Bola / Bola Indonesia
Selasa, 07 Oktober 2025 | 16:14 WIB
Ronny Paslah (Istimewa)
Baca 10 detik
  • Ronny Paslah gagalkan penalti Pele, pahlawan Timnas Indonesia 1972.

  • Karier kiper legendaris Medan ternoda, lalu menjadi pelatih tenis.

  • Ronny Paslah, "Macan Tutul dari Medan," ikon sejarah sepak bola.

Ribuan pasang mata menahan napas — dan luar biasa, sepakan keras Pele berhasil ditepis Ronny dengan refleks sempurna.

Meski Indonesia akhirnya kalah 1-2, aksi heroik Ronny membuatnya menjadi pahlawan.

Surat kabar kala itu ramai menulis tentang “Si Macan Tutul dari Medan”, julukan yang disematkan karena kegigihannya di bawah mistar.

Dua tahun kemudian, ia dinobatkan sebagai Kiper Terbaik Indonesia 1974.

Namun, kejayaan itu tidak berlangsung lama. Pada 1978, nama Ronny terseret dalam kasus suap di ajang Merdeka Games.

Ia dituduh menerima uang untuk mengatur hasil pertandingan.

PSSI pun menjatuhkan hukuman berat, larangan terlibat dalam sepak bola nasional selama lima tahun.

“Rasanya waktu itu pahit sekali,” kenangnya dalam sebuah wawancara. “Saya betul-betul menyesal atas keteledoran dulu itu.”

Karena sikap jujur dan penyesalannya, PSSI akhirnya mengurangi hukuman tersebut menjadi dua tahun, lalu menjadi satu tahun percobaan.

Baca Juga: Jelang Ronde Keempat, Timnas Indonesia Dibebani Target Tinggi oleh PSSI

Meski begitu, namanya sempat masuk daftar hitam bersama sejumlah pemain lain seperti Timo Kapisa, Robby Binur, dan Suaeb Rial.

Setelah gantung sarung tangan di usia 40 tahun, Ronny memilih kembali ke dunia yang sempat ia tinggalkan — tenis.

Ia membuka sekolah tenis di Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, dan menjadi pelatih bagi banyak atlet muda.

Meski sempat ternoda kasus suap, Ronny Paslah tetap dikenang sebagai salah satu penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia — seorang “Macan Tutul dari Medan” yang pernah membuat Pele pun tak berkutik di hadapannya.

Kontributor: Azka Putra

Load More