Suara.com - Roy Marten membawa cerita baru tentang kasus tambang ilegal yang menyeret namanya di 2023.
Kepolisian akhirnya berhasil menangkap Daniel Chandra atau DC selaku pihak yang diduga memalsukan akta PT Bumi Borneo Inti (BBI), perusahaan tempat Roy Marten awalnya ingin menaruh saham.
"Pelaku sekarang sudah jadi tersangka, dan sudah ditangkap," ungkap Roy Marten di kediamannya kawasan Kalimalang, Jakarta, Jumat (28/3/2025).
Sebagai informasi, Roy Marten mulai tertarik berbisnis tambang di 2021. Ia berencana menaruh saham di PT BBI yang merupakan milik sahabatnya, Herman Trisna.
"Ketika ketemu di 2021, saya tanyakan, 'Boleh nggak, saya dengan Dwi Yan beli sebagian saham?'," kisah Roy Marten.
Sampai di 2023, Roy Marten dan Herman Trisna berencana mewujudkan kesepakatan investasi yang sempat dibahas dua tahun sebelumnya.
Roy Marten, selaku calon pembeli saham, berinisiatif mencari informasi tentang profil perusahaan. Dari situ, baru diketahui bahwa Daniel Chandra mengambil alih perusahaan diam-diam sejak 2021.
Rencana kerja sama Roy Marten dan Herman Trisna pun batal. Sang aktor pada akhirnya malah jadi membantu Herman melaporkan Daniel atas dugaan pemalsuan akta PT BBI ke Mabes Polri.
Baca Juga: Roy Marten Klarifikasi Namanya Terseret Kasus Tambang Ilegal, Belum Sempat Beli Saham Perusahaan
Di tahun yang sama, Herman Trisna mendapati dugaan praktek pertambangan ilegal yang dilakukan PT BBI di bawah Daniel Chandra di Jambi.
Lagi-lagi dengan bantuan Roy Marten, Herman Trisna melaporkan Daniel Chandra ke Polda Jambi atas dugaan aktivitas pertambangan ilegal.
Ternyata, butuh dua tahun untuk kepolisian membuktikan laporan Herman Trisna dan melakukan penangkapan terhadap Daniel Chandra.
Hal itu, kata Roy Marten, jadi salah satu masalah yang cukup mengganggu di dunia pertambangan. "Ini selalu problem kami," keluh ayah Gading Marten.
Daniel Chandra disebut Roy Marten sebagai salah satu mafia di bidang pertambangan yang cukup sulit ditangkap.
"Tambang di Indonesia itu, mafianya kalau kami berhadapan, selalu seperti itu. Mereka licin, begitu licin dan punya modus tertentu. Ini kan kami dengan mafia tambang," jelas Roy Marten.
Daniel Chandra sempat beberapa kali lolos dari kejaran penyidik yang menangani laporan Herman Trisna dan Roy Marten.
"Oh iya, berkali-kali. Memang ini luar biasa DC ini," tutur Roy Marten.
Roy Marten bahkan sempat mendapat serangan balik dari Daniel Chandra, saat dirinya dituding ikut bertanggung jawab dalam praktek pertambangan ilegal PT BBI sebagai salah satu investor.
"Kami laporkan, dia bisa laporkan balik. Makanya ketika itu, dia juga menuduh saya dan Dwi Yan itu terlibat, ikut penipuan tambang itu," jelas Roy Marten.
Ke depan, Roy Marten mengharapkan peran pemerintah untuk membantu para pelaku bisnis tambang menuntaskan praktek mafia seperti yang dialami sahabatnya.
Mengingat selama ini, Daniel Chandra diduga punya trik untuk menghindar dari kejaran pihak kepolisian sampai dua tahun lamanya.
"Sebetulnya ketika pemerintah komitmen untuk memberantas ya, mudah-mudahan ini bisa cepat selesai. Bisa dinyatakan siapa yang salah, dan bisa kembali kepada yang berhak," harap Roy Marten.
Besar pula harapan Roy Marten untuk kepemilikan PT BBI bisa kembali ke tangan Herman Trisna, agar perusahaan bisa beroperasi kembali.
"Susah ya, kalau uang balik. Minimal perusahaannya dikembalikan, agar bisa mengerjakan tambang tersebut," kata Roy Marten.
Tekad Roy Marten untuk berbisnis tambang sudah bulat. Kembalinya PT BBI ke tangan Herman Trisna diharapkan bisa jadi angin segar untuk dirinya bisa berinvestasi.
"Ya kita tahu lah, tambang itu memang sesuatu yang menggiurkan," ucap Roy Marten.
Berita Terkait
-
4,2 Juta Hektare Tambang Ilegal Siap Diambil Alih Negara, Perintah Prabowo Selamatkan Rp300 Triliun!
-
Operasi PETI di Inhu, Polisi Musnahkan 10 Unit Rakit Pocay Penambang Emas Ilegal
-
Sinyal Tegas dari Hambalang: Prabowo Gelar Rapat Maraton Dua Hari, Sikat Tambang dan Lahan Ilegal
-
Sambut Pidato Prabowo, Mahfud MD Tak Sabar 'Jenderal Beking' Tambang Ilegal Disikat
-
Panggil Kapolri hingga Panglima TNI ke Hambalang, Prabowo 4 Jam Bahas Penertiban Tambang Ilegal
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Tak Lekang oleh Waktu, Persahabatan Doyok dan Kadir Kembali Bersinar Lewat penghargaan Terbaru
-
Miskah Shafa Alami Robekan Parah Saat Melahirkan, Dapat 20 Jahitan Lebih
-
Kalina Oktarani Jualan Es Teler untuk Biaya Hidup di Masa Tua
-
Imbas Dituding Laporkan Sherina Munaf, Cinta Kuya Kena Mental Dibilang Tak Tahu Diri
-
Cillian Murphy Resmi Patahkan Harapan Penggemar, Tolak Warisi Jubah Voldemort
-
Peppermint: Kisah Jennifer Garner dari Ibu Rumah Tangga Jadi Mesin Pembunuh, Malam Ini di Trans TV
-
Kim Da Mi jadi Peneliti AI sekaligus Emak-emak di Teaser The Great Flood
-
Bayar Wisuda Rp1,1 Juta, Mahasiswi UI Review Jujur Snack Box yang Tak Sesuai Ekspektasi
-
5 Fakta Kisruh Ferry Irwandi vs TNI: Kok Bisa Berakhir Damai?
-
Sherina Munaf Akhirnya Kembalikan 5 Kucing Uya Kuya Usai Diselamatkan