Suara.com - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini tengah menjadi sorotan publik di Negeri Jiran setelah menaturalisasi sejumlah pemain keturunan Argentina dan Spanyol. Ada dugaan potensi pemalsuan dokumen yang kini menjadi diskusi hangat.
Sebagai informasi, tiga pemain kelahiran Argentina yang dinaturalisasi untuk Timnas Malaysia yang dimaksud ialah Facundo Garces, Imanol Machuca, dan Rodrigo Holgado. Selain itu, ada laga satu lagi pemain asal Spanyol, Jon Irazabal.
Sejumlah netizen di Malaysia, Argentina, hingga Indonesia, sama-sama dibuat bertanya-tanya soal garis keturunan tiga pemain Argentina dan Spanyol tersebut. Ini tak terlepas dari minimnya jejak sejarah diaspora Malaysia di sana.
FAM tentu harus berhati-hati apabila dugaan publik soal pemalsuan dokumen para pemain naturalisasi tersebut terungkap oleh FIFA. Sebab, ada sederet sanksi yang bisa dijatuhkan induk sepak bola dunia itu terhadap Negeri Jiran.
Lantas, apa saja sanksi yang bisa dijatuhkan oleh FIFA apabila kemudian ditemukan pelanggaran terhadap proses administrasi pemain naturalisasi ini? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
Potensi Sanksi
Jika ditemukan pemalsuan dokumen, maka FIFA dan AFC akan menjatuhkan sanksi berupa pencabutan kelayakan pemain tersebut untuk membela Timnas Malaysia. Ini baru sanksi untuk pemain.
Sebab, untuk Timnas Malaysia, mereka bisa dijatuhi sanksi hasil pertandingan atau yang biasa dinamakan forfeit. Seluruh laga yang sudah dimainkan Harimau Malaya dengan pemain-pemain naturalisasi hasil pemalsuan dokumen tersebut dinyatakan kalah (forfeit).
Selain itu, ada pula potensi sanksi berupa denda finansial yang besar kepada pihak federasi yang melanggar. Nominal denda ini bisa sangat bervariasi, tergantung pada tingkat pelanggaran dan dampak yang ditimbulkan.
Baca Juga: Kisah Timor Leste pada 2017, Disanksi AFC karena Palsukan Dokumen 12 Pemain Naturalisasi
Kemudian, skuad Harimau Malaya juga bisa mendapatkan larangan berkompetisi. Sanksi larangan berpartisipasi pada beberapa ajang seperti Kualifikasi Piala Dunia, Piala Asia, bisa terjadi untuk periode tertentu.
Sedangkan bagi pejabat federasi yang terbukti melakukan pemalsuan dokumen, dia bisa mendapatkan sanksi dari FIFA berupa larangan beraktivitas di dunia sepak bola, baik di level nasional maupun internasional.
Berkaca Kasus Timor Leste
Contoh kasus yang paling relevan dan sering disebut dalam pemalsuan dokumen ini adalah kasus yang menimpa Timor Leste pada tahun 2017. Saat itu, AFC dan FIFA menyatakan sembilan pemain naturalisasi Timor Leste ilegal.
Sebab, mereka tidak memenuhi syarat regulasi, dengan dugaan pemalsuan dokumen. Efeknya, Timnas Timor Leste didiskualifikasi dari Kualifikasi Piala Asia 2023, dan pejabat federasi mereka (FFTL) dijatuhi sanksi larangan beraktivitas di sepak bola.
Yang harus jadi perhatian ialah FIFA pasti akan melakukan investigasi menyeluruh jika ada tuduhan pemalsuan dokumen. Bukti yang kuat dan tidak terbantahkan akan menjadi kunci dalam menentukan apakah FAM bersalah dan jenis hukuman apa yang akan dijatuhkan.
Itulah sejumlah potensi sanksi yang dapat dijatuhkan kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) apabila terbukti melakukan pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi pemain.
Kasus Timor Leste menjadi pengingat bahwa proses naturalisasi pemain dalam sepak bola tidak hanya soal memperkuat skuad secara teknis, tetapi juga soal menjunjung tinggi etika dan legalitas. Setiap federasi wajib memastikan bahwa seluruh proses berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Jika memang FAM tidak melakukan pelanggaran dan dapat membuktikan legalitas para pemain naturalisasi tersebut, maka mereka juga berhak atas pembelaan yang adil.
Namun, jika terbukti sebaliknya, maka sanksi dari FIFA maupun AFC akan menjadi pelajaran penting tidak hanya bagi Malaysia, tetapi juga bagi federasi sepak bola di negara lain.
Dengan begitu, profesionalisme dan transparansi dalam pengelolaan sepak bola bisa terus dijaga demi kemajuan olahraga ini secara global.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie
Berita Terkait
-
Kisah Timor Leste pada 2017, Disanksi AFC karena Palsukan Dokumen 12 Pemain Naturalisasi
-
Buat Keputusan Sepihak Terkait Tuan Rumah, AFC Khianati 2 Aturan yang Mereka Buat Sendiri!
-
Alasan Ranking FIFA Timnas Malaysia Tidak Turun usai Dibantai Cape Verde 3-0
-
Sejarah Melayu-Argentina Jadi Fenomena Baru Timnas Malaysia, Apakah Masuk Akal?
-
Tunjuk Arab Saudi dan Qatar Jadi Tuan Rumah Ronde 4, AFC Kembali Khianati Komitmennya Sendiri!
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Rekor Penjualan Tiket! Bobotoh Banjiri GBLA Nantikan Debut Thom Haye dan Eliano Reijnders
-
Eliano Reijnders Siap Debut Lawan Persebaya, Starter atau Cadangan?
-
Persib vs Persebaya: Bojan Hodak Ungkap Kendala Maung Bandung
-
Persib Full Team! Luciano Guaycochea Janji Gasak Persebaya di GBLA
-
4-4-2 Klasik Kembali ke Anfield? Slot Punya Opsi Duet Alexander Isak-Hugo Ekitike
-
Derby Manchester Akhir Pekan Ini: Donnarumma Jadi Senjata Rahasia Guardiola
-
Resmi! Thiago Alcantara Pulang ke Barcelona, Kini Jadi Asisten Hansi Flick
-
Duduk Perkara Skandal Chelsea, Terancam Sanksi Berat: Nama Hazard hingga Etoo Terseret
-
Buka Suara Thom Haye Lebih Pilih Persib Bandung, Bos Persija: Katanya ke Eropa
-
Kylian Mbappe Tak Ingin Anaknya Jadi Pesepak Bola