Suara.com - Sebelum dikaitkan dengan Timnas Indonesia, Pascal Struijk telah lebih dulu dihadapkan dengan dilema memilih tim nasional yang paling ideal dirinya bela.
Hal itu disampaikan agennya dari Forza Sports Group, Tim Vrouwe. Dalam sebuah artikel VOetbalplus yang tayang pada 9 Maret 2021, Pascal Struijk disebut kebingungan memilih Belanda atau Belgia.
Saking bingungnya, sang pemain bahkan sempat tidak bisa membuat keputusan ketika Belanda U-21 alias Jong Oranje datang memintanya hingga rela melewatkan EURO U-21 2021.
Struijk memiliki paspor Belanda tetapi lahir di Belgia. Itulah alasan Asosiasi Sepak Bola Belgia KBVB menghubungi Struijk dan manajemennya.
Itu semua ada hubungannya dengan fakta bahwa Struijk mulai diperhitungkan oleh Belgia. Pelatih Setan Merah saat itu, Roberto Martinez diketahui sempat berbicara dengan bek bertinggi 190 cm tersebut.
Meski begitu, Struijk tampaknya akan memilih Belanda, dan hal itu dibuktikan tahun depan di mana dia mempertegas keputusannya dengan menyatakan siap memperkuat Oranje.
Namun sebelum itu, agen Struijk, Tim Vrouwe menceritakan kliennya itu benar-benar kebingungan tentang masa depannya di tim nasional.
"Ini tidak mudah karena berbagai alasan. Ia merasa benar-benar tersanjung dengan undangan Jong Oranje," kata Tim kepada De Telegraf dikutip dari Voetbalplus, Minggu (27/4/2025).
"Namun, jika ia mengambil tindakan untuk ini, ia tidak bisa lagi bermain untuk Belgia. Tim A dari salah satu kekuatan besar ini adalah tujuan utama Pascal.”
Baca Juga: Diisukan Jadi Dirtek Timnas Indonesia Kini Simon Tahamata Ngamuk Gak Dapat Kerjaan
Peluang Bela Timnas Indonesia
Perjalanan karier Pascal Struijk di tim nasional ternyata penuh lika-liku. Meski tampil gemilang sebagai kapten Leeds United dan sempat merasakan persaingan di Premier League, panggilan resmi untuk membela tim senior Belanda tak kunjung datang.
Padahal, Struijk sempat memiliki opsi realistis untuk memperkuat Belgia, negara tempat ia dilahirkan. Namun, ia tetap berpegang pada impiannya mengenakan seragam Oranje.
Harapan sempat muncul pada 2022 ketika manajer tim Belanda, Fernando Arrabal, menghubunginya. Dalam komunikasi tersebut, Struijk ditanya tentang kondisinya dan situasi seputar potensinya untuk membela Belgia. Sayangnya, tak ada kelanjutan konkret dari percakapan tersebut.
"Saya tidak pernah berbicara langsung dengan Louis van Gaal, hanya dengan manajer tim," kata Struijk kepada Voetbal Zone. "Mereka menanyakan bagaimana kondisi saya, apakah saya fit, serta sedikit soal kemungkinan saya di Belgia. Tapi tidak ada pembahasan tentang posisi spesifik saya di lapangan."
Menurut Struijk, komunikasi itu terasa seperti basa-basi belaka. Ia menambahkan, "Belakangan ini saya lebih sering bermain sebagai bek kiri, sebelumnya sebagai bek tengah kiri, dan sesekali sebagai gelandang bertahan, walau itu bukan posisi favorit saya."
Meski pernah memperkuat Belanda U-17 di Euro U-17 2016, Struijk hanya tampil dalam dua pertandingan dan belum mendapatkan kesempatan penuh untuk menunjukkan kemampuannya di level senior.
Di tengah ketidakpastian tersebut, PSSI sempat melirik Struijk sebagai salah satu kandidat naturalisasi. Apalagi, ia memiliki garis keturunan Indonesia, yang memperkuat peluangnya untuk bergabung dengan Garuda.
Namun, hingga saat ini, Struijk masih berkomitmen mengejar mimpinya untuk bermain bersama Timnas Belanda.
Jejak Darah Indonesia dalam Diri Struijk
Meskipun besar di Eropa, Pascal Struijk memiliki ikatan emosional dengan Indonesia. Lahir di Belgia pada 11 Agustus 1999, Struijk berasal dari keluarga multikultural. Darah Indonesia mengalir dari kakek dan neneknya di pihak ayah.
Latar belakang budaya ini memberikan warna unik dalam perjalanan hidupnya. Struijk dikenal tetap menjaga hubungan emosional dengan budaya Indonesia, menjadikannya pemain yang membawa dua identitas kuat: Eropa dan Indonesia.
Dengan bakat luar biasa di lini pertahanan, pengalaman bermain di salah satu liga terbaik dunia, serta latar belakang budaya yang kaya, masa depan Pascal Struijk di kancah sepak bola internasional masih terbuka lebar. Entah itu membela Belanda, Belgia, atau bahkan Indonesia, semua mata tetap akan tertuju padanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kontrak Mandek, Tak Masuk Skuat, Mees Hilgers Makan Gaji Buta?
-
Messi, Neymar, Yamal? Semua Disebut Mirip JJ Gabriel, Anak Ajaib Manchester United
-
3 Pemain Arab Saudi yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Prahara Klub Kevin Diks: Jalan Borussia Milik Roland Virkus Dipertanyakan
-
Football Institute Rilis Survei Kepuasan Suporter dengan PSSI Erick Thohir, Hasilnya Bikin Kaget
-
Phil Foden: Napoli Tim Menyebalkan, De Bruyne Tetap Raja Etihad
-
Bau Busuk Ma Ning Wasit Timnas Indonesia vs Irak: Daftar Hitam PSSI-nya China
-
Rapor Pemain Indonesia di Liga Thailand 2025, Siapa yang Paling Bersinar Musim Ini?
-
Beda Gaji Bak Langit dan Bumi, Emil Audero Lebih Jago Dibanding Kiper Juventus
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius