Bola / Bola Indonesia
Kamis, 16 Oktober 2025 | 15:52 WIB
Ragnar Oratmangoen dan Dean James saat memperkuat Timnas Indonesia di laga mealwan Irak pada babak kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde keempat (dok. AFC)
Baca 10 detik
  • Patrick Kluivert resmi dipecat dari jabatan pelatih Timnas Indonesia
  • Media Arab menyoroti kegagalan Indonesia mencetak gol dari permainan terbuka
  • Kluivert mengaku kecewa namun tetap bangga dengan perjuangan para pemainnya

Suara.com - Petualangan Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia resmi berakhir.

Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengumumkan pemutusan kerja sama dengan pelatih asal Belanda itu pada Kamis (16/10), setelah gagal membawa Skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.

Kluivert meninggalkan jabatannya hanya 12 bulan sejak ditunjuk sebagai pelatih kepala, setelah mimpi Indonesia tampil di panggung dunia untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan dari Belanda pada 1949 kandas.

Pemecatan Kluivert jadi sorotan media internasional, salah satunya dari kawasan Timur Tengah.

Salah satu media Arab, Eremnews dalam ulasannya menyebut perihal kegagalan Timnas Indonesia meraih kemenangan melawan Arab Saudi dan Irak.

Patrick Kluivert tiga kali gagal loloskan tim yang diasuhnya ke Piala Dunia, termasuk Timnas Indonesia. (Instagram/@patrickkluivert9)

"Tim nasional Indonesia menderita kekalahan kedua berturut-turut setelah kalah 3-2 dari Arab Saudi di babak pertama, yang memupuskan impian mereka untuk lolos ke Piala Dunia," ulas media Arab itu.

Lebih lanjut, media Arab tersebut menyebut bahwa ketidakmampuan mencetak gol Timnas Indonesia di laga melawan Arab Saudi dan Irak sangat merugikan.

"Namun, ketidakmampuan mencetak gol dari permainan terbuka justru merugikan tim, yang sangat bergantung pada pemain keturunan Belanda di negara tersebut," tambah Eremnews.

Dalam konferensi pers setelah laga ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kluivert mengaku kecewa namun tetap bangga atas perjuangan para pemainnya.

“Mimpi tampil di Piala Dunia sangat dekat, tapi akhirnya menghilang dari genggaman kami. Itu menyakitkan — bukan hanya bagi saya, tapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Kluivert.

“Namun, saya bangga dengan kerja keras para pemain dan staf. Kami sudah memberikan segalanya.” sambungnya.

Kontributor: Adam Ali

Load More