AFC memperingatkan pemerintah Malaysia agar tidak mencampuri urusan FAM karena berisiko terkena sanksi FIFA.
Pemerintah tidak berwenang meminta pengurus FAM mundur karena semua ditentukan lewat kongres.
Kasus Brunei jadi contoh bahwa intervensi bisa berujung komite normalisasi dari FIFA–AFC.
Suara.com - Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Datuk Seri Windsor Paul John, mengingatkan bahwa pemerintah Malaysia tidak boleh ikut campur dalam urusan internal Football Association of Malaysia (FAM).
Ia menegaskan bahwa setiap langkah yang dianggap sebagai intervensi bisa membuat Malaysia terkena sanksi dari FIFA.
Isu ini kembali mencuat setelah FAM terjerat skandal pemalsuan dokumen tujuh pemain heritage yang memicu denda besar dari FIFA dan pengawasan ketat terhadap administrasi federasi.
Windsor juga sejalan dengan pandangan pengamat olahraga Datuk Christopher Raj, yang menilai Kementerian Belia dan Sukan (KBS) harus berhati-hati agar tidak melewati batas yang dapat ditafsirkan sebagai intervensi politik.
Pemerintah Tidak Bisa Memaksa Pengurus FAM Mundur
Windsor menegaskan bahwa meskipun FAM sedang menghadapi krisis, pemerintah tidak memiliki kewenangan untuk meminta pejabat FAM mengundurkan diri.
“Meskipun FAM sedang dalam krisis, kementerian atau menterinya tidak bisa menginstruksikan pejabat FAM untuk mengundurkan diri. Mereka tidak bisa, karena mereka dipilih oleh anggota afiliasi,” katanya, dilansir dari New Straits Times.
Ia menambahkan bahwa struktur organisasi FAM ditentukan melalui kongres dan bukan oleh pemerintah. Karena itu, segala bentuk tekanan atau instruksi dari pihak luar dapat dianggap melanggar aturan FIFA terkait independensi federasi sepak bola.
Pemerintah Harus Mendukung, Bukan Mengatur
Baca Juga: Faisal Halim Mulai Siapkan Mental jika Malaysia Didiskualifikasi dari Kualifikasi Piala Asia 2027
Windsor menegaskan bahwa peran pemerintah hanyalah sebagai pendukung perkembangan sepak bola nasional, bukan mengelola atau mengarahkan administrasi internal FAM.
“Saat membuat pernyataan, Anda harus berhati-hati agar tidak melanggar independensi FAM,” ujarnya, mengingatkan bahwa bahkan pernyataan publik pun dapat dianggap sebagai bentuk intervensi jika salah ditafsirkan.
Ia kembali menegaskan posisi FIFA bahwa:
“Mereka tidak bisa campur tangan, tidak bisa memberi instruksi, tidak bisa memengaruhi.”
Kasus Brunei Jadi Peringatan Serius
Ketika ditanya mengenai contoh terbaru mengenai intervensi pemerintah yang berujung sanksi, Windsor menyebut kasus dari negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Berita Terkait
-
Faisal Halim Mulai Siapkan Mental jika Malaysia Didiskualifikasi dari Kualifikasi Piala Asia 2027
-
Sudah Naturalisasi Jor-joran, Timnas Indonesia Malah Ketinggalan Malaysia di Ranking FIFA Teranyar
-
Ancaman Sanksi Tambahan Kasus Dokumen Palsu 7 Pemain Naturalisasi, FAM Dibekukan?
-
Kronologi Indonesia Kehilangan Investor Semikonduktor Gegara Kebijakan 'Nyeleneh'
-
Malaysia Lebarkan Jarak dari Timnas Indonesia di Ranking FIFA
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Faisal Halim Mulai Siapkan Mental jika Malaysia Didiskualifikasi dari Kualifikasi Piala Asia 2027
-
Ingatkan Irak, Graham Arnold: Kami Masih Belum Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Ambisi Juara Piala Dunia 2025, Hajime Moriyasu Belum Puas usai Jepang Hajar Bolivia 3-0
-
Cedera Otot Paha, Eder Militao Harus Menepi Selama 2 Pekan
-
Beri Pujian, Presiden FIFA Sebut Kisah Curacao Menginspirasi
-
Besiktas Ingin Pinjam Ter Stegen dari Barcelona
-
Bebas Sanksi, Pulga Vidal Siap Mati-matian untuk PSIM Yogyakarta
-
Butuh 8 Tahun untuk Arsenal Sadar, Putus Kerja Sama dengan Sponsor Bermasalah
-
Viral! Belum Kick-Off, Skuat Jepang U-17 Sudah Dipukuli Pemain Korea Utara
-
Gagal Transfer, Cedera Setahun, Twente Kini Ingin Damai dengan Mees Hilgers