Bola / Bola Indonesia
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 14:40 WIB
Shin Tae-yong (PSSI)
Baca 10 detik
  • Erick Thohir minta suporter Timnas lupakan Shin Tae-yong.

  • PSSI gunakan kelebihan-kekurangan STY dan Kluivert untuk evaluasi.

  • PSSI fokus cari pelatih baru dengan program dan visi jangka panjang.

Suara.com - Kepemimpinan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah kendali Erick Thohir menyerukan kepada seluruh elemen suporter Timnas Indonesia agar segera meninggalkan kenangan terhadap mantan pelatih, Shin Tae-yong.

Ketua Umum PSSI, yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora), tersebut dengan lugas meminta publik untuk fokus ke depan.

"Kalau saya pikir gini. Kita kan mesti move on. Kalau kita move on sama Patrick, ya kita juga move on sama Shin Tae Yong," ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Pernyataan ini muncul menyusul kekosongan posisi nakhoda utama Tim Garuda setelah perpisahan dengan Patrick Kluivert yang terjadi pada pekan sebelumnya.

Perpisahan dengan Kluivert dipicu oleh kegagalan skuad Merah Putih dalam upaya meraih tiket menuju Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Setelah Kluivert angkat kaki, spekulasi mengenai penggantinya segera merebak, melibatkan nama-nama pelatih dari Benua Asia hingga Eropa.

Di antara nama-nama yang beredar, sosok Shin Tae-yong, yang pernah memimpin timnas selama lima tahun sejak awal 2020, kembali disebut-sebut oleh para pendukung.

Namun, Erick Thohir bersikap tegas dengan menyatakan bahwa juru taktik berkebangsaan Korea Selatan tersebut hanyalah bagian dari sejarah Timnas Indonesia dan kini saatnya menatap masa depan.

Penegasan tentang pentingnya untuk "move on" ini sebenarnya sudah disampaikan Erick pada awal tahun lalu ketika PSSI secara resmi menunjuk Kluivert sebagai arsitek baru menggantikan Shin Tae-yong.

Baca Juga: Berpotensi Jadi Pelatih Interim Timnas Indonesia, Ini Rekam Jejak Kepelatihan Alexander Zwiers

Erick menjelaskan bahwa baik Shin Tae-yong maupun Patrick Kluivert sama-sama memiliki sisi positif dan negatif yang telah terekam.

Data dan evaluasi menyeluruh terhadap keunggulan dan kelemahan dari kedua pelatih terdahulu itulah yang akan PSSI jadikan acuan utama dalam menentukan profil pelatih anyar yang ideal.

Erick menegaskan bahwa mencari pelatih adalah proses krusial dan bukan sekadar mencari pengganti instan.

"(Kedua pelatih) itu sudah masa lalu. Jadi kita harus moving forward, mencari pelatih baru, yang kita melihat kekurangan dan kelebihan STY maupun Patrick," kata Erick.

PSSI tengah menyusun kriteria pelatih baru dengan mempertimbangkan semua aspek dari pendahulunya, sembari berupaya memperbaiki kekurangan yang ada.

"Kita kan lagi mencari profil, yang dengan segala pertimbangan, kita lihat STY, kita lihat Patrick, kekurangan dan kelebihan apa, kalau bisa dibetulin di pelatih berikutnya," ucap Erick menambahkan.

Load More