Bola / Bola Dunia
Senin, 01 Desember 2025 | 18:43 WIB
Kantor Federasi Sepak Bola Malaysia (dok. FAM)
Baca 10 detik
  • Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia menuntut Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) segera berbenah demi keberlanjutan bantuan dana pemerintah.
  • Desakan reformasi muncul akibat skandal naturalisasi tujuh pemain asing yang merusak kepercayaan publik dan sponsor terhadap FAM.
  • Dukungan pemerintah Malaysia terhadap FAM bergantung penuh pada perubahan signifikan dalam kepemimpinan organisasi tersebut.

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh, mengingatkan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) harus segera reformasi besar-besaran jika ingin mempertahankan bantuan dana dari pemerintah.

Hal ini disampaikan Yeoh ditengah skandal naturalisasi 7 pemain asing di timnas Malaysia.

Akibat dari skandal tersebut, ketidakpercayaan publik dan sponsor kepada FAM semakin besar.

“Inilah realitas dunia sponsorship. FAM tidak bisa lagi menunda perubahan,” tegas Yeoh dalam acara Unity Cup seperti dilansir dari New Straits Times.

Yeoh juga menyoroti urgensi situasi yang sedang dihadapi, terlebih Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menargetkan penyelesaian kisruh FIFA–FAM paling lambat Maret tahun depan.

“Kami menunggu laporan dari Tun Md Raus Sharif,” ujarnya, merujuk pada ketua komite independen beranggotakan empat orang yang menyelidiki isu naturalisasi.

“Hasil laporan itu juga akan diserahkan kepada kabinet untuk diteliti, karena ini melibatkan dana publik.”

Meski kritik terhadap FAM menguat, Yeoh menegaskan pemerintah tidak bisa begitu saja memutus hubungan dengan federasi.

“Semua pemain dan klub masih berada dalam ekosistem FAM. Itulah sebabnya FAM tidak bisa dihapuskan begitu saja,” jelasnya.

Baca Juga: Waduh! Shin Tae-yong Pesimistis Rizky Ridho Bisa Memenangi FIFA Puskas Award 2025

Namun, ia menekankan bahwa dukungan pemerintah sangat bergantung pada perubahan nyata di tubuh organisasi.

“Kalau FAM ingin terus menerima sokongan pemerintah, dana dan sponsor, kepemimpinan FAM harus berubah. Itu kenyataan yang tidak bisa mereka hindari.”

Kontributor: M.Faqih

Load More