Bola / Bola Indonesia
Rabu, 17 Desember 2025 | 20:05 WIB
Timnas Indonesia (PSSI)
Baca 10 detik
  • PSSI mengakui kegagalan Patrick Kluivert membawa Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.

  • Empat kandidat pelatih kelas dunia telah diwawancarai langsung di Inggris oleh pihak PSSI.

  • PSSI menetapkan target utama meloloskan skuad Garuda ke putaran final Piala Dunia 2030.

Pihak federasi segera mengambil langkah taktis untuk melakukan restrukturisasi besar-besaran di jajaran staf kepelatihan nasional.

Perburuan sosok pelatih yang memiliki visi jangka panjang kini menjadi prioritas utama bagi jajaran pengurus pusat PSSI.

Proses penyaringan dilakukan dengan standar yang sangat ketat guna menghindari kesalahan pemilihan figur untuk kedua kalinya.

Delegasi PSSI bahkan telah terbang ke Inggris untuk melakukan sesi dialog dan wawancara langsung dengan para kandidat.

"Pesan dari Pak Ketua Umum PSSI Erick Thohir, target kami tidak main-main. Kami ingin berusaha lolos ke Piala Dunia 2030," kata Endri kepada awak media.

Hingga saat ini terdapat empat nama pelatih berkelas internasional yang telah memberikan presentasi mengenai visi sepak bola mereka.

PSSI mengonfirmasi bahwa sudah ada dua kandidat terkuat yang namanya segera dibawa ke rapat Komite Eksekutif.

"Makanya kami harus cari pelatih yang berkualitas," jelasnya.

Federasi menegaskan tidak hanya mencari pelatih yang memiliki CV mentereng di atas kertas semata tanpa bukti nyata.

Baca Juga: PSSI Kembali Gunakan 'Metode' Shin Tae-yong untuk Pelatih Baru Timnas Indonesia

Dibutuhkan figur yang memiliki dedikasi tinggi serta pemahaman mendalam mengenai karakter budaya sepak bola di tanah air.

Anggota Exco PSSI, Endri Erawan, menegaskan pentingnya faktor kecocokan batin antara pelatih baru dengan identitas nasional Indonesia.

"Kami tidak ingin lagi membeli kucing dalam karung. Kami ingin pelatih terbaik yang benar-benar hatinya untuk Indonesia. Kami tidak ingin terjadi kejadian yang kurang baik sebelum ini (Patrick Kluivert)," jelas Endri Erawan.

Model rekrutmen kali ini mengadopsi transparansi yang serupa saat federasi mendatangkan Shin Tae-yong pada lima tahun silam.

Evaluasi teknis dilakukan dengan membedah seluruh kekurangan yang muncul selama fase Putaran Keempat kualifikasi yang lalu.

"Kami evaluasi kegagalan kemarin di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kami harus tahu bagaimana teknis mendatangkan pelatih yang baik," tegasnya.

Load More