-
Ruben Amorim marah usai MU gagal menang melawan West Ham.
-
Hasil imbang menahan MU di peringkat delapan klasemen.
-
Amorim kritik kekalahan second ball pasca gol Dalot.
Suara.com - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya yang mendalam setelah timnya hanya mampu bermain imbang melawan West Ham United pada pekan ke-14 Liga Inggris musim 2025/2026.
Pertandingan yang berlangsung di Old Trafford pada Jumat dini hari WIB tersebut berakhir dengan skor sama kuat, menghambat ambisi The Red Devils untuk merangkak naik di tabel klasemen.
Skuad Setan Merah sempat unggul lebih dulu berkat gol yang diciptakan oleh bek kanan Diogo Dalot pada menit ke-58, memicu harapan kemenangan di hadapan pendukung sendiri.
Sayangnya, keunggulan tersebut sirna setelah Soungoutou Magassa berhasil mencetak gol balasan untuk West Ham pada menit ke-83, memanfaatkan kelengahan di lini pertahanan tuan rumah.
Hasil seri ini menandai kegagalan kedua berturut-turut bagi MU untuk mengamankan tiga poin penuh di markas keramat mereka, Old Trafford.
Reaksi keras disampaikan langsung oleh Amorim menanggapi hasil yang mengecewakan ini.
"Ya, memang membuat frustrasi, membuat marah," kata Amorim mengomentari kegagalan timnya meraih kemenangan untuk kedua kalinya secara beruntun di Old Trafford, dikutip dari laman resmi klub, Jumat.
Dengan hanya tambahan satu poin, Manchester United kini tertahan di peringkat kedelapan klasemen sementara dengan total raihan 22 poin, melampaui posisi sebelumnya.
Kondisi ini membuat MU gagal menembus zona lima besar, di mana mereka kini terpaut satu poin dari Crystal Palace yang berada di posisi kelima.
Baca Juga: Manchester United Tergelincir di Old Trafford, Ditahan Imbang West Ham 1-1 Liga Inggris Pekan Ke-14
Selain itu, jarak mereka dengan pemuncak klasemen, Arsenal, semakin melebar menjadi 11 poin, menunjukkan tantangan besar di kompetisi domestik.
Saat ditanyakan mengenai faktor utama yang menyebabkan kegagalan meraih kemenangan, Amorim menyoroti hilangnya kontrol permainan setelah gol pertama.
Pelatih berkebangsaan Portugal tersebut secara spesifik menyalahkan kurangnya penguasaan pada "bola kedua" (second ball) yang dimenangkan oleh lawan setelah gol Dalot tercipta.
"Mungkin setelah gol pertama, kami kehilangan beberapa bola kedua dan Matheus (Cunha) memenangkan satu atau dua bola kedua di sana dan menjadikannya sebuah transisi," jelas pelatih asal Portugal itu.
Amorim mengakui bahwa timnya terlalu banyak mencoba bertahan dan menjauh dari area gawang sendiri, strategi yang akhirnya tidak efektif.
"Kami berusaha bertahan sepanjang waktu, jauh dari gawang karena kami tahu itu," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Usia 39 Tahun, Manuel Neuer Masih Mantap Tolak Kembali Bela Timnas Jerman
-
Berapa Uang yang Harus Disiapkan Persib Bandung untuk Datangkan Joey Pelupessy?
-
Timnas Putri Indonesia Dibantai Thailand 0-8, Akira Higashiyama: Inilah Realitanya
-
Kata-kata Thom Haye Soal Timnas Indonesia Masih Belum Punya Pelatih
-
Piala Dunia 2026 Siap Diundi: Fakta, Statistik, dan Kekuatan 42 Negara Peserta
-
Dicoret dari Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri Ogah Hancurkan Karier Marselino Ferdinan
-
Media Korea Cibir Timnas Indonesia Usai Timur Kapadze Batal Jadi Pelatih
-
3 Keuntungan AC Milan Boyong Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes
-
AC Milan Incar Jay Idzes Sejak Musim Panas 2025, Gaya Bermain Cocok Filosofi Allegri
-
Adu Performa Kiper Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2025, Siapa Bakal Inti?