Suara.com - Duel Timnas Indonesia melawan Bahrain tak sekadar perebutan tiga poin krusial di Kualifikasi Piala Dunia 2026, tetapi juga adu gengsi antarasisten pelatih.
Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain dalam lanjutan fase Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa (25/3/2025).
Bertanding di markas sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Timnas Indonesia tentu diharapkan mampu meraih kemenangan.
Bahrain sebagai lawan yang dihadapi pastinya tidak ingin kehilangan momentum mengamankan tiga poin di pertandingan ini.
Timnas Indonesia saat ini duduk di peringkat keempat klasemen sementara Gup C, sementara Bahrain satu tangga tepat di bawahnya.
Karena itu, pertandingan ini sangat krusial bagi kedua tim yang masih ingin menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.
Meski begitu, laga ini tak hanya soal perebutan tiga poin untuk mengamankan nasib di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Akan tetapi juga ajang adu gengsi antarasisten pelatih masing-masing tim, Alex Pastoor dari Indonesia dan Goran Lackovic dari Bahrain.
Lantas bagaimana perbandingan pengalaman Alex Pastoor dengan Goran Lackovic? berikut ini penjalasan singkatnya.
Baca Juga: Jelang Lawan Bahrain, Erick Thohir Tiba-tiba Sampaikan Kalimat Manis untuk Presiden FIFA
Alex Pastoor
Karier melatih Alex Pastoor sudah dimulai sejak 2001 silam, saat itu ia ditunjuk sebagai pelatih kepala AZ Alkmaar U-19.
Sempat hijrah ke Turki menukangi tim U-21 Fenerbahce pada 2005, kariernya berlanjut di Belanda sejak 2006 hingga 2014.
Sejumlah klub ternama pernah ia bela, mulai dari Heerenveen, Feyenoord, Excelsior hingga NEC Nijmegen.
Pastoor sempat ditunjuk sebagai pelatih Slavia Prague tetapi tidak berlangsung lama sebelum ia kembali ke Belanda lagi.
Menariknya, pengalamannya menukangi tim nasional baru didapat saat ditawari menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.
Goran Lackovic
Jika dibandingkan dengan Pastoor, karier kepelatihan Goran Lackovic nyaris tidak ada, tetapi bukan berarti tidak pernah.
Goran Lackovic pernah menjadi asisten pelatih di AS Monaco pada 2020 yang lalu hingga 2022, sebelum itu ia lebih dulu menukangi Timnas Kroasia.
Tepatnya medio 2013 hingga 2015, Goran Lackovic pun menjadi salah satu asisten pelatih Nico Kovac di Piala Dunia 2014 Brasil.
Sebelum bergabung dengan Bahrain pada Februari 2024, pengalamannya terkesan sedikit, tetapi capaian yang didapat sangat prestisius.
Adapun Timnas Indonesia wajib meraih kemenangan atas Bahrain. Apabila tim Garuda hanya bisa meraup hasil imbang melawan Bahrain, artinya kedua tim hanya akan mendapatkan satu poin. Sehingga, Indonesia dan Bahrain akan sama-sama mengantongi tujuh poin.
Situasi ini sebetulnya tidak akan mengubah banyak peringkat di Grup C. Tentu saja, dengan saat yang bersamaan, Indonesia dan Bahrain harus menanti hasil pertandingan antara China melawan Australia.
Apabila China kalah maupun imbang melawan Australia, maka posisi antarkontestan di Grup C dipastikan tidak mengalami perubahan. Akan tetapi, perjuangan skuad Garuda bisa semakin sulit.
Pasalnya, pada laga terakhir akan melawan China dan Jepang. Jika bersikap realistis, sulit bagi Timnas Indonesia untuk mengamankan dua kemenangan dari laga ini.
Kesempatan Timnas Indonesia untuk bisa melaju ke Piala Dunia 2026 Zona Asia tampaknya bisa tertutup apabila nantinya harus menelan kekalahan melawan Bahrain. Sebab, situasinya bakal semakin rentan.
Kekalahan melawan Bahrain berarti menggeser posisi Timnas Indonesia ke peringkat kelima klasemen. Andai saja pada laga lainnya China bisa menang, atau minimal, menahan imbang Australia, maka Indonesia dipastikan berada di dasar klasemen.
Dengan kondisi semacam ini, sulit bagi Timnas Indonesia untuk mengakhiri persaingan di peringkat ketiga atau keempat. Sebab, pada laga terakhir, mereka akan melawan China dan Jepang.
Kemenangan melawan China saja hanya bisa membuat posisi Indonesia naik ke peringkat kelima. Artinya, jika kalah dari Bahrain, Timnas Indonesia bisa menyampaikan selamat jumpa pada Piala Dunia 2026.
Kontributor: Eko
Berita Terkait
-
Jelang Lawan Bahrain, Erick Thohir Tiba-tiba Sampaikan Kalimat Manis untuk Presiden FIFA
-
Timnas Indonesia Wajib Waspada, Bahrain Punya Catatan Wangi dalam Laga Tandang
-
Mees Hilgers Absen saat Timnas Indonesia Jamu Bahrain, Siapa Penggantinya?
-
3 Alasan Pertandingan Timnas Indonesia vs Bahrain Sebaiknya Diserahkan kepada Alex Pastoor
-
Verdonk Sebut Indonesia Wajib Berbenah, 4 Poin Penting Jelang Lawan Bahrain
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
FIFA Sanksi Malaysia, Dokumen 7 Pemain Naturalisasi Ternyata Palsu
-
Kembali Dipanggil Timnas Indonesia, Marc Klok Siap Buktikan Kualitasnya
-
Pemain Timnas Indonesia U-17 Ini Ingin Lampaui Target Nova Arianto
-
Akui Borneo FC Kuat, Pelatih Persija Punya 'Senjata' Buat Menang
-
Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
-
Patrick Kluivert Coret Marselino Ferdinan, PSSI: Tak Boleh Itu Cawe-cawe
-
Kata-kata Mauro Zijlstra yang Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Masalah Gaji, Mantan Klub Saddil Ramdani Disanksi FIFA
-
Timnas Uruguay Terbang ke Asia Tenggara Bulan Depan, Lawan Siapa?
-
Irak Wajib Waspada, Timnas Indonesia Diperkuat 11 Pemain Naturalisasi Baru Sejak Pertemuan Terakhir