Suara.com - Vitesse Arnhem, salah satu klub tertua di Belanda, resmi kehilangan lisensi profesionalnya dari federasi sepak bola Belanda (KNVB), mengakhiri kisah panjang mereka di sepak bola papan atas.
Kabar ini menjadi pukulan telak bagi dunia sepak bola Belanda dan menjadi peringatan keras bagi klub-klub Eropa lainnya tentang bahaya kepemilikan asing yang tidak bertanggung jawab.
Didirikan pada tahun 1892, Vitesse dikenal sebagai klub Eredivisie yang konsisten berada di papan tengah klasemen, bahkan sempat mencicipi kompetisi Eropa beberapa kali.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, arah klub berubah drastis setelah membuka pintu kepada investor asing, termasuk keterkaitannya dengan mantan pemilik Chelsea, Roman Abramovich.
Selama dekade 2010-an, Vitesse menjadi "feeder club" tak resmi bagi Chelsea.
Klub ini menjadi rumah pengembangan pemain muda seperti Nemanja Matic dan Mason Mount. Selain itu, pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks pernah berkarier di Vitesse pada 2013.
Hubungan ini terkuak lebih jelas setelah bocornya dokumen Cyprus Confidential yang mengaitkan keterlibatan keuangan Abramovich dalam pengelolaan klub.
Sayangnya, impian menjadi klub elite justru menjerumuskan Vitesse ke jurang kehancuran.
Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Vitesse memutus hubungan dengan investor asal Rusia.
Baca Juga: Ajax Amsterdam Sepakati Transfer Teman Kevin Diks, Gantikan Jorrel Hato
Klub lalu dikembalikan ke anggota lokal dan mencari pemilik baru untuk mempertahankan statusnya di level atas.
Sayangnya, keputusan untuk menyerahkan kepemilikan kepada investor Amerika, Colby Perry, justru memperburuk keadaan.
Menurut jurnalis Belanda Sjoerd Mossou, Perry tidak lolos verifikasi lisensi dari KNVB.
Vitesse mencoba mencari pengganti, namun waktu tidak berpihak.
Akibatnya, klub gagal memenuhi syarat kelayakan dan akhirnya dicoret dari sistem liga profesional Belanda.
Tidak seperti Inggris atau Skotlandia yang memiliki sistem terbuka dan memungkinkan klub bangkit dari divisi amatir, Belanda memiliki struktur piramida tertutup.
Berita Terkait
-
Ajax Amsterdam Sepakati Transfer Teman Kevin Diks, Gantikan Jorrel Hato
-
Satu-Satunya Pemain Berlabel Timnas, Harga Justin Hubner Tergolong Rendah di Fortuna Sittard
-
Raih Topskor AFF Cup U-23, Jens Raven Dijamin Promosi ke Timnas Senior?
-
Update Pemain Timnas Indonesia di Luar Negeri, Dua Bersinar Terang
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Prediksi Alan Shearer: MU vs Chelsea Panas, Arsenal Tahan Man City?
-
Jelang Lawan Chelsea, Manchester United Dapat Suntikan Tenaga Baru
-
Arne Slot Masih Bungkam, Alexander Isak Turun di Derby Merseyside?
-
Kontrak Mandek, Tak Masuk Skuat, Mees Hilgers Makan Gaji Buta?
-
Messi, Neymar, Yamal? Semua Disebut Mirip JJ Gabriel, Anak Ajaib Manchester United
-
3 Pemain Arab Saudi yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Prahara Klub Kevin Diks: Jalan Borussia Milik Roland Virkus Dipertanyakan
-
Football Institute Rilis Survei Kepuasan Suporter dengan PSSI Erick Thohir, Hasilnya Bikin Kaget
-
Phil Foden: Napoli Tim Menyebalkan, De Bruyne Tetap Raja Etihad
-
Bau Busuk Ma Ning Wasit Timnas Indonesia vs Irak: Daftar Hitam PSSI-nya China