Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta untuk tidak menjadikan polemik masalah perpanjangan kontrak Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Ia mengatakan sudah ada kesepakatan antara dirinya dan STY.
Kontrak Shin Tae-yong akan kadaluarsa pada Juni 2024. Ada syarat yang diminta PSSI supaya kontrak juru formasi asal Korea Selatan itu diperpanjang.
Satu syarat sudah terpenuhi yaitu meloloskan Timnas Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia 2023 pada januari-Februari lalu. Lalu yang kedua adalah mengantarkan Timnas Indonesia U-23 ke babak delapan besar Piala Asia U-23 2024.
Baca Juga: Shin Tae-yong dan Tony Vidmar Kompak Akui Kehebatan Ernando Ari di Bawah Mistar Gawang
Kans Timnas Indonesia U-23 mencapai fase tersebut cukup terbuka. Garuda Muda hanya tidak boleh kalah melawan Yordania di laga pamungkas Grup A Piala Asia U-23 pada 21 April mendatang.
Nah, pecinta sepak bola Tanah Air banyak yang merasa STY sudah layak mendapat perpanjangan kontrak. Namun, bagi Erick Thohir selayaknya sudah ada kesepakatan.
"Itu kan sebuah komitmen yang kita udah sepakati sama-sama bahwa ada target-target untuk coach STY sebagai profesional dan dari saya sebagai profesional punya kesepakatan. Nah jadikan jangan dipolemikan gitu. Jadi sudah ada hal-hal yang disepakati," kata Erick Thohir di sela-sela HUT PSSI ke-94, Jumat (19/4/2024).
"Gimana kalau gak lolos 8 besar? ya itu baru penilaian yang berbeda. Tetapi saya bersama PSSI kita berdiri tegak di atas wilayah profesionalisme. Ketika kita bersepakat itu yang kita pegang. Puas gak? Ya puas," jelasnya.
Erick Thohir mengatakan PSSI era kepemimpinannya harus bersikap profesional. Harapannya sepak bola Indonesia bisa lebih berkembang lagi.
"Ya kita berharap tentu tadi lebih lagi ditingkatkan prestasi sepak bola kita. Karena kebetulan kalau dulu level Asia Tenggara, sekarang levelnya Asia. Artinya apa? Tadi pemerintah harus meningkatkan komitmen," jelasnya.
Baca Juga: 3 Pekan Tersisa, Ricky Kambuaya Pede Dewa United Tembus Championship Series BRI Liga 1
"kita PSSI pun sebagai manajemen profesional harus meningkatkan kinerja. Jadi nggak bisa. Pemerintahnya komit, PSSI-nya bobo. Atau PSSI-nya bergerak, tapi nggak di support pemerintah, ya selesai lah," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Taktik Jitu Bojan Hodak Jaga Kebugaran Skuad Maung Bandung Hadapi Selangor FC
-
Mauro Zijlstra Mengamuk Lagi! Dua Gol ke Gawang Telstar, Tren Tajam Belum Terhenti
-
Rekor Fantastis Persib: 5 Laga Clean Sheet, Andrew Jung Siap Cetak Gol Lagi di Markas Selangor FC
-
Kena Marah Pelatih, Berapa Rating Jay Idzes saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Enaknya Nova Arianto, Timnas Indonesia Cuma Disuruh Semangat Aja di Piala Dunia U-17 2025
-
Geger! Anak Patrick Kluivert Akui Penyuka Sesama Jenis: Ayah Mendukungku
-
FIFA Hukum FAM dan 7 Pemain Abal-abal Malaysia, AFC: Ini Bukan Akhir Segalanya
-
Apa yang Salah dengan Jay Idzes Cs saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Pangeran Johor Tuduh FIFA Punya Motif Politik Hukum 7 Pemain Abal-abal Malaysia
-
Modal Lawan Paraguay, Pantai Gading, dan Panama, Timnas Indonesia U-17 Yakin Tidak Babak Belur