Suara.com - Pandji Pragiwaksono cukup vokal melempar opini politik di ruang publik. Gara-gara itu, banyak yang mengira komika tersebut tengah bersiap terjun ke panggung politik Tanah Air.
Hal ini diungkap Pandji Pragiwaksono saat hadir dalam podcast Refly Harun. Kepada Refly, Pandji mengungkap alasannya bersikap kritis dan skeptis lewat opini-opininya.
"Banyak orang, saya tuh punya cukup banyak opini politik, banyak yang nyangka saya mau nyemplung ke politik, tapi nggak. Buat saya, yang saya lakukan itu wajar dan harusnya lebih banyak orang yang melakukan apa yang saya lakukan," kata Pandji dikutip Kamis (16/1/2025).
Bagi Pandji, memiliki opini politik sah-sah saja. Tiap individu dan apapun profesinya bisa melakukan itu, tanpa takut kena berbagai serangan, termasuk dari para buzzer pemerintah.
"Punya opini politik itu wajar. Bahwa opini politik kita berseberangan dengan orang lain, itu juga normal. Nggak usah takut sama buzzer-buzzer," ujar komika yang kini berdomisili di New York.
"Kalau kita teliti baik-baik, opini buzzer itu jelek-jelek, tolol-tolol," ujarnya lagi membuat Refly Harun tertawa.
Pandji kembali mempertegas kalau pemikiran para buzzer sangat dangkal. Ia tak asal bicara karena mengaku mengenal beberapa buzzer.
"Saya bisa bilang, izin ya buzzer. Saya kenal beberapa di antara mereka, emang tolol bang, ngapain takut sama orang tolol, itu intinya," kata ayah dua anak ini.
Opini politik Pandji Pragiwaksono disampaikan untuk membuat masyarakat kritis dan skeptis. Satu hal yang perlu digarisbawahi, Pandji justru tak menyasar para politisi atau pejabat negara.
"Saya lagi ingin mengingatkan kita semua bahwa kecenderungan kita menyalahkan politisi itu salah sasaran. Orang pada nyalahin DPR korupsi, tapi kan DPR ada yang milih, yang milih kan rakyat," ujarnya mengisyaratkan bahwa rakyat yang harusnya pintar memilih.
Baca Juga: Fitri Salhuteru Klarifikasi Soal Teror dan Fitnah yang Dialami: Jadi Diduga...
Berita Terkait
-
Pandji Pragiwaksono: New York Bau Pesing, Tapi Sekolah Negeri Gratis
-
6 Bulan 'Ngebom' di New York, Pandji Pragiwaksono Nangis Menghadap Patung Liberty
-
Pandji Pragiwaksono Ungkap Kenapa Gaya Komunikasi Menkeu Purbaya Disukai Publik
-
Pandji Pragiwaksono Bagikan Suara Kritis Diaspora dan Mahasiswa di New York
-
Pandji Pragiwaksono Sebut Pembunuh Charlie Kirk Ada di Indonesia, Kok Bisa?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
The Cottons Bahas Isu Keracunan MBG di Synchronize Fest, Ada 'Perdebatan' Kecil
-
Aksi Hindia di Synchronize Fest 2025, Bendera Palestina Berkibar di Layar Besar
-
Nonton Foo Fighters, Soleh Solihun Terkesan dengan Gaya Interaksi Dave Grohl
-
Nunung Srimulat: Kalau Gak Ditangkap, Mungkin Saya Sudah Mati
-
Sinopsis dan Alasan Nonton Genie, Make a Wish: Drama Baru Kim Woo Bin dan Bae Suzy di Netflix
-
Belum Lunasi Pembayaran Pembelian Lahan, Taqy Malik Disentil Pakai Kisah Sahabat Nabi Muhammad
-
Dituduh Tabrak Lari Sampai Dicap Pembunuh, Nadya Almira Sampai Takut ke Alfamart
-
Badai Eks Kerispatih Daftarkan Gugatan Hak Moral, Siapa Tergugatnya?
-
Bintangi Tukar Takdir, Ini 8 Film Nicholas Saputra di Netflix
-
Tak Ada Job di TV Lagi, Tora Sudiro Bikin Program Sendiri di Youtube