-
Faisal Halim mengakui Harimau Malaya sedang mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk, termasuk potensi diskualifikasi atau pembatalan hasil akibat kasus dokumen pemain naturalisasi.
-
Ia menegaskan para pemain tetap fokus pada performa di lapangan meski situasi di luar pertandingan memanas, sembari berharap Malaysia tetap bisa tampil di Piala Asia 2027.
-
Faisal memastikan seluruh tim mendukung tujuh pemain yang disanksi FIFA, sementara kemenangan atas Nepal menjaga rekor tak terkalahkan Malaysia di kualifikasi.
Suara.com - Winger Timnas Malaysia, Faisal Halim, mengungkapkan bahwa para pemain Harimau Malaya kini mulai mempersiapkan diri secara mental untuk menghadapi skenario terburuk, di tengah ketidakpastian yang menyelimuti nasib Malaysia dalam Kualifikasi Piala Asia 2027.
Situasi ini mencuat setelah FIFA menjatuhkan sanksi kepada tujuh pemain naturalisasi karena diduga menggunakan dokumen yang dipalsukan. Kondisi tersebut membuka kemungkinan Malaysia didiskualifikasi atau hasil pertandingan mereka dibatalkan.
Faisal mengakui bahwa para pemain memahami sepenuhnya risiko tersebut, tetapi berusaha menjaga fokus pada performa di lapangan—termasuk kemenangan 1-0 atas Nepal pada laga Grup F di Stadion Nasional Bukit Jalil, Selasa.
“Jika kemungkinan diskualifikasi atau pembatalan hasil terjadi, tentu saja kamu akan merasa frustrasi dan kecewa karena kami sedang berada dalam momentum yang sangat baik, memenangkan semua pertandingan kualifikasi kami,” ujar Faisal, dikutip dari New Straits Times.
Pemain berusia 27 tahun tersebut, yang menjadi pencetak gol kemenangan atas Nepal, menegaskan bahwa skuad bertekad untuk tidak terganggu oleh masalah di luar lapangan.
“Sebagai pemain, kami ingin bermain di panggung terbesar. Apa pun keputusan yang datang, kami berdoa yang terbaik agar tim bisa bermain di Piala Asia," imbuhnya.
Faisal juga menambahkan bahwa para pemain sadar keputusan akhir akan sangat bergantung pada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Meski begitu, ia menegaskan seluruh tim tetap memberikan dukungan kepada tujuh pemain yang saat ini sedang menjalani hukuman.
Berita Terkait
-
Beri Pujian, Presiden FIFA Sebut Kisah Curacao Menginspirasi
-
Sudah Naturalisasi Jor-joran, Timnas Indonesia Malah Ketinggalan Malaysia di Ranking FIFA Teranyar
-
Ancaman Sanksi Tambahan Kasus Dokumen Palsu 7 Pemain Naturalisasi, FAM Dibekukan?
-
Timnas Indonesia U-22 Terancam Pincang di SEA Games 2025 Gegara Aturan FIFA
-
Kronologi Indonesia Kehilangan Investor Semikonduktor Gegara Kebijakan 'Nyeleneh'
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Ingatkan Irak, Graham Arnold: Kami Masih Belum Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Ambisi Juara Piala Dunia 2025, Hajime Moriyasu Belum Puas usai Jepang Hajar Bolivia 3-0
-
Cedera Otot Paha, Eder Militao Harus Menepi Selama 2 Pekan
-
Beri Pujian, Presiden FIFA Sebut Kisah Curacao Menginspirasi
-
Besiktas Ingin Pinjam Ter Stegen dari Barcelona
-
Bebas Sanksi, Pulga Vidal Siap Mati-matian untuk PSIM Yogyakarta
-
Butuh 8 Tahun untuk Arsenal Sadar, Putus Kerja Sama dengan Sponsor Bermasalah
-
Viral! Belum Kick-Off, Skuat Jepang U-17 Sudah Dipukuli Pemain Korea Utara
-
Gagal Transfer, Cedera Setahun, Twente Kini Ingin Damai dengan Mees Hilgers
-
Bojan Hodak Nilai Dewa United Tim Kuat