Pengalamannya selama bertahun-tahun sebagai pilar FC Twente telah membentuknya menjadi seorang pemimpin yang matang di usianya yang baru 24 tahun.
Kemampuannya dalam mendistribusikan bola dan ketenangannya di bawah tekanan adalah aset utamanya.
Sementara itu, Stav Lemkin, yang berusia 22 tahun, datang dengan profil yang sedikit berbeda.
Meskipun juga seorang bek modern, ia dikenal memiliki gaya yang lebih agresif dalam bertahan.
Pengalamannya bersama timnas Israel di berbagai kelompok umur dan statusnya sebagai pemain klub raksasa Ukraina, Shakhtar Donetsk (meski dipinjamkan), memberinya tempaan mental yang berbeda.
Ia adalah seorang ball-winning defender yang tidak ragu untuk melakukan tekel dan intersep krusial.
Jurang Nilai Pasar: Si Bintang Utama vs Sang Penantang
Perbandingan paling mencolok antara kedua pemain ini terletak pada nilai pasar mereka, yang mencerminkan status dan pengakuan di level Eropa saat ini.
Menurut data dari Sofascore dan situs transfer lainnya, Mees Hilgers memiliki nilai pasar yang sangat superior, berada di kisaran 6.9 juta Euro.
Baca Juga: Adu Bintang Iklan Pemain Timnas Indonesia, Siapa Paling Mewah?
Angka ini mencerminkan statusnya sebagai pemain inti yang tak tergantikan di FC Twente dan salah satu bek muda terbaik di Eredivisie.
Di sisi lain, nilai pasar Stav Lemkin berada di angka yang jauh lebih rendah, yaitu sekitar 1.1 juta Euro.
Jurang nilai yang signifikan ini menggambarkan posisi keduanya dengan jelas.
Hilgers adalah aset berharga dan bintang utama di lini pertahanan klub, sementara Lemkin dipandang sebagai seorang penantang dengan potensi besar yang bisa didatangkan dengan investasi yang relatif rendah.
Bagi FC Twente, mendatangkan Lemkin bisa menjadi langkah strategis untuk menciptakan persaingan sehat atau mendapatkan pelapis berkualitas dengan harga miring.
Namun bagi Mees Hilgers, kedatangan bek dengan profil serupa adalah sinyal bahwa ia tidak bisa bersantai dan harus terus membuktikan mengapa ia layak menyandang status sebagai pemain dengan nilai pasar enam kali lipat lebih tinggi dari calon rekan setimnya.
Berita Terkait
-
Adu Bintang Iklan Pemain Timnas Indonesia, Siapa Paling Mewah?
-
Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia karena Israel, Bagaimana Nasib Ronde 4?
-
Bek Bundesliga 188 Cm Tak Punya Darah Indonesia Lahir di Jakarta, Eligible Bela Timnas di Ronde 4
-
AFF Cup U-23: Indonesia Hanya Perlu Dua Kemenangan untuk Lolos Fase Grup
-
Iran Tutup Selat Hormuz, Bahlil: Indonesia Siapkan Langkah Ini Demi Ketersediaan Energi
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
FIFA Sanksi Malaysia, Dokumen 7 Pemain Naturalisasi Ternyata Palsu
-
Kembali Dipanggil Timnas Indonesia, Marc Klok Siap Buktikan Kualitasnya
-
Pemain Timnas Indonesia U-17 Ini Ingin Lampaui Target Nova Arianto
-
Akui Borneo FC Kuat, Pelatih Persija Punya 'Senjata' Buat Menang
-
Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
-
Patrick Kluivert Coret Marselino Ferdinan, PSSI: Tak Boleh Itu Cawe-cawe
-
Kata-kata Mauro Zijlstra yang Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Masalah Gaji, Mantan Klub Saddil Ramdani Disanksi FIFA
-
Timnas Uruguay Terbang ke Asia Tenggara Bulan Depan, Lawan Siapa?
-
Irak Wajib Waspada, Timnas Indonesia Diperkuat 11 Pemain Naturalisasi Baru Sejak Pertemuan Terakhir