Suara.com - Akrtis Dewi Irawan mengunggah beberapa foto adegan film G30S/PKI di Instagramnya. Ibunya, Ade Irawan diketahui berperan sebagai istri dari Jendral Abdul Haris (AH) Nasution di film tersebut.
"Ibu saya memerankan tokoh Ibu Nasution (Istri Jendral AH Nasution) syuting di rumah beliau (A.H Nasution) kurang lebih 5 hari, ditongkrongin oleh pak Nas dan bu Nas untuk scene berat ini. Bu Nas bilang ke mas Arifin (Arifin C Noer, sutradara film) bahwa ketika Ade Irma Suryani/anaknya ditembak saya tidak panik seperti Ade (ibunda Dewi Irawan) namun sutradara mengarahkan untuk panik karena demi kebutuhan film," tulis Dewi Irawan di feed instagramnya, dikutip, Selasa (29/9/2020).
Namun, sutradara mengaku sengaja mendramatiskan adegan itu. Alasannya, jika tidak dibuat demikian, ibu Nasution akan dianggap sekongkol dengan PKI.
"Ini secara filmis bu, kalau ibu tenang aja entar dipikir penonton ibu malah dituding sekongkol dengan PKI," tulis Dewi Irawan mengutip kata-kata sutradara.
Dewi Irawan mengaku, hingga kini ibundanya, masih selalu dihubungi wartawan setiap 30 September. Namun, Dewi sengaja tak mengizinkan ibunya wawancara karena akan sangat emosional bagi Ade Irawan jika mengingat masa-masa itu.
"Kemarin-kemarin ada yang minta ibu untuk interview (langganan kalau menjelang 30 September) sengaja saya tidak izinkan. Sengaja jagain ibu biar nggak diwawancara, takut emosi, padahal ibu hanya berperan sebagai ibu Nas, (Nasution) tapi karena selama syuting banyak cerita-cerita politik saat itu..," ujarnya.
Cerita-cerita politik itu yang ia jaga puluhan tahun untuk tidak dibongkar ke publik. Namun, ibunya juga gatal jika tak mengungkap sedikit kebenarannya.
"Memenuhi permintaan ibu.. (menceritakan) ibu nggak mau di interview-interview, tapi 'ibu punya foto-foto waktu syuting film #PengkhianatanG30S/PKI, nah kamu taruh di medsos atau apa kek'," ungkap Dewi Irwan, menirukan permintaan sang ibu.
Beberapa yang diungkap di antaranya jumlah dana yang digelontorkan Presiden RI Soeharto saat itu, demi pembuatan film G30S/PKI. Jumlah tersebut terbilang fantastis untuk tahun 1980-an.
Baca Juga: Nobar Film G30S/PKI Tak Direstui Polisi, PA 212 Protes
"Film propaganda ini dibikin dengan duit Soeharto dengan dana hampir Rp 1 M tahun 1982, budget raksasa untuk saat itu. Sejak film ini ada jadi film wajib tonton tiap tahun tiap tanggal 30 September diputar di televisi," ujarnya.
Selain itu, rupanya Jendral AH Nasution tak percaya dengan panggilan tengah malam yang disebut-sebut dari Presiden Soekarno kala itu. Yang kemudian menjadi tragedi pembunuhan itu.
"Salah satunya pak Nas tidak percaya, beliau bilang tidak mungkin bung Karno memanggil saat itu juga. Malam-malam (tengah malam) Bung Karno tidak tahu info pergerakan apa-apa," ungkapnya disertai foto Jendral AH Nasution.
Kemudian, mengakhiri kisahnya, kakak Ria Irawan itu mempertanyakan peran Soeharto dalam tragedi itu. Secara retoris ia mempertanyakan wujud kepahlawanannya itu.
"Kalau memang pak Harto pemberantas PKI, pahlawan Nasional, 32 tahun jadi presiden RI, kenapa dong namanya tidak diabadikan dimana-mana? Nggak ada monumennya, kenapa ya?," tuturnya.
Selain itu, Dewi Irawan juga membagikan potret ibunya mengenakan pakaian Darma Wanita yang dipakai ibu Nasution. Juga potret Kapten Pierre Tendean yang juga menjadi korban dalam tragedi G30S/PKI.
Berita Terkait
-
Potret Presiden Prabowo Pimpin Langsung Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Menyusuri Jejak Ingatan yang Memudar, Penjara Tapol PKI di Jakarta
-
Mengapa Polisi Sukitman Lolos dari Maut G30S PKI hingga Jadi Saksi Kunci?
-
Subarkah Hadisarjana Ternyata Sosok di Balik Kesuksesan Film G 30 S/PKI
-
Menteri Natalius Pigai Koar-Koar Punya 3 Pacar, Dewi Irawan Istigfar: Menuju Indonesia Bubar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jordi Onsu Sudah 3 Tahun Tak Bicara dengan Ruben Onsu: Komunikasi Diblokir!
-
Jordi Onsu Ogah Bertemu Mak Ifah, Khawatir Ibunya Ngamuk dari Kubur
-
Curhatan Samuel Christ Soal Istri Suka Bangun Siang Disorot, Langsung Klarifikasi Setelah Viral
-
Vokal Kritik Pemerintah, Ekspresi Fedi Nuril saat Fadli Zon Berpidato di FFI 2025 Viral
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Sebut Batik dari Malaysia ke Ariana Grande, Aisha Retno 'Penyanyi Berdarah Indonesia' Klarifikasi
-
Promo Nonton Film di CGV untuk Pelanggan Telkomsel Hari Ini, Beli Tiket Cuma Rp10 Ribu
-
Pengakuan Kocak Raisa Usai Viral Lari Hindari Wartawan di AMI Awards: Takut Ditanya-tanya
-
Dua Kali Sabet Piala Citra, Ringgo Agus Rahman Bicara Honor Akting
-
Perjalanan Fatima Bosch Jadi Miss Universe 2025: Walkout karena Dihina 'Bodoh'