-
Jeje ditunjuk jadi penerjemah STY atas rekomendasi Kedutaan Korea, bukan rombongan awal STY.
-
Pernyataan Jeje tentang penyesalan STY usai lawan Bahrain memicu kontroversi publik.
-
Ricky Riskandi, eks Sekretaris Timnas, beberkan detail proses pemilihan Jeje kepada PSSI.
Suara.com - Jeong Seok-seo, yang akrab disapa Jeje, mendadak menjadi sorotan publik menyusul pengakuannya terkait masa kerjanya di Timnas Indonesia.
Tokoh kunci yang pernah berada di lingkaran dalam Timnas akhirnya angkat bicara mengenai proses pemilihan Jeje sebagai jembatan komunikasi bagi pelatih Shin Tae-yong (STY).
Pria yang memiliki peranan penting di kubu Garuda tersebut memastikan bahwa Jeje tidak datang sebagai bagian dari staf kepelatihan yang diboyong langsung oleh STY dari Korea Selatan.
Kemitraan antara Jeje dan pelatih asal Negeri Ginseng itu harus berakhir seiring dengan tuntasnya kontrak Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia.
Setelah meninggalkan peran resminya di tim nasional, STY memutuskan kembali ke Seongnam, sementara Jeje masih aktif di Indonesia dengan urusan pribadi.
Belakangan ini, pernyataan yang dilontarkan Jeje berhasil memantik emosi suporter setia Timnas Indonesia.
Pernyataan tersebut dianggap publik berpotensi merusak keharmonisan yang sudah terjalin di dalam skuad Garuda.
Rasa penasaran publik mengenai kondisi ruang ganti Timnas selama lima tahun di bawah komando Shin Tae-yong memang tak terbantahkan.
Hal ini mendorong Jeje, yang merupakan orang terdekat STY, untuk diundang dalam berbagai talk show guna menceritakan pengalamannya.
Baca Juga: Pemain Rp 7,82 Miliar Bikin Rekor, Dulu Dibuang Patrick Kluivert, Sekarang Pasti STY Bangga
Sayangnya, beberapa detail yang diungkapkan Jeje dianggap tidak pantas untuk dikonsumsi publik, terutama untuk menjaga stabilitas mental para pemain.
Salah satu poin yang paling disoroti adalah klaim Jeje mengenai adanya rasa penyesalan dari Shin Tae-yong terkait keputusan memasukkan Eliano Reijnders.
Momen tersebut terjadi saat Timnas Indonesia sedang unggul melawan Bahrain, dan menurut Jeje, STY seharusnya menurunkan pemain bertahan, bukan pemain ofensif seperti Eliano.
Jeje menuturkan kronologi kejadian saat itu, yang mana akhirnya Timnas harus menerima hasil imbang.
Mantan penerjemah STY tersebut menambahkan tentang reaksi sang pelatih atas hasil tersebut.
“Coach Shin (Tae-yong) ada sedikit menyesal di situ waktu itu,” tambah Jeje.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Aspire Zone Bergemuruh! Pelatih Zambia Kagum dengan Suporter Timnas Indonesia U-17
-
Arsenal Menggila di Liga Champions! Rekor 122 Tahun Pecah!
-
Lupakan Kekalahan Zambia, Mathew Baker Tegaskan Siap Tempur Lawan Brasil
-
Rooney Sindir Van Dijk, Kapten Liverpool Balas dengan Elegan Usai Kalahkan Real Madrid
-
Real Madrid Tumbang di Anfield, Xabi Alonso: Kami Coba Bertahan tapi Liverpool Terlalu Kuat
-
Media Belanda: Karier Mees Hilgers Tragis
-
Pelatih Brasil Pantang Remehkan Timnas Indonesia U-17, Kenapa?
-
Pelatih Jay Idzes Murka: Kalau Lu Nggak Tampil Maksimal Maka Akan...
-
Dirumorkan ke Timnas Indonesia, Roberto Donadoni Resmi Gabung Klub Italia
-
Timnas Indonesia Satu Grup dengan Irak dan Korea Selatan di Piala Asia Futsal 2026