Kiper yang pernah berseragam Arsenal ini juga menegaskan bahwa timnya harus terus belajar dan berkembang. Ia berharap Australia bisa tampil lebih baik di laga-laga berikutnya dan mempertahankan tren positif mereka dalam kualifikasi.
Australia kini bersiap menghadapi China pada 25 Maret sebelum menghadapi dua lawan tangguh, Jepang dan Arab Saudi, pada bulan Juni mendatang.
Dengan persaingan yang semakin ketat, setiap pertandingan akan menjadi penentu langkah mereka menuju putaran final Piala Dunia 2026.
Sementara itu, Timnas Indonesia harus segera berbenah dan mengambil pelajaran dari kekalahan ini. Meski gagal mencuri poin dari Australia, permainan agresif yang ditunjukkan di awal laga memberikan harapan bagi skuad Garuda untuk tampil lebih baik dalam pertandingan selanjutnya.
Dengan persiapan yang matang dan strategi yang lebih efektif, Indonesia masih memiliki peluang untuk bersaing di babak kualifikasi ini.
Pertandingan pertama bagi Patrick Kluivert jauh dari kata memuaskan. Selain soal skor, pemain-pemain Indonesia pada pertandingan ini sangat akrab dengan kesalahan-kesalahan yang berulang.
Gol pertama Australia tercipta karena Nathan Tjoe-A-On yang melakukan blunder setelah dia menarik Lewis Miller di kotak penalti dari situasi sepak pojok. Dalam hal ini, Nathan membuat kesalahan besar karena sebenarnya Miller tak dalam posisi bahaya. Bola yang dikirimkan pemain Australia juga tak menimbulkan situasi berbahaya karena dengan baik dihalau Idzes.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Kluivert berani menurunkan Nathan sebagai starter di saat dirinya dengan jelas mengatakan bahwa salah satu patokannya memilih seorang pemain adalah yang harus memiliki menit bermain cukup di klubnya. Dengan menit bermain di klub, pengambilan keputusan seorang pemain terasah. Nathan tak menunjukkannya di pertandingan ini karena pelanggarannya terlalu ceroboh dan tidak pada situasi yang tepat harus melakukan pelanggaran.
Duet Nathan di lini tengah, Thom Haye, juga turut melakukan kesalahan. Dua menit setelah gol Boyle, Thom yang berniat melalukan sapuan dari lini tengah ke belakang, justru malah menemui Velupillay, yang kemudian membuahkan gol kedua untuk Australia.
Baca Juga: Sudah Terpuruk, Syarat Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
Gol ketiga Australia menandakan bahwa mereka adalah tim yang benar-benar matang untuk ke Piala Dunia enam kalinya secara beruntun, atau ketujuh kalinya secara keseluruhan. Gol yang dicetak Irvine dibuat dari proses gol yang indah dari kaki ke kaki, dimana pemain-pemain Indonesia hanya ball watching, sebuah istilah yang merujuk seorang pemain yang hanya memperhatikan bola tanpa memperhatikan pergerakan pemain lain, baik lawan maupun rekan setim, sehingga menyebabkan disorganisasi dalam tim.
Setelah gol ketiga, Indonesia kebobolan gol keempat dan kelima dengan cara yang sama, yaitu cara bertahan yang buruk dari sebuah situasi sepak pojok. Pada dua gol terakhir ini, Craig Goodwin berperan penting dalam mengirimkan umpan terukurnya kepada Miller dan Irvine yang melakukan free header atau sundulan tanpa kawalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Di Ambang Transfer ke AC Milan, Masa Depan Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Bisa Berubah Drastis
-
Pujian Rekan Duet Jay Idzes di Sassuolo: Dia Membantu Saya
-
Mimpi Buruk Laos: Jadi Tim Pertama yang Angkat Koper dari SEA Games 2025
-
Eks Bomber Arsenal Hujani Kritik Menohok Usai The Gunners Dijegal Aston Villa
-
Ivar Jenner Masuk Radar Venezia FC, Bisa Susul Jejak Jay Idzes
-
Ruben Amorim Lagi Butuh Duit, Manchester United Tak Bakal Lepas Joshua Zirkzee Murah
-
Baru Main 8 Menit Kena Kartu Merah, Justin Hubner Disemprot Pelatih Fortuna Sittard
-
Aston Villa Jegal Arsenal, Eks Liverpool: The Gunners Masih Favorit Juara, City Belum Layak
-
Ujian Berat di Luar Lapangan, Tahun 2025 Jadi Momen Penuh Duka bagi Pratama Arhan
-
AC Milan Serius Incar Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes, Kontak dengan Agen Telah Terjalin