Darah Indonesia Pascal Struijk
Pascal Struijk mungkin lahir dan besar di Eropa, tetapi jejak darah Indonesia turut mengalir dalam dirinya. Pemain belakang Leeds United ini lahir di Deurne, Belgia, pada 11 Agustus 1999, dari keluarga multikultural. Menariknya, garis keturunan Indonesia berasal dari kakek dan neneknya di pihak ayah, yang memberikan nuansa khas dalam perjalanan hidup dan karier sepak bolanya.
Meski tumbuh di benua biru, Struijk dikenal memiliki kedekatan emosional dengan budaya Indonesia. Latar belakang inilah yang menjadikannya unik di antara banyak pemain Eropa, karena ia membawa dua identitas budaya sekaligus: Eropa dan Indonesia.
Karier sepak bola profesional Struijk dimulai dari akademi ADO Den Haag. Di sana, ia membela tim kelompok umur U-17 dan U-19. Penampilannya yang menjanjikan—dengan mencatat enam gol dan satu assist dalam 16 pertandingan untuk ADO U-19—membuatnya cepat mencuri perhatian. Tak heran jika Ajax Amsterdam, klub raksasa Belanda, merekrutnya pada tahun 2016 untuk mengasah potensi besarnya.
Langkah besar datang pada 2018 ketika Struijk memilih hijrah ke Inggris dan bergabung dengan Leeds United, yang saat itu masih berlaga di EFL Championship. Ia awalnya memperkuat tim pengembangan, namun performanya yang konsisten membuat klub mempercayainya untuk naik ke level yang lebih tinggi.
Kesempatan itu datang di musim 2019–2020, saat Struijk resmi menjadi bagian dari skuad utama Leeds United. Berposisi sebagai bek tengah, ia menunjukkan kematangan permainan yang jarang dimiliki pemain muda seangkatannya. Ia pun cepat mendapat sorotan dari para pengamat Liga Inggris karena kecerdasan membaca permainan dan kekuatan fisiknya.
Hingga musim 2024–2025, Struijk telah tampil dalam lebih dari 120 pertandingan di semua ajang bersama Leeds United. Tak hanya solid dalam bertahan, ia juga mampu mencetak gol dan mencatatkan assist penting untuk tim, menjadikannya bek serba bisa yang sangat berharga.
Sebagai bentuk kepercayaan klub terhadap kemampuannya, Leeds United memperpanjang kontrak Struijk hingga tahun 2027. Kesepakatan ini menandai komitmen panjang sang pemain bersama tim, mendekatkannya pada rekor satu dekade membela Elland Road.
Kontributor: Aditia Rizki
Baca Juga: Sandy Walsh Ungkap Suporter di Negara Ini Suka Membentak Beda dengan Fans Jepang
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Kekalahan Menyakitkan Persis Solo di Kandang Juara Bertahan, Begini Kata Peter de Roo
-
Jadwal Liga Italia: Tim Jay Idzes Tantang Cagliari, Inter Siap Tebus Dosa
-
Rekam Jejak Thomas Doll, Eks Pelatih Persija yang Dinilai Cocok Tangani Timnas Indonesia
-
Curhat Perasaan Saddil Ramdani, Kecewa hingga Emosi Diganti Bojan Hodak
-
Bayern Munich Bernafas Lega, Istri Harry Kane Ogah Pulang Kampung ke Inggris
-
Wasit Rio Permana Bikin Geram! Persib Layangkan Protes ke Operator Liga
-
Garis Keturunan Jude Soonsup-Bell, Eks Striker Chelsea Resmi Jadi Pemain Keturunan Timnas Thailand
-
Rio Ferdinand Ejek Taktik Ruben Amorim: MU Tidak seperti PSG
-
Pemain Keturunan Indonesia Rp 1,2 Triliun Kasih Kabar Buruk, Lagi Bapuk di Klub
-
Korban Timnas Indonesia Jadi Calon Suksesor Igor Tudor di Juventus