Suara.com - Eks duta besar Polandia untuk Indonesia, Peter Gontha mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait pemain keturunan yang memperkuat Timnas Indonesia.
Peter Gontha mengaku galau dengan komposisi skuat Timnas Indonesia dibawah asuhan Shin Tae-yong. Ia mengatakan bahwa program naturalisasi di Timnas Indonesia hanya bersifat sementara.
Dalam pernyataan di akun Instagram miliknya, Peter Gontha bahkan menyebut bahwa bukan tidak mungkin pemain-pemain seperti Jay Idzes dkk yang dinaturalisasi akan membuang status WNI setelah tak lagi membela Timnas Indonesia.
"Apakah anda tau bahwa naturalisasi mereka hanya sementara, karena mereka mempunyai dua paspor, nanti kalau sudah selesai main di Indonesia mereka akan buang status WNI mereka?(saya tau)," tulis Peter Gontha.
Lebih lanjut Peter Gontha kemudian mengatakan bahwa sebaiknya PSSI fokus pada pembinaan pemain muda untuk masa depan Timnas Indonesia.
"7. Apakah menurut anda tidak lebih baik membina pemain kita dari muda (SD s/d Dewasa)?( saya rasa demikian)
8. Apakah tidak lebih baik kalah dengan terhormat dari pada Menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa?(saya malu)," ungkap Gontha.
Apa yang disampaikan oleh Peter Gontha ini pun menimbulkan pro kontra publik di platform sosial media.
Poin pembinaan pemain muda memang ada benarnya namun untuk mengarah ke sana, pemerintah dan PSSI juga wajib menyediakan pemustan latihan yang layak.
Baca Juga: Mengenal Arti Blijvers, Istilah yang Melekat di Keluarga Maarten Paes hingga Putuskan Bela Indonesia
Pemerintah sendiri berencana akan membangun pemusatan latihan atau training center yang berlokasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut ketum PSSI Erick Thohir, area pemustan latihan ini berdiri di lahan seluas 34,5 hektare. Kata Erick Thohir, rencananya akan dibangun 8 lapangan.
"Ini totalnya rencana akan terjadi 8 lapangan. Di mana nanti ada lima lapangan besar, satu lapangan futsal, satu lapangan latihan tertutup, dan juga lapangan beach football," jelasnya saat prosesi groundbreaking National Training Center di IKN.
Nah untuk membuat satu pemusatan latihan di IKN itu, dibutuhkan dana mencapai Rp 180 miliar. Sumbernya dari hibah FIFA Rp 85,6 miliar dan APBN Rp 95 miliar.
Erick Thohir menyebutkan bahwa pada fase 1, FIFA telah memberikan hibah pendanaan Rp 85,6 miliar. Nominal bantuan dari FIFA ini diklaim paling besar di Asia Tenggara.
"Tentu ini juga hasil dari kerjasama dari Kementerian PUPR, yang di mana fasilitas daripada infrastruktur pendukung dan land clearing dilakukan oleh Pak Basuki, APBN juga Rp 95 miliar," jelasnya.
Jika merujuk pada rekam jejaknya, Peter Gontha sebenarnya tidak lekat dengan sepak bola nasional. Ia justru akrab dengan olahraga golf.
Meski begitu, ia sempat berharap pemain muda Indonesia bisa bermain di Liga Polandia. Hal itu disampaikan Gontha saat Egy Maulana Vikri bermain di Lechia Gdansk.
"Yang paling penting Pak Gubernur, yaitu kami mengharapkan dikirimkannya pemain-pemain gawang dari Indonesia untuk datang di Polandia," kata Peter kepada Anies Baswedan pada 2018 lalu.
Ia menjelaskan nantinya para pemain sepak bola asal Indonesia ini akan mengikuti pelatihan lewat klinik sepak bola 2019 yang akan digelar di musim panas mendatang.
"Mereka akan masuk dalam klinik sepak bola tahun depan di dalam musim panas," ungkap Peter.
Sayangnya seperti diketahui karier Egy di Liga Polandia pun buruk hingga akhirnya saat ini ia kembali ke Indonesia dan membela Dewa United.
Berita Terkait
-
Mengenal Arti Blijvers, Istilah yang Melekat di Keluarga Maarten Paes hingga Putuskan Bela Indonesia
-
Perbandingan Nilai Pasar Sandy Walsh dan Craig Goodwin, Pemain Australia yang Provokasi Bek Kanan Timnas Indonesia
-
Mitchell Duke Ketakutan, Penyerang Australia Remehkan Tradisi 'Nyanyi Tanah Airku' Akhirnya Minta Maaf
-
Siapa Peter Gontha? Donald Trump Indonesia Lagi Galau Timnas Indonesia Full Pemain Naturalisasi
-
Pengorbanan Egy Maulana Vikri untuk Mertua Bikin Terenyuh, Umi Pipik Layak Berbangga
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
Terkini
-
Eks Wasit Premier League David Coote Dituduh Membuat Konten Tidak Senonoh Anak
-
Selamat Tinggal Rizky Ridho dan Jordi Amat, Mungkin Hilang Sebentar di Pertandingan Persija
-
Alex Pastoor Dilirik FC Twente, Karier Mees Hilgers Aman?
-
Persiapan Jomplang Timnas Indonesia dan 2 Calon Lawan di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Eks Gelandang Manchester United Ancam Karier Kevin Diks di Bundesliga
-
2 Negara Afrika yang Langkahi Ranking FIFA Timnas Indonesia Bulan Ini
-
Respons Indra Sjafri Usai Gerald Vanenburg Gagal Bawa Timnas Indonesia U-23 ke Piala Asia U-23
-
Federico Barba Siap Debut Bersama Persib Bandung Hadapi Persebaya Surabaya di BRI Super League
-
Meski Lakukan Eksperimen, 4 Timnas Indonesia Tak Dapat Kesempatan Main di FIFA Matchday
-
Gerald Vanenburg Bisa Tiru Respons STY dan Indra Sjafri usai Gagal ke Piala Asia U-23 2026