Suara.com - Aktor Aming Sugandhi mulai beralih menjadi seorang sutradara. Baru-baru ini komedian jebolan Extravaganza itu berkolaborasi dengan Ria Irawan membuat film layar lebar berjudul Gila Jiwa.
Dalam film itu Aming memilih tema yang cukup sensitif. Film itu berkisah seorang anak laki-laki yang dibesarkan seperti anak perempuan. Baginya, siapapun bebas memaknai film tersebut sesuai versi masing-masing. Justru itulah tujuannya, untuk bermain persepsi dalam satu cerita.
Berikut wawancara Suara.com dengan Aming seputar genre film dan ketertarikannya mengangkat tema yang membuat orang bermain persepsi.
Kenapa memilih tema film yang membuat berpersepsi liar?
Saya bikin karya yang jujur saya tau dan film itu dibuat menggambarkan sesuatu yang sudah terjadi atau belum terjadi. Seenggaknya bisa mencegah jangan seperti itu. Kalau saya jadi film maker beneran saya punya tanggung jawab memberikan pembelajaran untuk orang memaknai film yang saya buat. Saya sudah tau dengan apa yang saya buat.
Kenapa tiba-tiba jadi sutradara dengan tema film seperti itu?
Selama ini kan Aming sounds like speaking bullshit. Tapi, Alhamdulillah semua proyek saya terlaksana. I can make it real. Mulai dari psycho diva, direct film segala apa saya ambil. Yang pasti dalam hidup saya mau buat karya yang manfaat buat orang banyak menginsiprasi aja sih udah cukup.
Mau bikin bikin apa lagi?
You know lah my kind of movie. Kayak kemarin Gila Jiwa deh. Yang seperti itu lah. Seru nggak?
Seru dan menyentil. Tapi apakah Aming akan terus mengangkat tema humanis dan sosial seperti itu?
Ya, memang kayak gitu kan realita di masyarakat. Memang ada. Film itu kan mungkin ada yang bilang, apaan sih Ming kok kesannya seperti memberikan pemahaman tentang orientasi seksual yang nggak seharusnya.
Tapi kan nggak. Ternyata si anak itu walaupun didandanin seperti itu dia tetap suka dengan lawan jenis yang sebenarnya. Di situ kalian harus liat bahwa appearence packaging seseorang nggak bisa dilihat dipatok untuk menentukan seksual orientasi seseorang.
Pesan yang mau disampaikan?
Menjadi spesial atau istimewa itu bukan mereka yang salah kan. Banyak genius lain seperti Einstein dicap aneh atau Mozart sekalipun yang tuli bisa menghasilkan masterpiece. Jadi aneh nggak harus merasa beda. Mungkin negara kita harus mulai belajar menerima hal seperti itu. Kembali lagi ke Bhineka Tunggal Ika kan walau beda-beda kita tetap satu juga.
Apakah ini movement seorang Aming bersuara lewat film?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Chiki Fawzi Ungkap Reaksi Ikang Fawzi Saat Dimintai Izin Berlayar ke Gaza: Kamu Gila Ya!
-
Masayu Anastasia Akhirnya Buka Suara Soal Baim Wong, Ada Hubungan Spesial?
-
Wendi Cagur Keluhkan Penurunan Nilai Rupiah, Soimah: Rp1 Juta Tak Bisa Buat Beli Emas 1 Gram
-
Tangis Ibu Syifa Hadju Pecah saat El Rumi Lamar Putrinya
-
Chiki Fawzi Beberkan Alasan Aktivis Indonesia 'Dipinggirkan' dari Misi Kemanusiaan ke Gaza
-
11 Pemeran Film Comic 8 Revolution: Santet K4bin3t, Indro Warkop Gaet Agen-agen Baru
-
Dulu Banyak yang Antre, Jesselyn MasterChef Indonesia Umumkan Restorannya Ditutup
-
Potret Perayaan Gender Reveal Anak Steffi Zamora, Dihadiri Syifa Hadju hingga Mikha Tambayong
-
Batal Ikut Kapal ke Gaza, Chiki Fawzi: Kalau Aku Ditangkap Israel, Ayah Rasanya Kayak Apa?
-
Dapat Ujian Bertubi-tubi, Ashanty Terharu Dapat Antrian Haji 2026: Ternyata Ini Hadiahnya