Bola / Liga Inggris
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:09 WIB
Jose Mourinho melatih Benfica. (Instagram/@slbenfica)
Baca 10 detik
  • Jose Mourinho menegaskan tidak ingin kembali melatih Real Madrid meski tekanan pada Xabi Alonso meningkat.
  • Mourinho pernah melatih Real Madrid periode 2010-2013, memenangkan LaLiga, Copa del Rey, dan Supercopa de España.
  • Saat ini fokus Mourinho adalah Benfica, menjelang laga krusial Liga Champions melawan Napoli asuhan Antonio Conte.

Suara.com - Jose Mourinho menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki keinginan untuk kembali menangani Real Madrid, meskipun tekanan terhadap pelatih Los Blancos saat ini, Xabi Alonso, semakin meningkat.

Dalam konferensi pers jelang pertandingan Liga Champions menghadapi Napoli, pelatih asal Portugal yang kini membesut Benfica itu mendapat pertanyaan mengenai kemungkinan kembali ke Santiago Bernabeu apabila klub menghubunginya. Mourinho langsung memberikan jawaban tegas.

"Itu bab yang sudah tertutup; justru Anda yang membukanya lagi," ujar sosok yang dikenal dengan julukan The Special One, sebagaimana dikutip dari beIN Sport pada Rabu.

Mourinho pernah menjadi pelatih Real Madrid selama tiga musim, dari 2010 hingga 2013, dan menorehkan sejumlah prestasi penting. Di era kepemimpinannya, Real Madrid meraih trofi LaLiga 2011/12, Copa del Rey 2011, serta Supercopa de España 2012.

Ia juga memainkan peran besar dalam kedatangan beberapa pemain bintang, seperti Luka Modric, Mesut Ozil, dan Angel Di Maria, serta memboyong Ricardo Carvalho dan Michael Essien dari Chelsea.

Saat ini konsentrasi Mourinho sepenuhnya tertuju pada Benfica. Klub tersebut baru mengumpulkan tiga poin dari lima laga fase liga Liga Champions dan menempati peringkat 30 dari total 36 peserta.

Kemenangan 2-0 atas Ajax pekan lalu menjadi kemenangan pertama Mourinho di Liga Champions bersama Benfica sekaligus kemenangan beruntun pertamanya di kompetisi ini sejak November 2018 saat melatih Manchester United.

Pada Kamis (11/12), Benfica akan berhadapan dengan Napoli asuhan Antonio Conte di Estadio da Luz. Kedua pelatih sudah delapan kali bertemu, dengan statistik menunjukkan Conte unggul: empat kemenangan, dua kemenangan untuk Mourinho, dan satu hasil imbang.

Pertemuan terakhir keduanya terjadi pada final Piala FA 2018, ketika Chelsea menang 1-0 atas Manchester United. Meski begitu, Mourinho menegaskan bahwa setiap pertandingan baginya selalu memiliki bobot penting.

Baca Juga: Xabi Alonso Diambang Pemecatan, Aurelien Tchouameni Pasang Badan

"Saya memperlakukan setiap pertandingan seperti final, entah itu bagus atau buruk," kata Mourinho.

Ia kemudian menegaskan prinsip yang selalu ia pegang sepanjang kariernya.

"Dalam 25 tahun karier, saya tidak pernah mengubah cara itu, dan saya tidak akan mengubahnya sekarang. Napoli adalah tim yang sangat kuat, kini bahkan lebih kuat lagi karena mereka bermain sesuai gaya pelatihnya," tuturnya menutup.

(Antara)

Load More