Suara.com - Konflik geopolitik di Timur Tengah antara Iran dan Israel mulai menunjukkan dampak nyata terhadap dunia sepak bola, terutama menjelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Salah satu yang paling merasakan efek langsungnya adalah pelatih Timnas Irak, Graham Arnold, yang kini terjebak di tengah situasi genting.
Graham Arnold, yang sebelumnya pernah menangani Timnas Australia dan sempat ditahan imbang oleh Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, kini berada dalam kondisi waspada tinggi di Baghdad, Irak.
Sejak resmi menukangi Irak, Arnold harus beradaptasi dengan berbagai tantangan, dan konflik Israel-Iran menjadi ujian terberatnya sejauh ini.
Dilansir dari Daily Mail, pelatih berusia 61 tahun tersebut saat ini terpaksa mengungsi di sebuah hotel di Baghdad yang dijaga dengan keamanan super ketat.
Penutupan bandara akibat ketegangan militer membuat Arnold tidak bisa pulang ke Australia dan terisolasi di wilayah rawan konflik.
"Mantan pelatih Australia, Graham Arnold dipaksa mengungsi di hotel dengan keamanan tinggi di Baghdad Irak karena tidak bisa terbang ke Australia," tulis Daily Mail, Selasa (17/6/2025).
"Akibat konflik di antara Israel dan Iran, penerbangan di Irak dibatalkan. Bandara di Baghdad juga ditutup pekan lalu," jelas media tersebut.
Seorang teman dekat Arnold bahkan menyebut sang pelatih dalam kondisi psikologis yang tidak stabil, meski secara fisik aman. Ketakutan bahwa konflik bisa meluas membuatnya waswas setiap saat.
Baca Juga: Bukan Shin Tae-yong! China Tunjuk Eks Pelatih Marko Simic sebagai Caretaker
"Dia dalam kondisi aman tapi tidak tenang dan tidak nyaman. Dia berada di hotel dengan keamanan tinggi di Baghdad," ungkap sang teman.
"Graham tidak bicara banyak tapi khawatir kondisi semakin panas dan menyebar ke negara lain. Semoga bandara dibuka dalam 24 jam ke depan," tambahnya.
Insiden yang menimpa Arnold ini memicu kekhawatiran lebih besar terkait keberlangsungan Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang akan digelar mulai Oktober mendatang.
AFC sebelumnya telah menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah fase krusial tersebut. Namun keputusan itu tidak diterima dengan tangan terbuka oleh semua pihak.
Tiga federasi nasional—Irak, Uni Emirat Arab, dan Oman—sudah mengajukan protes resmi ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Mereka menilai proses penunjukan tidak transparan dan cenderung memberikan keuntungan bagi tuan rumah.
Berita Terkait
-
Pundit Jepang Puji Kecerdasan Suporter Timnas Indonesia: Sepak Bola Tak Hanya Soal Skor
-
Dipanggil Masuk Timnas Indonesia U-23, Robi Darwis Fokus Tingkatkan Kondisi Fisik!
-
Publik China: Kami Benar-benar Tidak Suka dengan Shin Tae-yong
-
3 Alasan Timnas Indonesia U-23 Bisa Raih Hasil Positif di Piala AFF U-23 2025
-
Didepak Swansea City, Ini Catatan Buruk Performa Nathan Tjoe-A-On
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Taktik Jitu Bojan Hodak Jaga Kebugaran Skuad Maung Bandung Hadapi Selangor FC
-
Mauro Zijlstra Mengamuk Lagi! Dua Gol ke Gawang Telstar, Tren Tajam Belum Terhenti
-
Rekor Fantastis Persib: 5 Laga Clean Sheet, Andrew Jung Siap Cetak Gol Lagi di Markas Selangor FC
-
Kena Marah Pelatih, Berapa Rating Jay Idzes saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Enaknya Nova Arianto, Timnas Indonesia Cuma Disuruh Semangat Aja di Piala Dunia U-17 2025
-
Geger! Anak Patrick Kluivert Akui Penyuka Sesama Jenis: Ayah Mendukungku
-
FIFA Hukum FAM dan 7 Pemain Abal-abal Malaysia, AFC: Ini Bukan Akhir Segalanya
-
Apa yang Salah dengan Jay Idzes Cs saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Pangeran Johor Tuduh FIFA Punya Motif Politik Hukum 7 Pemain Abal-abal Malaysia
-
Modal Lawan Paraguay, Pantai Gading, dan Panama, Timnas Indonesia U-17 Yakin Tidak Babak Belur