Suara.com - Bintang Timnas Indonesia, Justin Hubner punya klub baru. Sang pemain serba bisa dipinjamkan ke klub Jepang, Cerezo Osaka dari tim Inggris, Wolves.
Justin Hubner yang sebelumnya bermain untuk Wolves reserves alias Wolves U-21 dipinjamkan untuk satu musim kompetisi Liga Jeprang, alias sampai akhir Desember 2024.
Keputusan Wolves meminjamkan Hubner ke Cerezo Osaka sendiri mengundang banyak tanya. Sebab, sebelum dilepas ke Jepang, pemain berusia 20 tahun itu menyandang status mentereng sebagai kapten tim U-21 dan juga sudah sempat dipromosikan ke tim senior Wolves untuk laga Liga Inggris, meski memang belum bermain.
Secara mengejutkan, Wolves 'menyekolahkan' Hubner ke Cerezo, Selasa (12/3/2024). Padahal, Hubner sebelumnya adalah bagian penting dari Wolves U-21, yang berkompetisi di Premier League 2 atau Liga Inggris U-21, selama dua tahun belakangan.
Pada musim ini, misalnya, Hubner bermain 15 kali untuk Wolves U-21. Dari jumlah itu, pemain berdarah Belanda-Indonesia itu mengoleksi empat gol dan lima kartu kuning.
Predikat Hubner sebagai kapten makin mempertegas kedudukannya di Wolves U-21. Bahkan, pesepakbola berkaki kidal itu sempat promosi ke tim utama untuk melawan Arsenal di Premier League 2023/2024 pada akhir tahun lalu.
Terkait keputusan ini, pelatih Wolves U-21, Steve Davis angkat bicara. Ia mengatakan bahwa Wolves U-21 awalnya berniat untuk meminjamkan Hubner pada musim panas 2024 nanti, namun tiba-tiba tawaran dari Cerezo datang sehingga mengubah kebijakan pihaknya.
"Kami sedang mencari klub pinjaman untuk Justin Hubner. Mungkin di musim panas nanti ketimbang saat ini. Tapi, peluang datang tiba-tiba saat ini," ujar Steve Davis seperti dilansir laman resmi Wolves, Kamis (14/3/2024).
Steve Davis menyebut bahwa peminjaman Hubner terjadi karena adanya permintaan dari kubu Cerezo. Klub J1 League, kompetisi kasta tertinggi Liga Jepang itu mengaku butuh tambahan bek tengah karena salah satu pemain kunci mereka cedera.
"Dengan keterkaitan Justin Hubner bersama Indonesia di pasar Asia, kami merasa ini akan menjadi hal yang baik baginya," tukas Davis.
Berita Terkait
-
Debut di Pentas Eropa, Calvin Verdonk Hapus Kenangan Pahit yang Digoreskan Klub Marselino Ferdinan
-
Blak-blakan! Presiden FIFA Puji Prestasi Timnas Indonesia di Depan Prabowo
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Marselino Ferdinan Terpinggirkan, Warisan Shin Tae-yong Mulai Pudar?
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Persita Tangerang Kalahkan Persib Bandung dengan Skor 2-1
-
Bos JDT Curiga Ada Pihak Luar yang Buat Malaysia Dihukum FIFA
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat