Suara.com - Patrick Kluivert berpotensi melakukan perubahan signifikan di Timnas Indonesia. Ia mungkin tidak akan meneruskan beberapa hal yang sudah dilakukan oleh Shin Tae-yong.
Seperti diketahui, Kluivert resmi menjadi pelatih baru Timnas Indonesia yang menggantikan Shin Tae-yong. Ia dikontrak selama dua tahun, dengan opsi perpanjangan.
CV dari Kluivert di dunia kepelatihan tidak terlalu mentereng, tapi harapan akan prestasi Timnas Indonesia lebih baik tersemat di pundaknya.
Untuk memenuhi target PSSI dan harapan publik sepak bola Timnas Indonesia, Kluivert sangat mungkin melakukan perubahan demi hasil lebih baik.
1. Gaya Bermain Indonesia
Dari beberapa cuplikan permainan tim asuhan Patrick Kluivert, biasanya pelatih asal Belanda itu mengandalkan pergerakan dari sektor sayap.
Selain itu, filosofi total football yang mengalir dalam darah Belanda miliknya, bisa sangat mungkin mengubah permainan Indonesia menjadi lebih agresif dan menyerang ketimbang gaya permainan reaktif di era Shin Tae-yong.
Selama berada di bawah arahan Shin Tae-yong, Indonesia dikenal sebagai tim yang mengusung sepak bola reaktif atau menunggu momen tepat untuk melakukan serangan balik.
2. Formasi Pemain
Baca Juga: Cengar-cengir Dr Richard Lee Saat Bung Towel Sebut Kita Tidak Cerdas Gegara Shin Tae-yong
Dengan gaya bermain yang mungkin diubah oleh Kluivert, formasi Timnas Indonesia juga besar kemungkinan ikut mengalami perubahan.
Berbeda dengan Shin Tae-yong yang biasanya menggunakan skema tiga bek dalam permainan Timnas Indonesia, formasi ini berpotensi diubah oleh Kluivert.
Menurut data Transfermarkt, pelatih berusia 48 tahun tersebut biasanya menggunakan skema dasar 4-2-3-1. Dari sini, dapat diprediksi kalau Kluivert lebih mengedepankan keseimbangan antar lini.
3. Komposisi Pemain
Shin Tae-yong bagaikan filsuf untuk para pendukung Timnas Indonesia karena cukup sulit memahami maksud pemilihan pemainnya. Namun dengan hadirnya Kluivert, komposisi pemain bisa jadi sangat pragmatis.
Dalam artian, Kluivert mungkin tidak akan banyak melakukan pergeseran pemain dan alih-fungsi peran di atas lapangan. Ia mungkin akan cenderung memilih penyerang yang bisa menjadi poacher, alih-alih bergerak bebas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Taktik IQ 1000! Gol Luar Biasa Pemain Bodo/Glimt di Liga Champions
-
Barcelona Tanpa Lamine Yamal Hadapi Neraka St James Park, Rashford Jadi Tumpuan
-
Diego Simeone Meledak di Anfield, Fan Liverpool Ngaku Jadi Biang Kerok
-
PSG Tak Mau Bayar Mahal, Donnarumma Justru Rebut Hati Pep Guardiola
-
Kontroversi Ma Ning, Wasit Laga Indonesia vs Iraq: Pernah Beri 3 Pinalti untuk Qatar
-
Persib Bandung Batal Menang, Lion City Sailors Samakan Kedudukan di Menit Akhir
-
Ketika Ijazah Erick Thohir Bikin Banyak Orang Tertawa, Aman Kan...
-
Prediksi Susunan Pemain Manchester City vs Napoli: 5 Pemain Terkapar
-
Man City vs Napoli: Haaland Tinggal Selangkah Lagi Lampaui Rekor Van Nistelrooy
-
Intip Rating Pemain Timnas Indonesia di EA FC 26