3 Pemain Naturalisasi BRI Liga 1 yang Berpotensi Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia

Suara.com - 3 Andalan Klub BRI Liga 1 yang Bisa Masuk Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert

Suara.com - Patrick Kluivert akan memulai debutnya sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Maret 2025 di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Australia di Allianz Stadium, Sydney (20/3/2025), lalu menjamu Bahrain di SUGBK, Jakarta (25/3/2025).

Resmi diperkenalkan PSSI pada Rabu (8/1/2025), Kluivert dikontrak dua tahun hingga 2027 dengan opsi perpanjangan.

Pergantian ini membuka peluang bagi pemain BRI Liga 1 yang sebelumnya tersisih era Shin Tae-yong.

1. Marc Klok

Marc Klok sempat tersisih dari Timnas Indonesia dalam beberapa laga terakhir, kalah bersaing dengan talenta diaspora seperti Ivar Jenner dan Thom Haye.

Padahal, Klok berperan penting meloloskan Timnas ke Piala Asia 2023. Namun, sejak Maret 2024, ia tak lagi dipanggil Shin Tae-yong.

Meski begitu, gelandang 31 tahun ini tetap jadi andalan di Persib di bawah Bojak Hodak. Dengan kemampuannya, peluang Klok kembali ke Timnas masih terbuka.

Baca Juga: Laga Kontra Bahrain, Penuntasan Misi Balas Dendam dan Kans Kluivert Rebut Hati Suporter Timnas

2. Ezra Walian

Ezra Walian telah absen dari Timnas Indonesia sejak Piala AFF 2020 pada Desember 2021.

Di era Shin Tae-yong, namanya terpinggirkan dari persaingan lini depan.

Namun, di bawah Patrick Kluivert, harapan Ezra kembali bersinar.

Saat ini, pemain berdarah Indonesia-Belanda itu memperkuat Persik Kediri di BRI Liga 1, mencetak dua gol dan empat assist dalam 17 laga musim ini.

3. Stefano Lilipaly

Stefano Lilipaly pantas dipertimbangkan kembali ke Timnas Indonesia. Pemain kelahiran Arnhem dengan 30 caps ini mulai terpinggirkan, terakhir tampil melawan Turkmenistan (9/8/2023).

Meski berusia 35 tahun pada 10 Januari 2025, Fano tetap tampil apik di BRI Liga 1 2024/2025, mencatat dua gol dan empat assist dalam 17 laga.

Ia bisa menjadi solusi lini depan Timnas yang kerap tumpul.

Kontributor: Imaduddin Adam