Bola / Bola Indonesia
Rabu, 17 April 2024 | 12:23 WIB
Pemain Persebaya Surabaya Catur Pamungkas (kiri) berebut bola dengan pemain Dewa United Alta Ballah (kanan) saat pertandingan pekan ke-31 Liga 1 Indonesia di Stadion GBT Surabaya, Selasa (16/4/2024). ANTARA/Rizal Hanafi

Suara.com - Persebaya Surabaya merasakan kekecewaan yang mendalam setelah kalah telak 0-3 dari Dewa United di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (16/4/2024).

Meskipun berlatih keras, Persebaya gagal tampil baik dan terorganisir saat menjamu Dewa United di pekan ke-31 BRI Liga 1

Dewa United berhasil memanfaatkan kesalahan-kesalahan Persebaya, menunjukkan permainan agresif yang menghancurkan tuan rumah.

Baca Juga: Prediksi Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions: Preview, Head to Head, Skor hingga Live Streaming

Kekalahan Persebaya tersebut menghasilkan dua fakta yang menarik.

Masih Harus Berjuang Keluar dari Zona Degradasi

Persebaya Surabaya saat ini menempati posisi ke-11 di klasemen sementara dengan 39 poin, tetapi mereka masih berisiko terdegradasi.

Arema FC, yang berada di peringkat ke-16 atau zona merah, memiliki 31 poin, hanya selisih delapan poin dari Persebaya.

Dengan masih tersisa tiga pertandingan, Arema berpotensi untuk menyalip Persebaya.

Baca Juga: Wasit Nasrullo Kabirov Terima Rp 40 Juta usai Pimpin Laga Timnas Indonesia U-23 vs Qatar?

Kekalahan Paling Memalukan di Markasnya

Ini merupakan kekalahan terbesar Persebaya Surabaya di kandang sejak Liga 1 dimulai pada 2017, sebelumnya mereka kalah 0-2 dari PS Tira pada 11 September 2018.

Parahnya, Persebaya masih kesulitan mencetak gol dan kekalahan 0-3 dari Dewa United menyoroti masalah lini depan mereka.

Tim ini tidak mampu memberikan perlawanan yang signifikan dan masalah bertambah dengan pertahanan yang mudah ditembus.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

Load More