Suara.com - Format dan sistem kompetisi yang berbeda di Liga 1 2023/2024 dinilai bakal memberi tiga keuntungan sekaligus bagi sepak bola nasional.
Dalam format anyar yang diusung, kompetisi akan dibagi menjadi dua seri di antaranya reguler series dengan 18 peserta saling berhadapan dengan sistem home-away.
Kemudian seri kedua adalah championship series, di mana hanya ada empat tim dari reguler series yang bisa mengikuti level selanjutnya kompetisi ini.
Keempat klub itulah yang nantinya akan saling jegal memperebutkan gelar juara Liga 1 musim depan, namun perlu memahami dengan benar tentang format kompetisi ini.
Championship series menggunakan sistem gugur dengan peringkat satu melawan peringkat empat dan peringkat dua melawan peringkat tiga dari klasemen reguler series.
Pemenang dua pertandingan ini otomatis akan maju ke final memperebutkan gelar juara, sedangkan yang kalah memperebutkan tempat ketiga.
Setidaknya ada tiga manfaat krusial yang bakal dirasakan Liga Indonesia jika menerapkan sistem ini dengan benar di kompetisi musim depan. Apa saja? Berikut di antaranya:
Kompetitif
Format baru kompetisi akan membuat persaingan di Liga 1 semakin kompetitif, khususnya tim-tim yang selalu menjadi langganan di papan atas.
Baca Juga: Erick Thohir Luruskan Kabar PSSI Depak Indra Sjafri dari Kursi Direktur Teknik
Tim-tim tersebut bakal saling jegal demi bisa bertengger di empat besar klasemen akhir reguler series untuk kemudian saling baku pukul di championship series.
Match Fixing Hilang
Format baru ini diklaim sangat cocok untuk mengurangi match fixing, karena seluruh klub akan berjuang sampai akhir kompetisi.
Jika menerapkan sistem lama akan membuka peluang bisnis baru yang dilakukan klub-klub papan bawah, yakni menjual pemain di tengah pertandingan.
Reguler series akan membuat tim-tim kontestan akan berjuang mencapai posisi empat besar, untuk kemudian lanjut ke championship series.
Jumlah Pertandingan Bertambah
Berita Terkait
-
Jesus Casas Si Tukang Otak Atik Formasi, Cocok Latih Timnas Indonesia?
-
Dirumorkan Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Jesus Casas Diincar Negara Tetangga
-
Here We Go! Update Pelatih Timnas Indonesia, Timur Kapadze Tinggal Tanda Tangan
-
Targetnya Emas, tapi Pelatih 'Buta' Kekuatan Lawan: Timnas U-23 Bisa Apa di SEA Games 2025?
-
Didenda Rp115 Juta, Manajemen Persib Bandung Buka Suara
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Pemain Keturunan Swedia Dukung Gol Spektakuler Rizky Ridho Raih Puskas Award
-
Rizky Ridho Setia ke Persija Hingga 2028, Sang Istri Ternyata Bisikkan Hal Ini
-
Bersinar di Piala Dunia U-17, Winger Manchester City Ternyata Pemain Keturunan
-
Besok Harga Naik! Manchester United Dapat Restu Rekrut Pemain Rp2 Triliun
-
Belanda Terpuruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Anak Patrick Kluivert Malah Mundur
-
Italia Emban Misi Mustahil Menang 9-0, Gennaro Gattuso Bakal Lakukan Apa?
-
Carlo Ancelotti: Chelsea Beruntung Punya Pemain 19 Tahun Berbandrol Rp1,02 T
-
Eks Pelatih Timnas Soroti Pentingnya Pembinaan di Tengah Booming Sepak Bola Putri Malang
-
Jesus Casas Si Tukang Otak Atik Formasi, Cocok Latih Timnas Indonesia?
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Terseret ke FIFA Usai Kartu Merah Cristiano Ronaldo