-
APSSI mengecam tindakan intimidasi suporter PSPS terhadap pelatih Ilham Romadhona dan Direktur Teknik Kurniawan Dwi Yulianto usai laga imbang 3-3 melawan PSMS Medan.
-
Plt Ketua APSSI, Zuchli Imran Putra, menilai aksi tersebut sebagai bentuk “pengadilan lapangan” yang merendahkan martabat pelatih dan bisa menjadi preseden buruk bagi profesi kepelatihan.
-
APSSI mengimbau semua pihak untuk menghormati mekanisme yang ada, serta menegaskan siap melaporkan tindakan intimidasi maupun ancaman kepada aparat hukum.
Suara.com - Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) pasang badan usai pelatih kepala PSPS Pekanbaru Ilham Romadhona dan Direktur Teknik Kurniawan Dwi Yulianto diintimidasi suporter.
Hal ini terjadi usai timnya hanya bermain imbang 3-3 dengan PSMS Medan dalam lanjutan Championship 2025/2026 di Stadion Kaharuddin Nasution, Sabtu (20/9/2025).
Saat insiden itu, suporter PSPS meminta Ilham Romadhona dan Kurniawan mundur dari jabatannya sambil menunjuk-nunjuak sosok tersebut.
APSSI menilai tindakan suporter PSPS sangat berlebihan.
Zuchli Imran Putra selaku Pelaksana tugas (Plt) Ketua APSSI yang menaungi para pelatih sepak bola Indonesia pun mengeluarkan pernyataan sikap organisasinya.
“APSSI menyayangkan seraya mengutuk aksi berlebihan yang dilakukan sekelompok pendukung PSPS kepada coach Ilham dan coach Kurniawan," kata Zuchli Imran Putra, dalam rilis resminya, Senin (22/9/2025).
"Kami menganggapnya sudah berlebihan karena suporter ‘mengadili’ pelatih tidak pada tempat dan mekanisme yang seharusnya."
“Penyelesaian masalah seperti ini kami pandang sebagai pengadilan lapangan yang tidak saja mencederai martabat pelatih yang bersangkutan, juga akan meninggalkan kesan bahwa profesi pelatih tidak pernah benar-benar dihargai."
"Apalagi ‘sidang lapangan’ ini disertai umpatan, makian, teror dan tekanan yang sudah mengarah kepada tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan,” tegasnya.
Baca Juga: Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto Tak Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia U-23?
Zuchli menuturkan pihaknya memaklumi kekecewaan yang dirasakan para pendukung PSPS.
APSSI pun menyadari bahwa posisi pelatih seperti menduduki kursi panas yang kapan saja bisa terbakar, bahkan berisiko menghadapi tekanan maupun ancaman.
“Namun dalam kontek ini, kami melihatnya jauh lebih luas dari sekadar tuntutan mundur kepada pelatih karena kekecewaan akan hasil yang didapat."
"Ada preseden buruk, juga potensi hilangnya respek, kehormatan dan perlindungan profesi terhadap pelatih sepak bola, yang bisa saja akan terjadi di tempat-tempat lain."
“Oleh karena itu, APSSI mengimbau kepada seluruh stakeholder sepak bola, termasuk suporter untuk saling menghormati dan menghargai, serta melakukan upaya konstruktif, sehat dan sesuai mekanisme terhadap segala sesuatu yang tidak berkesesuaian.”
“Adapun jika ditemukan tindakan-tindakan yang sudah mengarah kepada anarkis disertai ancaman, teror, intimidasi verbal maupun fisik, maka APSSI akan sepenuhnya membela dan melindungi anggota, serta akan melaporkan pihak-pihak dimaksud kepada aparat hukum untuk diproses sesuai hukum dan undang-undang yang berlaku,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto Tak Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia U-23?
-
Kurniawan Blak-blakan Pilih Tinggalkan Como demi Gabung Klub Liga 2 Indonesia
-
Iki Jeporo! Persijap Raih Tiket Terakhir Promosi Liga 1 2025/2026
-
Setelah 18 Tahun Penantian, PSIM Yogyakarta Resmi Promosi ke Liga 1 Musim Depan
-
Deretan Pelatih Kece yang Dampingi Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025, Siapa Saja?
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Bojan Hodak Ungkap Kunci Sukses Kalahkan Arema FC dengan 10 Pemain
-
Semua Karena Ibu! Kata-Kata Ousmane Dembele yang Bikin Malam Ballon dOr Jadi Haru
-
Erick Thohir Akui Bakal Anak Emaskan Beberapa Cabor, Ada Sepak Bola?
-
Satu Kata Sang Istri Usai Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025
-
FIFA Anggap Rangkap Jabatan MenporaKetum PSSI Erick Thohir Bukan Bentrok Kepentingan
-
Sebelum Bela Timnas Indonesia, Calvin Verdonk Berpotensi Lawan Pemenang Ballon d'Or 2025
-
Rekan Son Heung-min Ingin Bantu Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
-
Telat 2 Menit, Marcus Rashford Dicadangkan Lawan Getafe
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Pengamat Kritik Mees Hilgers, Dianggap Bikin Susah Karier Sendiri