Suara.com - PSIS Semarang akhirnya harus kembali merasakan pahitnya terdegradasi dari kasta tertinggi. Bisa dibilang, Mahesa Jenar mengikuti jejak deretan klub legendaris di Indonesia yang harus turun kasta.
Sebab, dalam sejarah persepakbolaan di Indonesia, sudah ada banyak sekali klub-klub legendaris yang merasakan nestapa saat turun kasta. Sejak era penggabungan Perserikatan dan Galatama, memang hanya ada tiga klub yang bisa tetap eksis.
Ya, ketiga klub yang dimaksud ialah Persija Jakarta, Persib Bandung, dan PSM Makassar. Ketiganya sama sekali belum pernah turun ke kasta kedua selama kompetisi sepak bola profesional berjalan lebih dari 30 tahun.
Lantas, siapa saja klub-klub legendaris di Indonesia yang pernah merasakan pahitnya terdegradasi seperti PSIS Semarang sebelum era BRI Liga 1 2024/2025 ini? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
1. Persipura Jayapura
Salah satu klub legendaris yang bergelimang prestasi ialah Persipura Jayapura. Mereka bisa dianggap sebagai raksasa nusantara karena pernah empat kali menjuarai kasta tertinggi di era kompetisi profesional.
Momen itu diraih tim beralias Mutiara Hitam ini pada 2005, 2008/2009, 2010/2011, dan 2013. Sayangnya, pada Liga 1 2021/2022, Persipura Jayapura harus turun kasta ke Liga 2. Sampai sekarang, mereka belum berhasil naik kasta.
Tak hanya itu, Persebaya Surabaya sebagai tim yang lekat dengan sejarah panjang di Indonesia juga pernah merasakan turun kasta. Mereka beberapa kali terdegradasi, baik itu tahun 2022, 2005, hingga 2010.
Baca Juga: Perjalanan PSIS: Pekan I Keok hingga Jadi Tim Pertama Terdegradasi
Persebaya bahkan sempat mengalami dualisme hingga menimbulkan kekacauan. Beruntung, tim asal Kota Pahlawan bisa merebut tiket naik kasta seusai menjuarai Liga 2 2017 dan eksis sampai sekarang
3. PSIM Yogyakarta
PSIM Yogyakarta dikenal sebagai salah satu klub dengan sejarah yang panjang karena menjadi salah satu pendiri PSSI. Perjalanannya juga pernah diwarnai dengan degradasi selama beberapa kali.
Yang paling teringat tentu adalah ketika mereka mundur dari kompetisi karena gempa yang melanda DIY pada 2006. Beruntung, mereka bisa menjuarai Liga 2 2024/2025 dan promosi musim depan.
Persik Kediri tercatat sebagai salah satu kontestan yang punya prestasi yang mentereng. Catatan dua gelar Liga Indonesia pada edisi 2003 dan 2006 itulah yang membuat Macan Putih dianggap sebagai klub legendaris.
Namun, kisah mereka juga tak jauh-jauh dari pengalaman pahit terdegradasi, tepatnya pada edisi 2009/2010. Mereka bahkan pernah turun ke kasta ketiga pada 2017. Beruntung, mereka bisa kembali ke kasta tertinggi sampai sekarang ini.
Itulah beberapa klub legendaris Indonesia yang pernah merasakan pahitnya terdegradasi dari kasta tertinggi, sama seperti yang kini dialami oleh PSIS Semarang.
Fenomena ini menunjukkan bahwa sejarah dan prestasi besar di masa lalu tidak menjamin sebuah klub bisa terus bertahan di level tertinggi tanpa manajemen yang solid dan performa konsisten.
Turunnya PSIS Semarang ke kasta kedua menjadi pengingat bahwa menjaga konsistensi di dunia sepak bola tidaklah mudah.
Sejarah panjang dan dukungan suporter setia memang penting, namun semua itu perlu ditopang oleh manajemen yang profesional, strategi yang matang, serta pembinaan pemain muda yang berkelanjutan.
Kini, tinggal bagaimana PSIS Semarang belajar dari pengalaman klub-klub legendaris lainnya dan berjuang kembali ke tempat yang seharusnya mereka tempati, kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie
Berita Terkait
-
Perjalanan PSIS: Pekan I Keok hingga Jadi Tim Pertama Terdegradasi
-
PSIS Resmi Degradasi, Bruno Silva: Ketidakadilan Padaku Dibayar Lunas
-
Aremania Pelempar Batu ke Bus Persik Kediri Lagi Dicari-cari!
-
Arema FC Minta Maaf Aremania Lempar Batu ke Bus Persik Kediri
-
Kronologis Suporter Lempar Batu Bus Persik Kediri usai Arema FC Dibantai 3-0
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Fleksibilitas Lini Tengah Timnas Indonesia Jelang Hadapi Arab Saudi dan Irak
-
Suporter Vietnam Tunggu Sanksi Timnas Malaysia, Berharap Menang WO 3-0
-
Statistik 4 Penyerang Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Oktober
-
Bintang Barcelona Cedera, Berpotensi Absen saat Hadapi Real Madrid
-
Plt Presiden FAM soal Sanksi FIFA: Tunggu Saja!
-
Sudah Ditunggu Klub Arhan, Persib Bandung Rotasi Pemain Lawan Persita
-
Isyarat Carlos Pena Tak Senang Persita Jamu Persib di Bali
-
Van Gastel Prediksi PSIM akan Hadapi Laga Sulit di Kandang PSM Makassar
-
Martin Odegaard Siap Comeback di Newcastle vs Arsenal
-
AFC Pilih Diam Terkait Skandal Dokumen Palsu Pemain Malaysia, Tunggu Putusan FIFA