Isyarat Pengamat Belanda, Mees Hilgers Gagal Bertahan di Eropa?

Suara.com - Nasib Mees Hilgers di FC Twente masih tanda tanya besar. Meski bertahan di Enschede, bek Timnas Indonesia itu belum menutup kemungkinan untuk hengkang sebelum bursa transfer ditutup.

Sejumlah klub dari Arab Saudi dan Qatar disebut tengah memantau situasinya.

Dua negara tersebut memang masih membuka bursa transfer lebih lama dibanding Eropa, sehingga peluang keluar bagi Hilgers tetap terbuka.

Padahal, Twente sudah memberikan lampu hijau untuk kepergiannya sejak awal musim.

Namun hingga kini, bek berdarah Indonesia-Belanda itu belum menemukan klub baru.

Gagal Merapat ke Stade Brest

Kesempatan terbaik Hilgers sejatinya datang dari Ligue 1 Prancis.

Ia hampir bergabung dengan Stade Brest, namun transfer itu kandas di menit akhir lantaran kehabisan waktu sebelum menjalani tes medis.

Kegagalan tersebut membuat masa depannya kembali menggantung.

Baca Juga: Kondisi Karut Marut FC Twente: Mees Hilgers Kini Dilatih Eks Pelatih Ivar Jenner

Situasi Hilgers tak luput dari sorotan pengamat FC Twente, Leon Ten Voorde.

“Masalah Hilgers masih jadi perbincangan pekan ini,” ujarnya via Twente Fans (10/9/2025).

Menurut Ten Voorde, peluang untuk hijrah ke Asia masih cukup terbuka.

“Arab Saudi dan Qatar masih terbuka untuk seminggu lagi,” tambahnya.

Ia juga menyebut bahwa Direktur Teknik FC Twente, Jan Streuer, tidak menutup pintu.

“Streuer bilang ada sesuatu yang sedang berjalan,” kata Ten Voorde.

Meski begitu, Twente diyakini tetap menargetkan keuntungan finansial jika benar-benar melepas Hilgers.

Nasib Hilgers di Twente

Hilgers semakin jarang dimainkan sejak akhir musim lalu.

Mantan pelatih Twente, Joseph Oosting, memilih mencadangkannya lantaran sang pemain terang-terangan ingin hengkang.

Kontraknya bersama FC Twente sendiri masih berlaku hingga Juni 2026.

Namun jika tak segera dijual, The Tukkers berisiko kehilangan Hilgers secara gratis di masa depan.

Drama transfer ini memperlihatkan tekad Hilgers untuk meninggalkan Twente.

Kini publik menunggu apakah Timur Tengah akan menjadi pelabuhan barunya setelah gagal menembus Liga Eropa.

Kontributor : Imadudin Robani Adam