Suara.com - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengaku berani bersumpah mengenai alasan tak masuk akal di balik pemecatannya, kendati dirinya akan diancam dibunuh.
Hal ini diutarakan pelatih berusia 54 tahun itu saat berbincang-bincang dengan asistennya, Jeong Seok-seo atau Jeje, di kanal YouTube JekPot.
Dalam bincang-bincang itu, Shin Tae-yong menjawab semua pertanyaan yang berkaitan dengan Timnas Indonesia, termasuk soal pemecatannya.
Saat membahas soal pemecatannya, Jeje bertanya ada masalah apa yang membuat PSSI kemudian memecatnya dan mengganti STY dengan Patrick Kluivert.
Jeje mengungkit soal masalah komunikasi dan suasana kondusif di kamar ganti pemain, yang kemudian dibantah oleh STY.
Eks pelatih Timnas Korea Selatan itu bersumpah jika tak pernah ada masalah komunikasi atau konflik di kamar ganti Timnas Indonesia.
Bahkan jika dirinya diancam dibunuh pun, STY tetap berpegang teguh pada sumpahnya jika tak ada masalah sama sekali di tubuh Tim Garuda.
“Soal itu, kalau memang ada masalah, saya terima diberhentikan. Tapi sampai detik saya diberhentikan, tidak ada masalah sama sekali,” ucap STY.
“Serius. Saya bersumpah (tidak ada masalah). Saya bersumpah meski diancam dibunuh,” tegas pelatih anyar Ulsan HD itu.
Baca Juga: Aksi Gila Jay Idzes Latihan Perdana di Sassuolo, Tak Ada Nafas Langsung Gas
Shin Tae-yong juga menegaskan jika masalah yang digembor-gemborkan terjadi di Bahrain dan China sama sekali tak terjadi di skuad Timnas Indonesia.
Sekadar informasi, konflik internal di tubuh Tim Merah Putih era STY lahir dari laga tandang kontra Bahrain dan China pada medio Oktober 2024.
Bahkan rumor konflik internal itu berlanjut ke laga kandang kontra Arab Saudi di November 2024, di mana para pemain disebutkan melakukan rapat tanpa melibatkan STY.
STY pun menegaskan jika klaim PSSI soal masalah komunikasi tak benar adanya, mengingat komunikasi antara pemain dan staf kepelatihan tetap berjalan lancar meski adanya perbedaan bahasa.
“Waktu ke Bahrain tidak ada masalah. Waktu di China juga. Tidak ada masalah sama sekali,” beber eks pelatih Seongnam FC itu.
“Tapi, saya pun bingung kenapa bisa ada rumor itu. Saya juga merasa aneh. Pemain keturunan tidak pernah komplain urusan komunikasi ke kami karena komunikasi kami lancar," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Gabriel Palmero Disanksi Klub, Media Spanyol: Malaysia Biang Masalah
-
Kekalahan Persija Jakarta dari Borneo FC 1-3, Mauricio Souza Minta Pemain Bekerja Lebih Keras
-
Anak Buah PM Anwar Ibrahim Sebut Ada Negara yang Iri dengan Timnas Malaysia, Indonesia?
-
Jung Ingin Persib Hajar Klub Pratama Arhan di Bangkok
-
Mauricio Souza Kritik Keras Kinerja Wasit Setelah Persija Takluk 1-3 Lawan Borneo FC
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Media Prancis: Permainan Calvin Verdonk Terus Meningkat di Lille
-
Pelatih Alaves Komentari Kasus Dokumen Palsu Facundo Garces
-
Persib Harap Perjudian Bawa Berguinho Bertuah di Bangkok
-
Kokohnya Jay Idzes di Sektor Pertahanan Bikin Sassuolo Sikat Udinese