Suara.com - Timnas Indonesia akan menghadapi dua pertandingan FIFA Matchday melawan Brunei Darussalam pada Oktober 2023, dengan potensi naik ke peringkat 143 dalam peringkat FIFA jika berhasil menang.
Ini merupakan bagian dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dengan format grup di babak kedua.
Pertandingan ini terdiri dari dua leg, dengan leg pertama di Indonesia dan leg kedua di Brunei Darussalam, memberikan kesempatan peningkatan peringkat FIFA melalui poin yang diperoleh.
Dalam konteks peringkat FIFA saat ini, Indonesia menduduki peringkat ke-143, sementara Brunei berada di peringkat ke-191.
Jika Indonesia menang melawan Brunei, mereka hanya akan mendapatkan 8.66 poin, baik dalam pertandingan kandang maupun tandang.
Sebaliknya, jika Brunei menang, mereka akan mendapatkan 16.34 poin, yang merupakan jumlah yang lebih besar.
Ini disebabkan oleh fakta bahwa Brunei bermain melawan tim yang memiliki peringkat FIFA yang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka.
Dalam skenario kekalahan Indonesia melawan Brunei, poin Indonesia akan berkurang sebanyak 16.34. Namun, jika Brunei kalah, poin mereka hanya akan berkurang sebanyak 8.66.
Untuk hasil imbang, poin Indonesia akan berkurang sebanyak 3.84, sementara Brunei akan mendapatkan tambahan sebanyak 3.84 poin.
Baca Juga: Marselino Ferdinan Masih Berpeluang Tampil di Timnas Indonesia vs Brunei Darussalam
Dalam perhitungan teoritis, Indonesia diperkirakan memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan dalam dua pertandingan melawan Brunei Darussalam.
Tim Garuda memiliki keunggulan dalam hal materi pemain, terutama dengan kehadiran beberapa pemain yang bermain di luar negeri.
Jika Indonesia berhasil memenangkan kedua pertandingan melawan Brunei, mereka akan mendapatkan tambahan poin sebesar 17.32.
Dengan tambahan ini, peringkat FIFA Indonesia akan naik menjadi 1,070.19 poin, yang akan mengangkat mereka dari peringkat 147 ke peringkat 144.
Ini akan membuat Indonesia melampaui Suriname, eSwatini, dan Lithuania dalam peringkat FIFA.
Namun, perlu dicatat bahwa kenaikan peringkat ini hanya akan terjadi jika ketiga negara tersebut tidak mendapatkan tambahan poin dalam periode yang sama.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Ruben Amorim Buka Suara soal Pertemuan dengan Sir Jim Ratcliffe, Ditawari Kontrak Baru?
-
Kata-kata Berkelas Emil Audero: Ogah Jemawa, Siap Bikin Pemain Parma Frustasi
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
Real Madrid Bidik Wonderkid MU, Digadang Jadi Pengganti Luka Modric
-
Arsenal vs Manchester City: Arteta Bidik Sejarah, Guardiola Dihantui Catatan Buruk
-
Arsenal vs Manchester City: Cedera Lutut Rodri Masih Jadi Misteri
-
Arteta Was-was, Bek Muda Arsenal Rp253 M Bakal Hadapi Raksasa Norwegia
-
Rashford Cetak Dua Gol, Tapi Pedri Justru Disanjung Legenda Manchester United
-
Drama Chelsea: Raheem Sterling dan Disasi Dijauhi dari Skuad Utama
-
Prediksi Alan Shearer: MU vs Chelsea Panas, Arsenal Tahan Man City?