Suara.com - Pelatih kepala Persebaya Surabaya, Paul Munster meminta anak-anak asuhnya untuk tidak menganggap enteng lawan yang akan mereka hadapi pada lima laga terakhir kompetisi Liga 1 2023/2024.
Ancaman degradasi masih nyata buat Persebaya meski mereka kini ada di peringkat 12 tabel klasemen. Pasalnya, tim Bajul Ijo cuma berjarak lima angka dari zona merah dengan lima pekan tersisa di Liga 1 musim ini.
Bagi Paul Munster, lima laga sisa harus dilihat sebagai laga final bagi Persebaya, dengan mereka harus mencoba meraih hasil terbaik dari semua laga tersebut.
"Itu sudah jelas. Jadi, saya pikir para pemain dan juga saya memahami bagaimana pentingnya lima laga sisa ini, dengan yang terdekat lawan Arema FC," tegas Munster seperti dilansir Antara.
Persebaya akan menantang Arema FC pada laga pekan ke-30 Liga 1 2023/2024 pada 27 Maret nanti di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali setelah jeda internasional.
Mengenai pertandingan tersebut, Munster meyakini kedua tim akan sama-sama berjuang, dengan lawan saat ini berada di zona merah.
Dia menjelaskan usai menjalani libur, semua pemain mengikuti latihan dengan lebih bagus dan lebih segar. Hal ini membuat tim pelatih lebih mudah untuk memutuskan siapa yang akan masuk dalam starting XI di laga selanjutnya sesuai kriteria.
"Saya tahu bagaimana sepak bola Indonesia, tim di bawah dapat mengalahkan tim di atas. Kami tidak bisa meremehkan tim mana pun, terutama dalam lima pertandingan terakhir ini. semua tim sulit untuk dikalahkan," tukas eks pelatih Bhayangkara FC itu.
Berita Terkait
-
Rizky Ridho, Ricky Kambuaya, Beckham Putra: Siapa Selanjutnya yang Akan Bersinar di Luar Negeri?
-
Persebaya Surabaya Was-was Tunggu Keputusan Komdis PSSI soal Rivera
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Debut Manis Andrew Jung: Menang Bersama Persib adalah Momen Sempurna
-
Sandy Walsh Ngaku Ingin Tinggal di Surabaya, Gabung Persebaya?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
3 Pemain Arab Saudi yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Prahara Klub Kevin Diks: Jalan Borussia Milik Roland Virkus Dipertanyakan
-
Football Institute Rilis Survei Kepuasan Suporter dengan PSSI Erick Thohir, Hasilnya Bikin Kaget
-
Phil Foden: Napoli Tim Menyebalkan, De Bruyne Tetap Raja Etihad
-
Bau Busuk Ma Ning Wasit Timnas Indonesia vs Irak: Daftar Hitam PSSI-nya China
-
Rapor Pemain Indonesia di Liga Thailand 2025, Siapa yang Paling Bersinar Musim Ini?
-
Beda Gaji Bak Langit dan Bumi, Emil Audero Lebih Jago Dibanding Kiper Juventus
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Stadion San Siro Akan Rata dengan Tanah, AC Milan-Inter Banjir Cuan
-
Conte Murka! Kartu Merah Di Lorenzo Hancurkan Rencana, Kevin De Bruyne Jadi Korban