"Jadi, kemudian FIFA juga meminta kepada PSSI untuk bikin rencana komprehensif melawan tindakan diskriminasi di sepak bola Indonesia."
"Ini adalah hal yang berat yang kami terima, karena FIFA itu memiliki prinsip kesetaraan, kemanusiaan, saling menghargai, dan saling menghormati."
"Jadi tidak boleh ada ujaran kebencian, tidak boleh ada rasialisme, tidak boleh ada xenophobia, dan lain-lainnya," ungkap Arya.
Bulan Juni akan menjadi penentu arah perjalanan Timnas Indonesia menuju panggung dunia.
Dua pertandingan tersisa di kualifikasi Piala Dunia 2026 akan menjadi ujian besar: menang atas China adalah keharusan, sementara mencuri poin dari Jepang adalah mimpi yang patut diperjuangkan.
Segala fokus kini tertuju pada persiapan matang. Pemusatan latihan (TC) di Bali pada 26 Mei digelar untuk mengasah fisik dan mental pemain—dua elemen vital dalam menghadapi tekanan laga penentu.
Meski belum diumumkan secara resmi, sejumlah nama diyakini telah masuk dalam daftar pelatih Patrick Kluivert untuk menjalani latihan intensif.
Bali dipilih bukan tanpa alasan. Lingkungannya yang lebih tenang memberikan ruang pemulihan usai musim panjang di klub, serta membantu pemain menjaga konsentrasi penuh menjelang laga penting.
Ditambah lagi, cuaca dan kondisi lapangan yang mendukung membuat lokasi ini ideal untuk program latihan dengan intensitas tinggi.
Baca Juga: Timnas Indonesia Dihukum FIFA Rp400 Juta, PSSI Masih Untung Rp 10 Juta, Lah Kok Bisa?
Indonesia kini duduk di peringkat keempat klasemen sementara Grup C. China, yang berada di posisi ketiga, hanya unggul tipis.
Tiga poin di Jakarta pada 5 Juni akan langsung menggeser posisi tersebut—dan membuka peluang emas untuk lolos ke babak keempat atau setidaknya meraih tiket play-off.
Laga melawan Jepang pada 10 Juni mungkin tampak berat di atas kertas.
Namun, dengan Jepang yang sudah memastikan kelolosan, peluang terbuka jika mereka melakukan rotasi. Indonesia harus siap memanfaatkan celah sekecil apa pun.
Setiap keputusan dalam masa persiapan—mulai dari pemilihan pemain hingga strategi latihan—akan membawa dampak besar.
Tidak ada ruang untuk kesalahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Timnas Indonesia U-22 Takluk 0-3 dari Mali: Indra Sjafri Banyak PR Jelang SEA Games 2025
-
Toni Kroos Tegas: Arda Guler Bukan Penerus Saya di Real Madrid
-
Lamine Yamal Desak Barcelona dan Spanyol Berdamai Demi Laga Melawan Lionel Messi
-
Badai Cedera Hantam Chelsea! Enzo Maresca Pusing Berat
-
Giovanni van der Poel, Pemain Keturunan Indonesia Junior Dean James di Go Ahead
-
Timnas U-22 Indonesia Tertinggal 0-2 dari Mali, Banyak Peluang Nihil Gol
-
Disingkirkan Amorim, Masa Depan Kobbie Mainoo di Manchester United Kian Suram
-
Charly van Oosterhout, Wonderkid Ajax Keturunan Indonesia: Kakek Lahir di Sorong
-
Norwegia Hampir Pasti ke Piala Dunia 2026, Erling Haaland Menggila di Ruang Ganti
-
Jesse Lingard Tak Menyesal Tinggalkan MU Kini Hidup Mewah di Korea bak Bintang K-Pop