawa Trofi Liga Champions ke Villa Park
-
Dulu Keras Kepala dengan Skema Tiga Bek, Ruben Amorim Kini Jilat Ludah Sendiri
-
Prediksi Susunan Pemain Arsenal vs Aston Villa: Arteta Siapkan Kejutan di Emirates
-
Ketergantungan Mbappe, Efektivitas Gol Real Madrid Kalah Telak dari Barcelona
-
Prediksi Chelsea vs Bournemouth: Laga Penutup 2025 yang Krusial di Stamford Bridge
-
Kenapa Lamine Yamal Ogah Disejajarkan dengan Cristiano Ronaldo?