Suara.com - Usai berpisah dengan Johor Darul Ta’zim, rumor kepindahan Jordi Amat ke Persija Jakarta mencuri perhatian publik Indonesia.
Langkah ini tentu terlihat menjanjikan di atas kertas. Jordi adalah bek dengan rekam jejak kelas Eropa dan pengalaman internasional yang luas.
Jika bergabung, ia akan jadi salah satu nama paling mentereng yang mentas di kompetisi domestik Indonesia musim depan.
Namun, tak bisa dimungkiri bahwa potensi kedatangan Jordi juga menyimpan sejumlah risiko.
Apalagi mengingat situasi terkini baik dari sisi usia, performa, maupun adaptasi terhadap iklim Liga 1 yang sangat berbeda dari liga-liga sebelumnya yang pernah ia jalani.
Liga 1 dikenal dengan jadwal padat, lapangan yang bervariasi kualitasnya, serta intensitas fisik yang tinggi. Bagi pemain seperti Jordi yang telah lama berkarier di luar negeri dan kini menginjak usia 33 tahun, penyesuaian bukanlah hal yang bisa dianggap sepele.
Di tengah ambisi besar Persija membangun ulang tim, keputusan merekrut Jordi bisa jadi langkah yang berani—namun tetap perlu dikaji dengan matang.
Berikut adalah tiga potensi dampak negatif bagi Persija jika transfer ini benar terjadi.
1. Risiko Penurunan Performa karena Usia dan Riwayat Cedera
Baca Juga: Sempat Terkena Virus dan Absen Bela Timnas Indonesia, Kabar Baik Datang dari Ragnar Oratmangoen
Jordi Amat sudah memasuki usia 32 tahun dan dalam dua musim terakhir di JDT, ia tak lagi menjadi pilihan utama secara konsisten. Catatan tersebut bisa menjadi sinyal bahwa penurunan performa fisik mulai terjadi.
Liga 1 Indonesia menuntut intensitas tinggi dan daya tahan fisik maksimal. Jika Jordi tidak dalam kondisi prima, kehadirannya justru berisiko menciptakan lubang di lini belakang ketimbang memperkuatnya.
Selain itu, bila ia rentan cedera atau sulit pulih dengan cepat, maka Persija harus menghadapi situasi sulit dengan mengandalkan pemain pengganti yang belum tentu selevel.
2. Beban Gaji Tinggi
Sebagai pemain bintang dengan pengalaman di liga top Eropa dan Asia, besar kemungkinan Jordi akan menuntut gaji tinggi.
Ini menjadi pertimbangan serius bagi manajemen Persija yang kini sedang merombak skuad dengan pendekatan lebih berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Dekatkan Merchandise Resmi ke Bonek dan Bonita, Persebaya Ambil Langkah Tak Biasa
-
Mantan Pelatih Vidal Resmi Ditunjuk Jadi Nakhoda Anyar Persijap Jepara
-
Prediksi Everton vs Arsenal: Ujian Natal The Gunners, Mikel Arteta Wajib Fokus
-
John Herdman Calon Pelatih Timnas Indonesia Punya Pengalaman Redam Ego Bintang Rp1,1 Triliun
-
Runtuhkan Dominasi Thailand, Timnas Futsal Indonesia Juara SEA Games 2025!
-
6 Tahun Perkuat Manchester United, Bruno Fernandes Ungkap Alasan Dirinya Bertahan
-
Prediksi Tottenham vs Liverpool: Spurs Dihantui Rekor Buruk, The Reds Datang dengan Pede
-
Harry Kane Puji Kualitas Wonderkid 17 Tahun Bayern Munich
-
PT I.League Tak Ubah Jadwal Meski Sejumlah Wilayah di Pulau Sumatra Terdampak Bencana
-
Prediksi Dortmund vs Borussia Monchengladbach: Kevin Diks Cetak Gol Lagi?