Suara.com - Punya segudang pengalaman di dunia kepelatihan, mengapa Kurniawan Dwi Yulianto tak menjadi pelatih striker atau asisten pelatih Timnas Indonesia U-23?
Kurniawan Dwi Yulianto menjadi salah satu figur di sepak bola Tanah Air yang punya rekam jejak apik saat bermain dan menjadi pelatih.
Saat masih aktif bermain, mantan penyerang Timnas Indonesia era 90 an ini dikenal sebagai striker ganas yang pernah menembus Eropa, tepatnya Italia.
Lalu di dunia kepelatihan, pria yang dijuluki Si Kurus ini pernah melatih tim Malaysia, Sabah FC, dan menjadi asisten pelatih di klub Italia, Como, maupun di Timnas Indonesia senior dan junior.
Dengan segudang pengalaman itu, muncul harapan jika Kurniawan bisa didapuk sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia, terutama di level kelompok umur.
Harapan ini terjawab saat PSSI menunjuknya sebagai pelatih striker Timnas Indonesia U-20 besutan Indra Sjafri yang akan berlaga di Piala Asia U-20 2025.
Setelah ajang itu selesai, Kurniawan sempat menjadi kandidat asisten pelatih Patrick Kluivert. Tapi hingga kini belum ada asisten pelatih lokal yang diumumkan oleh PSSI.
Karenanya, Kurniawan kemudian diharapkan jadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-23. Sayangnya, PSSI lebih memilih Zulkifli Syukur sebagai asisten Gerald Vanenburg.
Hal ini menjadi buah bibir di kalangan pendukung Timnas Indonesia. Padahal, eks penyerang Sampdoria itu punya tiga kelebihan dibanding pelatih lokal lainnya. Apa saja?
Baca Juga: 1 Detik Emil Audero Gabung Lagi ke Como 1907 Langsung Cetak Rekor
1. Punya Pengalaman di Luar Negeri
Di saat banyak pelatih lokal meniti karier di Indonesia, Kurniawan justru menapaki karier kepelatihannya di kancah profesional di luar negeri.
Sabah FC menjadi tim profesional pertama yang dilatihnya. Ia melatih tim Malaysia itu pada 2019 hingga 2021 dengan memimpin 33 pertandingan.
Selain itu, pemilik lisensi AFC Pro ini menjadi asisten pelatih di Como bagi pelatih kenamaan seperti Dave Bell, Cristian Boscolo, Danielle Buzzegoli, dan Cesc Fabregas.
2. Terbiasa dengan Pelatihan ala Eropa
Karena pernah menjadi asisten pelatih Como, maka Kurniawan sudah terbiasa dengan gaya melatih yang diterapkan pelatih Eropa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Ada Kabar Baik di 2026 untuk Mees Hilgers, Apa Itu?
-
Rapor Merah Setan Merah Sepanjang 2025: Dua Pemain Manchester United Dapat Nilai Jeblok
-
Cerita Kocak Eks Arsenal, Tolak Pinangan Manchester United Saat Asyik Nonton Sinetron
-
Pakai Dokumen Palsu dan Joki Ujian, Eks Pemain Premier League Dihukum Kerja Paksa
-
Breaking News! Bos Sassuolo Pastikan Inter Serius Dekati Bek Mereka, Jay Idzes?
-
Takut Dikudeta Pemain? Xabi Alonso Ubah Gaya Pendekatan ke Mbappe Cs
-
Real Madrid Tutup Tahun 2025 dengan Kabar Buruk, Xabi Alonso Dituntut Ambil Keputusan Cepat
-
Bursa Transfer Serie A: AS Roma Bermimpi Pulangkan Salah ke Olimpico
-
Tragedi dan Takdir: Kilas Balik Roller Coaster Timnas Indonesia Sepanjang 2025
-
Keputusan Aneh Amorim: Joshua Zirkzee Ditarik di Jeda Laga, Legenda MU Ikut Bingung